TINJAUAN DESAIN RUANG HENTI KHUSUS (RHK) SEPEDA MOTOR PADA SIMPANG BERSINYAL

Abstract

Pertumbuhan sepeda motor yang terus meningkat setiap tahunnya dapat menyebabkan kenaikan jumlah penumpukan kendaraan pada jalur pendekat persimpangan. Hal tersebut dapat berpengaruh pada penurunan kinerja persimpangan yaitu berkurangnya volume kendaraan yang melintas pada fase hijau lampu pengatur lalu lintas, sehingga perlu adanya perencanaan Ruang Henti Khusus (RHK) untuk sepeda motor. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah jalan pada lokasi penelitian memenuhi syarat dalam perencanaan RHK dengan meninjau banyaknya penumpukan sepeda motor selama fase merah dan merencanakan desain RHK untuk sepeda motor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode experimental sesuai dengan MKJI 1997 dan Pedoman Perencanaan Teknis RHK pada kawasan perkotaan di Kota Merauke. Hasil penelitian menujukan bahwa RHK di simpang empat bersinyal di kawasan perkotaan di Kota Merauke tidak dapat diterapkan pada tahun 2022 karena belum memenuhi syarat jumlah penumpukan sepeda motor, sehingga dilakukan peramalan 15 tahun ke depan yaitu pada tahun 2037. Dari perhitungan terlihat bahwa jumlah penumpukan telah sesuai dengan syarat dan dari keempat lengan persimpangan bersinyal, hanya 3 pendekat yang dapat menerapkan fasilitas RHK yakni pendekat Jalan Brawijaya, pendekat Jalan TMP, dan pendekat Jalan Parakomando. Sedangkan pendekat Jalan Angkasa tidak dapat diterapkan RHK karena hanya terdapat 1 lajur dari 1 arah sehingga tidak memenuhi syarat dalam pedoman perencanaan RHK. Adapun desain RHK pada pendekat Jalan Brawijaya menggunakan RHK tipe kotak 2 lajur dengan luas 60 m2; pada pendekat Jalan TMP menggunakan RHK tipe kotak 2 lajur dengan luas 60 m2; pada pendekat Jalan Parakomando menggunakan RHK tipe kotak 2 lajur dengan luas 56 m2

    Similar works