Scarcity and rising oil prices will continue to occur due to its non-renewable nature. One of the alternative energy sources that is renewable by utilizing biomass waste Indonesia's energy potential from biomass is around 13,662 MWe with an installed capacity of 1,364 MWe in 2014. One of the biomass waste that can be utilized as biobriquette fuel is rice husk. The high potential of rice production in NTB supports the availability of raw materials for rice husk biobriquettes. Several studies related to biobriquettes have been conducted by researchers, including research on biobriquettes from coconut shells, sawdust, bamboo and brown skin. Research related to biobriquettes include: Research related to biobriquettes include: Effect of the Composition of Rice Husk Charcoal and Jatropha Seed Shell Charcoal on the Quality of Charcoal Briquettes, Thermal Characteristics of Rice Husk Charcoal Briquettes with Variations in Adhesive Materials, Determination of Optimum Conditions of Temperature and Carbonization Time in Making Charcoal from Rice Husks. Based on the research that has been conducted, rice husk will be applied into charcoal briquettes (biobriquettes) which can be an alternative fuel that is environmentally friendly and provides financial value for the lower middle class. It is hoped that by providing training in making charcoal briquettes from rice husks this will reduce rice husk waste, provide cheap and environmentally friendly alternative fuels and provide new jobs in the form of business groups so as to get additional income for the community. The objectives of the training activities for making briquettes from rice husk biomass waste are (1). Provide insight to the community about carbonization techniques (charcoal burning) (2). Provide insight into the technique of making biobriquettes, (3). Provide insight into new business opportunities in the community.Kelangkaan dan kenaikan harga minyak akan terus terjadi karena sifatnya yang nonrenewable. Salah satu sumber energi alternatif yang renewable dengan memanfaatkan limbah biomassa Potensi energi Indonesia yang bersumber dari biomassa sekitar 13,662 MWe dengan kapasitas terpasang 1,364 MWe pada tahun 2014. Salah satu limbah biomassa dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar biobriket adalah sekam padi. Potensi produksi padi yang tinggi di NTB mendukung ketersediaan bahan baku biobriket sekam padi. Beberapa penelitian terkait biobriket telah peneliti laksanakan antara lain penelitian biobriket dari cangkang kelapa, serbuk gergaji, bambu dan kulit coklat. Penelitian yang terkait biobriket antara lain: Penelitian yang terkait biobriket antara lain: Pengaruh Komposisi Arang Sekam Padi Dan Arang Kulit Biji Jarak Pagar Terhadap Mutu Briket Arang, Karakteristik Termal Briket Arang Sekam Padi Dengan Variasi Bahan Perekat, Penentuan Kondisi Optimum Suhu Dan Waktu Karbonisasi Pada Pembuatan Arang Dari Sekam Padi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka sekam padi akan diaplikasikan menjadi briket arang (biobriket) yang dapat menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dan memberikan nilai finansial bagi masyarakat menengah ke bawah. Diharapkan dengan memberikan pelatihan pembuatan briket arang dari sekam padi ini akan mengurangi limbah sekam padi, memberikan bahan bakar alternatif yang murah dan ramah lingkungan serta memberikan lapangan kerja baru dalam bentuk kelompok usaha sehingga mendapatkan tambahan pendapatan bagi masyarakat. Sasaran kegiatan pelatihan pembuatan biobriket dari limbah biomassa sekam padi adalah (1). Memberikan wawasan kepada masyarakat tentang teknik karbonisasi (pembakaran arang) (2). Memberikan wawasan teknik pembuatan biobriket, (3). Memberikan wawasan peluang usaha baru pada masyarakat