Local Wisdom of the Village Aceh Tamiang Regency in Conserving Water Resources

Abstract

Sumber daya air merupakan unsur yang penting untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup. Diperlukannya upaya pengelolaan sumber daya air agar sumber daya air tetap terjaga kelestariannya. Dalam memenuhi kebutuhan airnya masyarakat mengelola dan memamfaatkan air sesuai kearifan lokal. Kearifan lokal adalah upaya dalam menjaga kelestarian air dan lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk kearifan lokal yang ada di desa Selamat dan menganalisis implementasi masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber daya air Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif, observasi lapangan pengambilan gambar dan wawancara langsung. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk kearifan lokal masyarakat yang melarang wisatawan untuk mengunjungi air terjun Alur Batu, dan menutup akses jalan menuju air terjun Alur Batu. Kesimpulannya masyarakat desa Selamat yang tidak ingin alur batu dijadian tempat wisata oleh pemerintah sehingga menutup akes jalan menuju alur batu,dan menjadikan alur batu sebagai sumber mata air. Dengan adanya penelitian ini memberikan informasi kepada pembaca mengenai bentuk kearifan lokal yang ada di desa Selamat. Dalam penelitian ini masih terdapat kekurangan dalam memperoleh data karena waktu yang terbatas, saran dari penulis untuk peneliti berikutnya untuk menyajikan data yang lebih banyak dan lebih akurat.Water resources are an important element to meet the needs of living things. Water resources management efforts are needed so that water resources are maintained in their sustainability. In meeting their water needs, the community manages and uses water according to local wisdom. Local wisdom is an effort to preserve water and the environment. The purpose of this study was to analyze the forms of local wisdom that exist in Selamat village and to analyze the implementation of the community in preserving water resources. The methods in this study were qualitative, field observations, taking pictures and direct interviews. The results of this study are a form of local wisdom that prohibits tourists from visiting the Alur Batu waterfall, and closes the access road to the Alur Batu waterfall. The conclusion is the Selamat village community who do not want the stone groove to be used as a tourist spot by the government, thus closing the road access to the stone groove, and using the stone groove as a source of water. This research provides information to readers about the forms of local wisdom that exist in Selamat village. In this study, there are still shortcomings in obtaining data due to limited time, suggestions from the author for the next researcher to present more and more accurate data

    Similar works