Eksistensi busana pada dasarnya sebagai penutup, pelindung, dan bentuk
kesopanan, tetapi kini sudah menjadi bagian dari lifestyle (gaya hidup). Dengan
fashion seseorang bisa menunjukan kualitas gaya hidup mereka. Pamor dan status
seseorang pun ikut terdongkrak naik saat memakai fashion yang sedang populer.
Hadirnya linimasa Instagram seolah memfasilitasi kreasi busana tersebut dengan
berbagai mode dan kombinasi. Sementara kehidupan santriwati yang dipersepsikan
sederhana dan lugu, nyatanya kontras saat dijumpai di jejaring sosial Instagram yang
merupakan wadah ekspresi tanpa batas. Oleh karena itu, santriwati merasa leluasa
tanpa ketakutan untuk memposting foto pribadi mereka dengan bergaya sebagaimana
yang tidak biasa dilakukan di dunia real. Dari deskripsi di atas, penelitian ini
mengambil fokus kajian tentang konstruksi citra dan identitas santriwati Pondok
Pesantren Ali Maksum, serta bagaimana pengaruh penggunaan instagram pada
perubahan gaya busana santriwati Pondok Pesantren Ali Maksum Krapyak
Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengkombinasikan
data yang diperoleh dari instragram, dengan bentuk penyajiannya deskriptif
kualitatif. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini berupa beberapa
postingan dari instagram santriwati dan hasil wawancara di lapangan. Teknik
analisis yang digunakan berupa analisis netrografi yakni dengan menyelidiki
postingan instagram sebagai narasumber. Selanjutnya, data yang sudah diperoleh
dianalisis dengan perspektif teori hiperrealitas Jean Baudrillar. Informan utama
dalam penelitian ini mengambil sample lima anak santriwati. Ke-lima sample
tersebut dipilih berdasarkan penggunaan linimasa instagram yang intensitasanya
lebih sering dibandingkan santriwati lain di Pondok Pesantren Ali Maksum
Krapyak.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa penggunaan instagram oleh
santriwati adalah sebagai media aktualisasi diri santriwati di media sosial.
Penggunaan instagram tersebut bertujuan ingin tampil dan menunjukkan bahwa
dunia pesantren tidak selalu identik konvensional dalam berbusana, akan tetapi
bisa mengikuti model fashion yang sedang berkembang. Sementara, penggunaan
instagram bagi santriwati berpengaruh pada perubahan mode busana santriwati
yang terkesan modis dan fashionable saat tampil di jejaring sosial instagram.
Pengaruh penggunaan instagram juga berpengaruh pada berkembangnya
pandangan santriwati terhadap busana yang tidak hanya busana sebagai pelindung
tubuh, tetapi sudah menjadi bagian dari life style yang mendukung penampilan
santriwati, dimana santriwati saat ini tidak mengkonsumsi sesuatu berdasarkan
kebutuhan akan tetapi mereka mengkonsumsi sesuatu karena adanya nilai, simbol,
dan prestise