KOMUNIKASI ORANG TUA KEPADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS (Studi Fenomenologi Pada Orang Tua di Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok)

Abstract

Fenomena kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi pada masyarakat saat ini harus menjadi perhatian penting. Setiap orang tua sebaiknya menyadari betapa pentingnya membentuk, menciptakan komunikasi yang baik dan harmonis dengan anak dalam memberikan pendidikan seks, karena hal tersebut menjadi salah satu faktor penting agar anak dapat terhindar dari kekerasan dan pelecehan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman komunikasi orang tua kepada anak dalam memberikan pendidikan seks. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Adapun paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan Teori Coordinate Management of Meaning yang dikemukakan oleh W. Barnett Pearce dan Vernon Cronen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari enam orang tua yang diwawancara lima di antaranya memiliki hubungan yang dekat dan terbuka dengan anak. Beberapa cara dilakukan orang tua agar anak terhindar dari kekerasan dan pelecehan seksual pada umumnya seperti memberikan pendidikan seks dan contoh perilaku yang diharapkan kepada anak, menanamkan pendidikan agama dan membatasi waktu anak menggunakan ponsel. Orang tua memperoleh informasi pendidikan seks dari media dan memberikan informasi tersebut kepada anak dalam suasana dekat dan santai. Saat memberikan pendidikan seks, orang tua menggunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak dan memberikan pendidikan secara berulang agar anak menjadi lebih paham. Dalam penerapannya, orang tua memiliki kendala dalam memberikan pendidikan seks kepada anak. Hal ini menunjukkan bahwa setiap aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dapat membentuk sikap dan menentukan perbuatan anak dengan menetapkan berbagai cara agar anak terhindar dari kekerasan dan pelecehan seksual

    Similar works