Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat dan persentase kesesuaian butir soal buatan guru dengan indikator pada RPP Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah dan validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran, butir soal pada RPP Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah&nbsp; RPP Biologi kelas X pada 6 sekolah Negeri di Kabupaten Lombok Tengah. Data diperoleh melelalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari analisis didapatkan bahwa, kesesuaian butir soal buatan guru dengan indikator pada RPP Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah yaitu, persentase kesesuaian butir soal (77,92%) Validitas soal (65%), tingkat kesukaran (76%), dan daya beda (61%). Simpulan dari penelitian ini adalah kesesuain butir soal buatan guru dengan indikator pada RPP guru biologi SMA di Kabupaten Lombok Tengah sangat sesuai

Handayani, Baiq Sri

Hayati, Yusri

Ramdani, Agus

English

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (Science Education Graduate Program University of Mataram)

 JCAR 5 (Special Issue) (2023)  Journal of Classroom Action Research  http://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/index      ___________ Email: yusrihayati776@gmail.com       Copyright © 2023, Hayati et al.  This open access article is distributed under a (CC-BY License) Analisis Butir Soal Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi     SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah Tahun Ajaran 2021/2022  Yusri Hayati1, Agus Ramdani 1, Baiq Sri Handayani1  1 Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mataram, Mataram, Indonesia  DOI: https://doi.org/10.29303/jcar.v5iSpecialIssue.4374     Received: 20 Maret 2023                                     Revised: 25 Mei 2023                                     Accepted: 30 Mei 2023     Abstract: The goal to be achieved in this research is to find out the level and percentage of conformity of the teacher's item items with the indicators in the Biology Teacher's RPP for State Senior High Schools in Central Lombok Regency and the validity, reliability, differentiability, and difficulty level of the items in the Biology Teacher's RPP for State High Schools in Central Lombok Regency. This research uses descriptive qualitative research. The subject of this study was 1 class X lesson plan for biology at 6 public schools in Central Lombok Regency. Data obtained through observation, interviews, and documentation. The results of the analysis showed that the suitability of the teacher's item items with the indicators in the Biology Teacher's RPP for State Senior High Schools in Central Lombok Regency, namely, the percentage of suitability of the item items (77.92%) Validity of the item (65%), level of difficulty (76%), and power difference (61%). The conclusion from this study is that the suitability of the teacher's question items with the indicators in the high school biology teacher's lesson plan in Central Lombok Regency is very appropriate.  Keywords: Biology, Question, RPP  Abstrak: Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat dan persentase kesesuaian butir soal buatan guru dengan indikator pada RPP Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah dan validitas, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran, butir soal pada RPP Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah  RPP Biologi kelas X pada 6 sekolah Negeri di Kabupaten Lombok Tengah. Data diperoleh melelalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari analisis didapatkan bahwa, kesesuaian butir soal buatan guru dengan indikator pada RPP Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah yaitu, persentase kesesuaian butir soal (77,92%) Validitas soal (65%), tingkat kesukaran (76%), dan daya beda (61%). Simpulan dari penelitian ini adalah kesesuain butir soal buatan guru dengan indikator pada RPP guru biologi SMA di Kabupaten Lombok Tengah sangat sesuai.   Kata Kunci: Biologi, Butir Soal, RPP    PENDAHULUAN  Ilmu Pengetahuan Alam (sains) merupakan suatu cabang ilmu untuk mengetahui keteraturan alam, menguasai pengetahuan, baik fakta, konsep, prinsip, proses penemuan maupun suatu sikap ilmiah. Pada hakikatnya sains mencakup proses, produk, dan sikap. Sains sebagai proses, lebih Journal of Classroom Action Research Juni 2023, Volume 5 Special Issue 299-303  300 mengutamakan pada proses bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan alam. Sains merupakan kelompok ilmu yang terdiri atas biologi, fisika,  kimia, geologi, dan astronomi yang berupaya menjelaskan fenomena yang terjadi di alam (Gunawan, 2015). Pendidikan berkualitas tidak terlepas dari proses pembelajaran terutama ilmu pengetahuan alam, salah satu bagian dari pembelajaran IPA yaitu BIOLOGI (Budiarti, dkk, 2018). Penting bagi guru biologi untuk merencanakan apa yang ingin diajarkan dalam sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Irmayani, dkk (2018) mengemukakan RPP tersebut wajib disusun oleh guru sebelum memulai kegiatan pembelajaran. Karena tanpa rencana, besar kemungkinan munculnya pembelajaran yang tidak terarah, yang akan memberikan efek tidak tercapainya kompetensi siswa. RPP akan memperlancar, meningkatkan, mengefektifkan, serta mengoptimalkan mutu proses pembelajaran guna pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran. Biologi mempelajari segala sesuatu mengenai makhluk hidup. Sehingga biologi  memiliki peranan yang sangat besar bagi kehidupan, peserta didik dapat mengenali diri sendiri sebagai makhluk,  dan  aspek  evaluasi  (purpose in human institution)  yang  bermanfaat  untuk  peningkatan kualitas dan kelulus hidupan manusia dari lingkungannya (purpose in human life) (Suciati, dkk, 2016). Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi MA NW Sanggeng di Lombok Tengah, diketahui bahwa dalam melakukan penilaian hasil belajar ranah koognitif guru biasanya menggunakan tes yang berbentuk soal. Soal ujian ataupun soal ulangan harian oleh guru yang bersangkutan. Selama ini guru- guru membuat sendiri dengan mengambil di internet, buku paket, dan sumber lainnya. Soal yang dibuat guru belum pernah dianalisis secara kualitatif maupun kuantitatif, Soal-soal yang dibuat guru belum bisa dikatakan sesuai dengan indikator pencapaian karena belum ada analisis lebih lanjut. Tes yang baik perlu diperhatikan efisiensi, reliabilitas, validitas, objektivitas, dan ekonomisnya. Untuk itu, soal  yang  digunakan guru harus di ujicobakan terlebih dahulu sesuai dengan indikator pencapaian dan pelaksanaan pembelajaran yang ada pada RPP, karena dengan melihat RPP dapat dirumuskan butir soal yang seharusnya dapat dibuat dengan kisi-kisi dan melihat indikator. Selain itu soal yang digunakan harus dianalisis sehingga nantinya  dapat diketahui apakah suatu soal dapat berfungsi dengan baik atau tidak dan sesuai atau belum dengan apa kemampuan yang ingin diukur. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harlina, Siti Hidayati (2015) menunjukkan bahwa persentase analisis butir soal masih dalam katagori sedang. Penelitan yang dilakukan oleh Utami, dkk (2015) juga memperoleh hasil pencantuman skor pada komponen nilai hanya mendapat nilai 68,07% dari 100% skor analisis butir soal. Hasil lain juga dilaporkan oleh Heriadon (2016) yang mengadakan penelitian tentang analisis kesuaian RPP di SMA dimana pada kolom penilaian  ada SMA yang mendapatkan nilai 36.67% dari 100% nilai, berangakat dari hasil-hasil tersebut menandakan masih ada guru yang kurang dalam membuat soal penilaian untuk peserta didik.  METODE  Penelitian merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Sugiyono, 2018). Penelitian ini bersifat diskriptif karena memberikan gambaran tentang kesesuaian butir soal pada RPP dilihat dari aspek daya beda, tingkat kesukaran dan efektifitas pengecoh pada RPP Guru Biologi di SMA Negeri Lombok Tengah. Data diperoleh  melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.  HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Kesesuaian Butir Soal dengan Indikator Yang Terdapat Dalam RPP Menurut Arikunto (2010), ini adalah proses memeriksa apakah butir soal yang digunakan dalam ujian atau tes sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Butir soal yang sesuai dengan indikator dalam RPP diharapkan dapat memastikan bahwa ujian atau tes tersebut dapat mengukur kemampuan siswa secara akurat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian butir soal dengan indikator yang terdapat dalam RPP pada beberapa sekolah menengah di Praya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian butir soal dengan indikator pada RPP di SMAN 1 Praya, SMAN 2 Praya, dan SMAN 4  Praya berada dalam katagori sangat sesuai dengan hasil tingkat kesesuaian masing-masing mencapai 83,33%, 81,25%, dan 82,50%. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal yang disusun oleh Journal of Classroom Action Research Juni 2023, Volume 5 Special Issue 299-303  301 guru-guru di sekolah tersebut cukup relevan dengan indikator yang ada pada RPP, sehingga dapat memastikan bahwa tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Namun, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat beberapa sekolah yang memiliki tingkat kesesuaian butir soal  dengan indikator yang lebih rendah dibandingkan dengan sekolah lain. SMAN 1  Jonggat, SMAN 1 Kopang, dan SMAN  1 Pringgarata berada pada katagori sesuai dengan hasil tingkat kesesuaian masing-masing mencapai 75,83%, 72,50%, dan 72,08%. Hal ini menunjukkan adanya kekurangan dalam penyusunan butir soal oleh guru-guru di sekolah tersebut, sehingga butir soal tidak sepenuhnya relevan dengan indikator pada RPP. Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi guru- guru di sekolah-sekolah yang terlibat dalam penelitian ini. Guru-guru harus lebih memperhatikan kesesuaian butir soal dengan indikator pada RPP dalam menyusun soal agar dapat memastikan bahwa tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Selain itu, perlu juga adanya pengembangan kompetensi guru dalam menyusun soal agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah tersebut. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi sekolah-sekolah lain untuk melakukan evaluasi terhadap kesesuaian butir soal dengan indikator pada RPP. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah tersebut dan memastikan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam mengembangkan sistem evaluasi pembelajaran di sekolah, selengakapnya dapat dilihiat pada Gambar 1 berikut.  Gambar 1. Analisi Kesesuain Butir Soal Buatan Guru dengan Indiktor yang Terdapat di RPP Analisis Validitas dan Reliabilitas  Menurut Arikunto (2010), analisis validitas dan reliabilitas adalah proses memeriksa apakah instrumen pengukuran, seperti tes atau kuesioner, valid dan reliabel. Validitas mengacu pada sejauh mana instrumen pengukuran dapat mengukur apa yang seharusnya diukur, sedangkan reliabilitas mengacu pada sejauh mana instrumen pengukuran dapat menghasilkan hasil yang konsisten dan stabil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reliabilitas butir soal pada masing-masing sekolah berbeda-beda. SMAN 1 Praya, SMAN 4 Praya, SMAN 1 Jonggat, dan SMAN 1 Kopang mendapatkan nilai reliabilitas yang lebih kecil dari r-tabel yang berjumlah 2,048, sehingga dapat disimpulkan bahwa butir soal pada keempat sekolah tersebut dapat dianggap reliabel. Sedangkan SMAN 2 Praya dan SMAN 1 Pringgarata mendapatkan nilai reliabilitas yang lebih besar dari r-tabel, namun demikian, nilai reliabilitas kedua sekolah tersebut masih dapat dianggap reliabel. Meskipun demikian, hasil analisis menunjukkan bahwa kesesuaian butir soal dengan indikator pada RPP masih terdapat kekurangan pada beberapa sekolah. SMAN 1 Pringgarata memiliki total pernyataan valid terkecil yaitu hanya pada 5 pertanyaan, sedangkan SMAN 1 Praya memiliki tingkat kesesuaian butir soal terhadap indikator tertinggi yaitu 83,33%. SMAN 2 Praya, SMAN 4 Praya, dan SMAN 1 Kopang memiliki tingkat kesesuaian butir soal terhadap indikator yang sama- sama mencapai 72,50%. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa butir soal yang dibuat oleh guru di sekolah masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut agar dapat lebih sesuai dengan indikator pada RPP. Oleh karena itu, perlu dilakukan pembinaan dan pelatihan kepada guru dalam pembuatan butir soal agar dapat lebih sesuai dengan indikator yang ada pada RPP. Terakhir, penting bagi pihak sekolah untuk terus memperbaiki dan memperbarui RPP agar selalu sesuai dengan perkembangan kurikulum dan juga mengevaluasi kembali penggunaan RPP tersebut pada pembelajaran di kelas. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa di sekolah, selengakapnya dapat dilihiat pada Gambar 2 berikut. Journal of Classroom Action Research Juni 2023, Volume 5 Special Issue 299-303  302 VALIDITAS 35% 65% VALID TIDAK VALID TINGKAT KESUKARAN   27%  SEDANG MUDAH 73%  Gambar 2. Analisis Validitas Butir Soal Buatan Guru dengan Indiktor yang Terdapat di RPP  Analisis Daya Beda dan Tingkat Kesukaran Menurut Arikunto (2010), analisis daya beda adalah proses memeriksa seberapa efektif sebuah butir soal dalam membedakan antara siswa yang memiliki kemampuan yang berbeda. Menurut Arikunto (2010), analisis tingkat kesukaran adalah proses memeriksa seberapa sulitnya butir soal pada sebuah tes atau ujian. Hal ini dilakukan dengan memeriksa persentase siswa yang berhasil menjawab dengan benar. Tingkat kesukaran yang ideal adalah 50%, yang berarti bahwa setengah dari siswa dapat menjawab dengan benar dan setengahnya lagi tidak dapat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis daya beda dan tingkat  kesukaran untuk menilai kualitas butir soal dalam mengukur kompetensi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap SMA memiliki jumlah pertanyaan yang dapat dibedakan dan tidak dapat dibedakan yang berbeda-beda. SMAN 1 Praya menghasilkan 13 pertanyaan yang dapat dibedakan dan 7 soal  yang tidak dapat dibedakan, sedangkan SMAN 2 Praya menghasilkan 11 pertanyaan yang dapat dibedakan dan 9 soal yang tidak dapat dibedakan. Sementara itu, SMAN 4 Praya menghasilkan 12 pertanyaan  yang dapat dibedakan dan 8 soal yang tidak dapat dibedakan. Dalam SMAN 1 Jonggat, terdapat 13 pertanyaan yang dapat dibedakan dan 7 soal  yang tidak dapat dibedakan, sedangkan  SMAN  1 Pringgarata dan SMAN 1 Kopang masing-masing menghasilkan 12 pertanyaan yang dapat dibedakan dan 8 soal yang tidak dapat dibedakan. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa tingkat kesukaran butir soal di setiap SMA termasuk dalam kategori mudah. Jumlah soal yang termasuk dalam kategori mudah lebih banyak dibandingkan dengan yang termasuk dalam kategori sedang. Namun, terdapat beberapa soal yang tidak dapat dibedakan di setiap SMA, yang dapat mempengaruhi hasil evaluasi kompetensi siswa. Oleh karena itu, penting bagi para guru dan pembuat soal untuk memperhatikan kualitas butir soal dalam mengukur kompetensi siswa. Dalam hal ini, analisis daya beda dan tingkat kesukaran dapat menjadi alat yang efektif dalam mengevaluasi kualitas butir soal. Diharapkan dengan penggunaan alat evaluasi yang tepat, peningkatan kualitas pembelajaran dapat dicapai sehingga siswa dapat lebih baik dalam menguasai kompetensi yang diajarkan, selengakapnya dapat dilihiat pada Gambar 3 dan Gambar 4 berikut.  Gambar 3. Analisi Daya Beda Butir Soal Buatan Guru dengan Indiktor yang Terdapat di RPP            Gambar 4. Analisi Tingkat Kesukaran Butir Soal Buatan Guru dengan Indiktor yang Terdapat di RPP  KESIMPULAN  Berdasarkan hasil analisis kesesuaian butir soal buatan guru dengan RPP dan analisis kualitas  butir soal dari segi kuantitas di SMA Negeri di Lombok Tengah dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Rata-rata kesesuaian butir soal buatan guru dengan indikator pada RPP Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah dengan kategori sesuai yaitu dengan persentase 77,92%. DAYA BEDA  0% 9% Baik Sekali 26% 61% Baik Cukup Jelek Journal of Classroom Action Research Juni 2023, Volume 5 Special Issue 299-303  303 2. Rata-rata Validitas soal SMA Negeri di Lombok Tengah adalah 35% dalam katagori valid, dan rata-rata tingkat kesukaran 27% dalam katagori sedang.  3. Rata-rata daya beda yaitu dngan persentase 61% tergolong dalam katagori dapat membedakan, dan rata-rata sebesar 39% dalam katagori tidak dapat membedakan. 4. Persentase kesesuaian butir soal buatan guru dengan indikator pada RPP Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah sangat baik. Secara umum, sekolah-sekolah yang terdapat pada tabel memiliki tingkat kesesuaian yang  cukup baik, dengan rata-rata kesesuaian sekitar 77%.  REFRENSI  Afandi, M. (2013). Evaluasi Pembelajaran Sekolah Dasar. Semarang: Unisla Press. Ananda, R., & Fadhli, M. (2018). Statistik pendidikan: teori dan praktik dalam pendidikan. Asrul, A., Rusydi & Rosnita. (2014). Evaluasi Pembejaran. Bandung:  Citapustaka Media. Budiarti, R., Jufri, A.W., & Setiadi, D. (2018). Pengaruh Pembelajaran Disikoveri Terbimbing Dan Jurnal Belajar Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas X SMA Negri 1 Lingsar. Prosiding Seminar Nasional !Pendidikan Biologi 2 (8), 420. Gunawan. (2015). Model Pembelajaran Sains Berbasis ICT. Mataram: FKIP Universitas Mataram. Harlina, S. H., & Sutrisno, B. (2015). Analisis Kesesuaian Soal Ulangan Akhir Semester Ips Terpadu Dengan Implementasi Kurikulum 2013 Di SMP Negeri 1 Sambi Boyolali (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Haqiqi, L. Z., Ramdani, A., & Zulkifli, L. (2018). Analisis Kemampuan Pendidik dalam Menerapkan Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X IPA SMA di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 4(1). Irmayani, I., Muhlis, M., & Raksun, A. (2018, June). Analisis Kompetensi Guru Biologi Sma Di Kota Mataram Dalam Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi Berbasis Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015. In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi (pp. 410-413). Putri, I. S. (2018). Analisis Kesesuaian Butir Soal Buatan Guru dengan RPP pada Materi Protista dan Keanekaragaman Hayati di SMAN 1 Trumon Tengah Aceh Selatan (Doctoral dissertation, UIN Ar-Raniry Banda Aceh). Ramdani, A., Jufri, A. W., Gunawan, G., Hadisaputra, S., & Zulkifli, L. (2019). Pengembangan alat evaluasi pembelajaran IPA yang mendukung keterampilan abad 21. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 5(1).Ratnawulan, Elis dan Rusdiana. (2014). Evaluasi Pembelajaran Dengan Pendekatan Kurikulum 2013. Bandung: Pustaka Setia. Riduawan. (2003). Dasar Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Suciati, R., & Astuti, Y. (2016). Analisis rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) mahasiswa calon guru Biologi. Edusains, 8(2), 192-200. Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Pendidikan  Pendekatan Kualitatif, Kuantitaif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Utami, W., Zen, D., & Madang, K. (2015). Analisis kesesuaian langkah-langkah pembelajaran pada rencana pelaksanaan pembelajaran guru mata pelajaran biologi dengan pendekatan saintifik di SMA yang telah menerapkan Kurikulum 2013. Jurnal Pembelajaran Biologi: Kajian Biologi dan Pembelajarannya, 2(1), 83-95.  

Analisis Butir Soal Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah Tahun Ajaran 2021/2022

https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/download/4694/3004

Analisis Butir Soal Pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi SMA Negeri di Kabupaten Lombok Tengah Tahun Ajaran 2021/2022

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (Science Education Graduate Program University of Mataram)