Abstraks —Kebijakan moratorium kapal ikan berbendera asing yang berukuran besar memberikan dampak positif terhadap pendapatan nelayan Indonesia. Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong Lamongan para nelayan merasakan peningkatan hasil yang cukup baik, namun ada beberapa potensi penghambat dalam aspek efisiensi dan efektifitas kerja, yaitu sistem bongkar muat ikan hasil tangkapan menuju ke dalam tempat pelelangan ikan. Dilakukannya sistem bongkar muat dengan cara ikan hasil tangkapan membutuhkan waktu yang sangat lama. Penelitian ini menerapkan modernisasi pada sistem bongkar muat ikan hidup sehingga dapat mengurangi waktu bongkar muat dan meamaksimalkan kinerja pekerja. Modernisasi dikembangkan dalam sebuah perancangan alat dan mekanisme bongkar muat pada pelabuhan TPI Brondong. Perancangan alat angkat berupa crane dan mekanisme railway sebagai jalan troli ikan serta dengan penerapan sirkulasi air dalam cargo yang berbentuk mini kontainer dilakukan pada kapal ikan untuk menjaga agar ikan hasil tangkapan tetap dalam kondisi hidup dan baik selama melakukan pelayaran serta mempermudah pemindahan langsung mini kontainer tersebut dengan alat angkat crane. Layout dan mekanisme bongkar muat dirancang sedemikian rupa guna meningkatkan efisiensi, efektifitas dan harga jual ikan hasil tangkapan para nelayan TPI Brondong. Kata kunci : Alat Angkat,, Mini Kontainer, Railway, Bongkar Muat, Kapal Ikan