- PT Ardian Pratama Perkasa adalah perusahaan bergerak dibidang General Supplier, Jasa, Konstruksi, Sanitasi dan Pemeliharaan Sumur Minyak. Dalam hal penyediaan Portable Toilet  sering terjadi kerusakan yang disebabkan oleh perawatan dan pemeliharaan yang kurang. Adapun jenis kerusakan pada Portable Toilet adalah Casis yang berkarat dan keropos, tangki air bocor,  pompa otomatis rusak, handle pitu rusak, blower mati, shower bocor, jenjang toilet keropos, tempat sabun lepas, dll. Untuk meminimalisir kerusakan ini digunakan metode FMEA. FMEA berguna dalam mengidentifikasi critical failure mode atau untuk mengidentifikasi kerusakan yang dominan pada Portable Toilet. Sehingga didapatkan hasil bahwa Kerusakan yang dominan pada portable toilet terdapat 6 kerusakan yaitu : anak kunci tidak berfungsi, pipa bocor, handel pintu rusak, pompa otomatis rusak, closet flush duduk bocor, dan tangki air bocor. Mode kegagalan potensial pada portable toilet terdapat 6 riskio kritis yaitu: tekanan air terlalu tinggi, factor cuaca, overhead, mesin cepat panas, generator rusak, dan karet flush tersumbat.Kata kunci: kerusakan, FMEA, penyediaan, pemeliharaan, toilet portabl

Puji, Ari Andriyas

Rizky, Andika

Ulum, Panji

English

Jurnal Online Universitas Teuku Umar

  http://jurnal.utu.ac.id/invasi/  Jurnal INVASI: Industri dan Inovasi Vol 1 No 1 September 2023, 60-65    Penerapan Metode FMEA dalam Menganalisis Kerusakan pada Portable Toilet PT. App-Duri  Abstrak - PT Ardian Pratama Perkasa adalah perusahaan bergerak dibidang General Supplier, Jasa, Konstruksi, Sanitasi dan Pemeliharaan Sumur Minyak. Dalam hal penyediaan Portable Toilet  sering terjadi kerusakan yang disebabkan oleh perawatan dan pemeliharaan yang kurang. Adapun jenis kerusakan pada Portable Toilet adalah Casis yang berkarat dan keropos, tangki air bocor, pompa otomatis rusak, handle pitu rusak, blower mati, shower bocor, jenjang toilet keropos, tempat sabun lepas, dll. Untuk meminimalisir kerusakan ini digunakan metode FMEA. FMEA berguna dalam mengidentifikasi critical failure mode atau untuk mengidentifikasi kerusakan yang dominan pada Portable Toilet. Sehingga didapatkan hasil bahwa Kerusakan yang dominan pada portable toilet terdapat 6 kerusakan yaitu : anak kunci tidak berfungsi, pipa bocor, handel pintu rusak, pompa otomatis rusak, closet flush duduk bocor, dan tangki air bocor. Mode kegagalan potensial pada portable toilet terdapat 6 riskio kritis yaitu: tekanan air terlalu tinggi, factor cuaca, overhead, mesin cepat panas, generator rusak, dan karet flush tersumbat. Kata kunci: Kerusakan, FMEA, Penyediaan, Pemeliharaan, Toilet Portable.   Abstract - PT. Ardian  Pratama Perkasa is a company engaged in general supplier, services, construction, sanitation, and oil well maintenance. In terms of profiding portable toilets, damage ofeten oceccurs due to lack of care and maintenance. The types of damage to the portable toilet are rusty and porous chassis, leaking water tank, broken automatic pump, broken doorhandle, dead blower, leaking shower, porous toilet ladder, loose soap holder, etc. To minimize this damage, the FMEA methode is used. FMEA is useful in identifying critical failure modes or for identifying dominant faults in portable toilets. So, that the results show that the dominant damage to portable toilets has 6 defects, namely the key doesn’t work, the pipe leaks, the door handle is broken, the automatic pump is broken, the closet flush seat leaks, and the water tank leaks. Potential failure, modes in portable toilet have 6 critical risks, namely water pressure is to high, weather factors, overhead, the engine heats up quickly, the generator is damage, and the rubber flues is clogged. Keywords: Defect, FMEA, General Supplier, Maintenance, Portable toilets.   PENDAHULUAN Setiap perusahaan yang eksis selalu memiliki tujuan dan arah yang jelas dan pasti dikembangkan untuk menjadi perusahaan yang mampu bersaing. Perusahaan yang buat tentunya dengan tujuan menghasilkan sesuatu untuk memperoleh keuntungan. Dalam mencapai tujuan tersebut banyak hal yang harus menjadi perhatian dari perusahaan, salah satu hal tersebut adalah produk yang dihasilkan harus memiliki kualitas yang bagus. PT Ardian Pratama Perkasa ini bergerak dibidang General Supplier, Jasa, Konstruksi, 1,2Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Riau Jalan Tuanku Tambusai, Kecamtan Tampan, Kelurahan Delima, Kota Pekanbaru, Riau 28291 3Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio Muara Bungo, Pasir Putih, Rimbo Tengah, Bungo Regency, Jambi Ari Andriyas Puji1*, Panji Ulum2, Andika Risky3 *E-mail Korespondensi: andriyasari@umri.ac.id      Jurnal INVASI: Industri dan Inovasi Vol 1 No 1 September 2023, 60-65  61  http://jurnal.utu.ac.id/invasi/  Sanitasi dan Pemeliharaan Sumur Minyak, yang berlokasi di Jalan Rangau KM 06 Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Duri.  Dalam proses operasinya PT. Ardian Pratama Perkasa sering mengalami masalah. Masalah umum yang sering terjadi adalah ada kerusakan pada bagian penyediaan Portable Toilet. Penyebab kerusakan karena perawatan, perhatian dan pemeliharaan yang kurang dari perusahaan. Adapun jenis kerusakan pada Portable Toilet adalah Casis yang berkarat dan keropos, tangki air bocor,  pompa otomatis rusak, handle pitu rusak, blower mati, shower bocor, jenjang toilet keropos, tempat sabun lepas, anak kunci tidak berfungsi, penahan bodi toilet patah, closet duduk retak, closet flush duduk bocor, lantai toilet keropos, kran air patah, pipa air bocor.  Dari hasil pengamatan yang dilakukan bulan November 2021 sampai bulan Januari 2022 kerusakan yang terjadi pada Portable Toilet terlihat pada tabel berikut ini:   Tabel 1. Kerusakan Pada Portable Toilet No. Jenis Kerusakan Jumlah Kerusakan Durasi Perbaikan (jam) 1 Cassis berkarat dan keropos 5 10 2 Tangki air bocor 8 8 3 Pompa otomatis rusak 10 1 4 Handel pintu rusak 15 ½ 5 Blower mati 3 ½ 6 Shower bocor 2 ½ 7 Jenjang toilet keropos 4 2 8 Tempat sabun lepas 3 ½ 9 Anak kunci tidak berfungsi 17 ½ 10 Penahan body patah 4 6 11 Closet duduk retak 3 2 12 Closet flush duduk  bocor 10 1 13 Lantai toilet keropos 5 8 14 Kran air patah 20 ¼ 15 Pipa bocor 16 ½ TOTAL 125 38  Untuk meminimalisir keruskan Portable Toilet yang terjadi maka digunakan salah satu metode itu FMEA (Bakhtiar, A., Sembiring, J. I., & Suliantoro, 2018). FMEA adalah suatu prosedur terstuktur untuk mengidentifikasi dan mencegah sebanyak mungkin mode kegagalan (failure mode) (Fauzi & Aulawi, 2016) (Nadia Illiyastia et al., 2023). FMEA berguna dalam mengidentifikasi critical failure mode atau untuk mengidentifikasi kerusakan yang dominion pada Portable Toilet.  METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah pengetahuan yang menyangkut masalah cara kerja yaitu cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu (Abubakar, 2021). Penelitian ini menggunakan metedologi yaitu : 1. Studi pendahuluan yang berisi mengenai studi literature dan studi lapangan. Selain itu, analisis studi kasus juga digunakan untuk memahami fenomena tertentu dan menghasilkan teori lebih lanjut untuk pengujian empiris 2. Mengindetifikasi masalah 3. Perumusan masalah dan penetapan yujuan 4. Implementasi metode dan pembahasan 5. Kesimpulan dan saran. Untuk tahapan implementasi metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut  (Setiawan & Puspitasari, 2018) : 1. Melakukan peninjauan terhadap proses Jurnal INVASI: Industri dan Inovasi Vol 1 No 1 September 2023, 60-65  62  http://jurnal.utu.ac.id/invasi/  2. Mengidentifikasi potential failure mode (mode kegagalan potensial) pada proses 3. Membuat daftar potential effect (akibat potensial) dari tiap mode kegagalan 4. Menentukan peringkat severity untu masing masing cacat yang terjadi, menentukan peringkat occurance untuk masing masing mode kegagalan, menentukan operingkat detection untuk masing masing mode kegagalan atau akibat yang terjadi 5. Menghitung nilai RPN  6. Membuat perioritas mode kegagalan nilai RPN untuk dilakukan tindakan perbaikan, melakukan tindakan untuk mengeliminasi atau mengurangi kegagalan yang paling banyak terjadi, mengkalkulasi hasil RPN sebagai mode kegagalan yang dikurangi atau dieliminasi.  HASIL DAN PEMBAHASAN  Berikut ini merupakan hasil dan pembahasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan  metode FMEA pada PT. Ardian Pratama Perkasa yaitu:  1.1. Identifikasi Jenis Kerusakan yang Prioritas  Kerusakan yang terjadi pada Portable Toilet yaitu Casis yang berkarat dan keropos, tangki air bocor,  pompa otomatis rusak, handle pintu rusak, blower mati, shower bocor, jenjang toilet keropos, tempat sabun lepas, anak kunci tidak berfungsi, penahan bodi toilet patah, closet duduk retak, closet flush duduk bocor, lantai toilet keropos, kran air patah, dan pipa air bocor. Dari kerusakan diatas bisa diambil datanya untuk diolah menjadi diagram pareto, berikut data diagram pareto kerusakan Portable Toilet. Tabel 2. Data Kerusakan Portable Toilet Bulan November – Januari 2022 No Jenis Kerusakan Frekuensi Break Down % Persentase Kumulatif % 1 Anak kunci tidak berfungsi 20 20 18% 2 Pipa bocor 17 37 33% 3 Handel pintu rusak 16 53 48% 4 Pompa otomatis rusak 15 68 61% 5 Closet flush duduk  bocor 10 78 70% 6 Tangki air bocor 10 88 79% 7 Jenjang toilet keropos 2 90 81% 8 Tempat sabun lepas 3 93 84% 9 Cassis berkarat dan keropos 2 95 86% 10 Penahan body patah 3 98 88% 11 Closet duduk retak 2 100 90% 12 Blower mati 3 103 93% 13 Lantai toilet keropos 3 106 95% 14 Kran air patah 3 109 98% 15 Shower bocor 2 111 100% TOTAL 111 1249    Dari hasil pareto maka kita bisa ambil 6 kerusakan yang sering terjadi yang akan dilakukan analisis lebih lanjut. Adapun kerusakan tersebut adalah anak kunci tidak berfungsi, pipa bocor, handel pintu rusak, pompa otomatis rusak, closet flush duduk bocor, dan tangki air bocor. Untuk diolah datanya dan mencari nilai RPN. Hasil analisis pareto dapat dilihat pada diagram pada Gambar 1.   Jurnal INVASI: Industri dan Inovasi Vol 1 No 1 September 2023, 60-65  63  http://jurnal.utu.ac.id/invasi/   Gambar 1. Diagram Pareto Kerusakan Portable Toilet  1.2. Penentuan Nilai Severity Severity rating menyatakan penilaian terhadap keseriusan dari efek yang di timbulkan (Anthony, 2018). Perhitungan: 1. Anak kunci tidak berfungsi Efek dari kerusakan = Pintu tidak bisa dikunci Maka skala dari severity Anak kunci tidak berfungsi yaitu rangking 1 menunjukan pengaruh buruk yang dapat diabaikan pada Portable Toilet.  1.3. Penentuan Nilai Occurance Occurance rating adalah tikemungkinan baha penyebab tersebut akan terjadi dan menghasilkan bentuk kegagalan selama masa penggunaan produk (Anthony, 2018). Rating 1- 10, makin sering penyebab kegagalan terjadi, makin tinggi nilai rating yang diberikan.  Perhitungan : 1. Anak kunci tidak berfungsi Probabilitas kerusakan = 17 kali Maka tinggi kemungkinan terjadi kerusakan pada Portable Toilet menunjukan rangking 5 yaitu rendah pada tabel occurance.  1.4. Penentuan Nilai Detection Detection rating sebelum dilakukan detection rating perlu diidntifikasi terlebih dahulu pengendalian berdasarkan proses potential failure mode dan potential cause. Pengendalian digunakan sebagai acuan digunakan detection rating. Fungsi deteksi disini adalah untuk melihat apakah potential failure mode yang ada dapat diketahui sebelum terjadinya kegagalan dan juga apakah pengendalian yang dimiliki dapat mengurangi kegagagalan yang dapat terjadi. Skala yang digunakan untuk masing-masing rating ini yaitu mulai dari skala 1-10, dimana skala 1 yaitu paling rendah dan skala 10 paling tinggi. Perhitungan : 1. Anak kunci tidak berfungsi Potensial penyebab kerusakan  = Anak kunci los/mace Kontrol saat ini = ada Maka skala dari kerusakan Anak kunci tidak berfungsi ditentukan pada rating 9 dengan tingkat deteksi sangat tinggi.  1.5. Menghitung Nilai Risk Priority Number (RPN) Setelah penerapan langkah langkah dengan menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Selanjutnya akan menghitung nilai masing-masing RPN. Dimana RPN Jurnal INVASI: Industri dan Inovasi Vol 1 No 1 September 2023, 60-65  64  http://jurnal.utu.ac.id/invasi/  merupakan hasil perkalian severity (S), occurrence (O), dan detection (D) (Anthony, 2018), dimana persamaan matematisnya dapat dinyatakan sebagai berikut: RPN = (S)  (O)  (D). Perhitungan :  1. Anak kunci tidak berfungsi Severity = 1 Occurance = 5 Detection = 9 RPN = 1 x 5 x 9  = 45 Maka nilai RPN dari anak kunci tidak berfungsi adalah 45 . Berikut tabel dari analisis kerusakan Portable Toilet menggunakan RPN sebagai berikut :  Tabel 3. Identifikasi dengan Metode FMEA dan RPN No Alat Fungsi Kerusakan Efek dari kerusakan S Penyebab kerusakan O Kontrol saat ini D RPN 1  Anak kunci Mengunci pintu Macet Pintu tidak bisa dikunci 1 Anak kunci  lost atau macet 5 Ada 9 45 1 Anak kunci bengkok 3 Ada 9 27 2  Pipa Mengaliri Bocor Air merembess 8 Tekanan air terlalu tinggi 8 Ada 6 384 Sudah lapuk 8 Faktor cuaca 8 Ada 6 384 4 Handle pintu Menutup dan membuka pintu Rusak Pintu tidak tertutup 3 Human eror 4 Ada 8 96 Terkunci dari dalam 3 Berkarat 8 Ada 8 192 5 Pompa otomatis Memompa air Rusak Air tidak mengalir kencang 8 Overhead 8 Ada 8 512 Daya mesin hilang 8 Mesin cepat panas 8 Ada 8 512 8 Generator rusak 8 Ada 8 512 10 Closet flush duduk Mengelurkan air kedalam closet Bocor Penyumbatan pada flush 6 Karet flush tersumbat 7 Ada 8 336 11 Tangki air Menampung air Bocor Debit air sedikit 7 Faktor cuaca 4 Ada 8 224  Berdasarkan tabel identifikasi risiko diatas maka akan dilakukan perhitungan nilai kritis RPN. Perhitungan nilai kritis RPN sebagai berikut : Nilai Kritis RPN =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅𝑃𝑁𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑘𝑜 =  322411 = 293,0909 Jurnal INVASI: Industri dan Inovasi Vol 1 No 1 Bulan September 2023, 60-65   65 http://jurnal.utu.ac.id/invasi/  Tabel 4. Identifikasi dengan Metode FMEA dan RPN   Alat Fungsi Kerusakan Efek dari kerusakan S Potensi penyebab kerusakan O Kontrol saat ini D RPN 1 Pipa Mengalir air Bocor Air merembes 8 Tekanan air terlalu tinggi 8 Ada 6 384 Sudah lapuk 8 Faktor cuaca 8 Ada 6 384 2 Pompa otomatis Memompa air Rusak Air tidak mengalir kencang 8 Overhead 8 Ada 8 512 Daya mesin hilang 8 Mesin cepat panas 8 Ada 8 512 3   8 Generator rusak 8 Ada 8 512 Closet flush duduk Mengalirkan air kedalam closet Bocor Penyumbatan pada flush 6 Karet flush tersumbat 7 Ada 8 336  Berdasarkan nilai risiko kritis RPN maka diperoleh 6 risiko kritis. Nilai RPN dari keenam risiko tersebut berada diatas 293,0909 Yang merupakan nilai kritis RPN yaitu  tekanan air terlalu tinggi, factok cuaca, overhead, mesin cepat panas, generator rusak, dan karet flush tersumbat. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa data, Kerusakan yang dominan pada portable toilet terdapat 6 kerusakan yaitu: anak kunci tidak berfungsi, pipa bocor, handle pintu rusak, pompa otomatis rusak, closet flush duduk bocor, dan tangki air bocor. Mode kegagalan potensial pada portable toilet terdapat 6 risiko kritis yaitu: tekanan air terlalu tinggi, faktor cuaca, overhead, mesin cepat panas, generator rusak, dan karet flush tersumbat.   DAFTAR PUSTAKA  Abubakar, H. R. (2021). Pengantar Metodologi Penelitian. SUKA-Press UIN Sunan Kalijaga. Anthony, M. B. (2018). Analisis Penyebab Kerusakan Hot Rooler Table dengan Menggunakan Metode Failure Mode And Effect Analysis (FMEA). Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya, 4(1), 1. https://doi.org/10.30656/intech.v4i1.851 Bakhtiar, A., Sembiring, J. I., & Suliantoro, H. (2018). Analisis Penyebab Kecacatan Dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Dan Metode Fault Tree Analysis (FTA) Di PT . Alam Daya Sakti Semarang. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 6(2), 95–170. Fauzi, Y. A., & Aulawi, H. (2016). Analisis Pengendalian Kualitas Produk Peci Jenis Overset Yang Cacat Di Pd. Panduan Illahi Dengan Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (Fta) Dan Metode Failure Mode and Effect Analysis (Fmea)”. Jurnal Kalibrasi, 14(1), 29–34. https://doi.org/10.33364/kalibrasi/v.14-1.331 Nadia Illiyastia, Prakoso, I., & Ari Andriyas Puji. (2023). Implementasi Pengendalian Kualitas pada Proses Pengeringan Teh Hitam (Orthodox) Menggunakan Metode Six Sigma (DMAIC) (Studi Kasus : PT. XY). Jurnal Surya Teknika, 10(1), 564–573. https://doi.org/10.37859/jst.v10i1.4469 Setiawan, E. P., & Puspitasari, N. B. (2018). Analisis Kerusakan Mesin Asphalt Mixing Plant dengan Metode FMEA dan Cause Effect Diagram (Studi Kasus: PT Puri Sakti Perkasa). Industrial Engineering Online Journal.   

Penerapan Metode FMEA dalam Menganalisis Kerusakan pada Portable Toilet PT. App-Duri

http://jurnal.utu.ac.id/invasi/article/download/8061/4107

Penerapan Metode FMEA dalam Menganalisis Kerusakan pada Portable Toilet PT. App-Duri

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Jurnal Online Universitas Teuku Umar