Permasalahan peneliti ini bagaimana bentuk analisis unsur terhadap kemampuan siswa Kelas VII-A MTs Ali Imron Bangkalan dalam menulis karangan narasi. Tujuan menganalisis kemampuan siswa kelas VII-A MTs Ali Imron Bangkalan dalam menulis karangan narasi adalah untuk mengetahui bagian tersulit yang mereka hadapi dalam kegiatan tersebut berdasarkan indikatornya, agar ke depannya dapat ditemukan solusi dan teratasi permasalahannya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan observasi ke sekolah. Penelitian di laksanakan di kelas VII-A Mts Ali Imron yang berjumlah 18 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi cukup baik. Dilihta dari&nbsp; hasil atau karya tulis karangan narasi siswa dengan nilai terendah yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 70, nilai tertinggi yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 92, dan rata-rata nilai yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 81,7 dengan katagori sangat baik.
&nbsp

Badriyah, Lailatul

English

Jurnal Universitas Hasyim Asy'ari

Jurnal DISASTRI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Volume 4, Nomor 1, April 2022 P-ISSN : 2716-4114 | E-ISSN: 2722-3329   Analisis Kemampuan Siswa... | 59   Article History Submitted: 12 Desember 2021 Accepted: 25 April 2022 Pubslished: 30 April 2022  ANALYSIS OF ABILITY OF STUDENTS OF CLASS VII-A MTS ALI IMRON BANGKALAN IN WRITING NARRATIVE ESSENTIALS  1Lailatul Badriya S, 2Yulianah Prihatin  Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Hasyim Asy’ari Corresponding Author: 1yuliaana553@gmail.com   Abstract The problem of this researcher is how to form an elemental analysis on the ability of students of Class VII-A MTs Ali Imron Bangkalan in writing narrative essays. The purpose of analyzing the ability of class VII-A students of MTs Ali Imron Bangkalan in writing narrative essays is to find out the most difficult part they face in the activity based on the indicators, so that in the future solutions can be found and solve the research problem. The research was carried out in class VII-A Mts Ali Imron, totaling 18 people. The results showed that the ability to write narrative essays was quite good. Judging from the results or students' narrative essays, the lowest score obtained from this elemental analysis is 70, the highest score obtained from this elemental analysis is 92, and the average value obtained from this elemental analysis is 81.7 with a very high category good.   Keywords: analysis, writing narrative essay.  ANALISIS KEMAMPUAN SISWA KELAS VII-A MTS ALI IMRON BANGKALAN DALAM MENULIS KARANGAN NARASI Abstrak Permasalahan peneliti ini bagaimana bentuk analisis unsur terhadap kemampuan siswa Kelas VII-A MTs Ali Imron Bangkalan dalam menulis karangan narasi. Tujuan menganalisis kemampuan siswa kelas VII-A MTs Ali Imron Bangkalan dalam menulis karangan narasi adalah untuk mengetahui bagian tersulit yang mereka hadapi dalam kegiatan tersebut berdasarkan indikatornya, agar ke depannya dapat ditemukan solusi dan teratasi permasalahannya. Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan observasi ke sekolah. Penelitian di laksanakan di kelas VII-A Mts Ali Imron yang berjumlah 18 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi cukup baik. Dilihta dari  hasil atau karya tulis karangan narasi siswa dengan nilai terendah yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 70, nilai tertinggi yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 92, dan rata-rata nilai yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 81,7 dengan katagori sangat baik.  Kata kunci: analisis, menulis karangan narasi PENDAHULUAN Menulis merupakan rangkaian mengungkapkan gagasan bagi seseorang dalam melakukan rangkaian kegiatan menulis yng membutuhkan ide dan gagasan untuk memulainya. Seorang penulis bisa mengungkapkan Ide melalui tulisan. Jika seseorang itu mengasah ide dengan bagus maka secara otomatis tulisan akan menjadi bagus. agar ide yang telah didapat penulis itu mampu tersalurkan pada pembaca maka penulis juga harus memperhatikan teknik penyajian tulisan yang baik ( Nurudin 2010: 4). Menulis tergantung dari tata bahasa  yang akan di tulis. Bahasa indonesia memiliki banyak kosa kata yang membuat seseorang lebih mudah dalam menulis. Dalam menulis yang harus di tentukan terlebih dahulu adalah target kepada siapa tulisan tersebut akan dibaca. Banyak orang menganggap itu tidaklah begitu penting padahal justru sebaliknya. Bagi pemula sebaiknya menggunakan lebih banyak kalimat aktif daripada kalimat pasif dan menggunakan kalimat yang sederhana.  Menulis merupakan suatu kegiatan yang bersifat produktif dan ekspresif (Tarigan, 1982: 3). Produktif dan ekspresif mengandung arti kedua karakteristik tersebut berfungsi sebagai penyampai informasi. Dikatakan produktif karena kegiatan menulis merupakan Jurnal DISASTRI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Volume 4, Nomor 1, April 2022 P-ISSN : 2716-4114 | E-ISSN: 2722-3329   Analisis Kemampuan Siswa... | 60   Article History Submitted: 12 Desember 2021 Accepted: 25 April 2022 Pubslished: 30 April 2022  kegiatan yang bersifat menghasilkan suatu karya tulis berupa hasil dari ungkapan-ungkapan gagasan pikiran seseorang. Sedangkan ekspresif mengandung arti tepat (mampu) memberikan (ungkapan) gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Keterampilan menulis harus dimiliki oleh siswa, akan tetapi tidak lantas siswa terampil dalam menulis, banyak juga siswa yang kesulitan dalam menulis. Tidak jarang ditemui siswa-siswa yang sulit dalam menemukan ide. Hal ini yang menjadi kendala utama siswa dalam menulis. Semakin bagus ide yang tertera dipikiran, semakin bagus pula tulisan yang akan dihasilkan (Sayuti, dkk. 2009: 18). Mengacu pada ciri keberlangsungannya, menulis merupakan sebuah proses, kegiatan bernalar, kegiatan transformasi, kegiatan berkomunikasi, dan suatu keterampilan. Ciri pertama menulis sebagai sebuah proses, yaitu menulis berisi serangkaian kegiatan menyusun rencana, menulis draf, memperbaiki draf, penyuntingan dan publikasi (Sundem, 2007:41) Badger & White (2000: 154), menjelaskan: writing in process approach is seen as predominantly to do with linguistic skill, such as planning and drafting, and there is much less emphasis on linguistic knowledge, such as knowledge about grammar and text structure. Hal itu dapat ditafsirkan bahwa menulis dengan pendekatan proses dipandang sebagai kegiatan yang memerlukan kecakapan linguistik secara dominan, seperti perencanaan, dan proses penulisan draf. Tompkins dan Hoskisson (1991:.226), menyatakan bahwa: “learning to use the writing process (approach) is more important than any particular writing projects student might be involved, because the writing process is a tool. Students need many opportunities to learn to use the writing process”. Penggunan media gambar memiliki peranan penting dalam membantu siswa, Nurgiyantoro (2012: 274) menegaskan bahwa murid sekolah dasar pada tahap pemula sangat cocok bila disajikan gambar sebagai rangsangan tugas menulis. Permasalahan  yang sering kali muncul dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII-A di MTs Ali Imron Bangkalan adalah  kurangnya ide atau gagasan dalam menulis karangan narasi. hal tersebut yang membuat kegiatan tersebut berhenti di tengah jalan sehingga sangat sukar untuk diselesaikan. Siswa juga masih bingung dalam memilih kata untuk menuangkan ide yang ada dalam pikiran mereka. Sejatinya ada banyak hal yang melatarbelakangi keberhasilan dalam menulis karangan narasi selain dangkalnya ide penulisan. Salah satunya ada pada diri siswa itu sendiri, yaitu kemampuan berbahasa siswa.  METODE PENELITIAN           Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan kualitatif merupakan cara kerja penelitian yang menekankan pada aspek pendalaman data demi mendapatkan kualitas dari hasil penelitian (Ibrahim, 2015: 55). Sehingga pendekatan kualitatif sangat menekankan pada kualitas data dengan penyusunan data melalui penyampaian secara deskriptif, sistematis, dan tersusun secara cermat.    Data primer merupakan data yang digunakan dalam penelitian ini. Data Primer yang diperoleh dari lapangan berupa wawancara, dan observasi (Sugiyono, 2015:308-309). Sumber data primer dalam penelitian ini adalah hasil observasi langsung terhadap karya tulis siswa. Dan juga Data Sekunder yang sumber datanya tidak langsung diberikan kepada peneliti, misalnya informasi dari orang lain, dan data tertulis (dokumen) (Sugiyono, 2015:308-309). Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah hasil studi dokumentasi terhadap latar belakang siswa, meliputi data-data pribadi tentang usia, tempat tinggal dan orang tua.  Jurnal DISASTRI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Volume 4, Nomor 1, April 2022 P-ISSN : 2716-4114 | E-ISSN: 2722-3329   Analisis Kemampuan Siswa... | 61   Article History Submitted: 12 Desember 2021 Accepted: 25 April 2022 Pubslished: 30 April 2022  Teknik dan prosedur pengumpulan data yang digunakan oleh penulis yaitu observasi terhadap hasil atau karya tulis karangan narasi obyek penelitian. Berikut ini tujuan dari observasi yaitu sumber data penelitian dan informasi yang berupa tindakan maupun peristiwa dalam situasi yang nyata maupun situasi buatan. Mengukur interaksi antara interaksi siswa dan guru, faktor-faktor lain yang dapat diamati, terutama kecakapan sosial (social skill). Dan hasil belajar siswa pada waktu pembelajaran, berdiskusi, mengerjakan tugas dan lain-lain.  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  Siswa diberikan tugas oleh guru bahasa indonesia langsung yang di laksanakan secara online  dengan beberapa ketentuan yaitu tulisan berupa karangan narasi dengan panjang minimal 150 kata, Tema yaitu Pengalaman Liburan dan Pandemi, Ditulis tangan dalam waktu 60 menit, Dikerjakan secara individu, Hasil tulis tangan difoto dan dikirimkan melalui pesan WA guru. Pedoman penilaian yang digunakan oleh peneliti dalam menilai hasil atau karya tulis karangan narasi siswa berdasarkan kisi-kisi pedoman observasi yaitu dengan indikator tokoh dan penokohan, amanat, tema, setting, alur, diksi dan latar, juga gaya bahasa dan sudut pandang. serta unsur pembangun lainnya. beberapa indikator tersebut memiliki bobot yang variatif, yaitu 10 dan 20 dengan nilai maksimal 100. Temuan yang didapatkan oleh peneliti pada saat penelitian adalah Guru Bahasa Indonesia pada kelas VII-A MTs Ali Imron Bangkalan memiliki kompetensi yang cukup dalam mengajar pelajaran bahasa indonesia. Terlihat dari background pendidikan guru tersebut merupakan lulusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Rata-rata nilai pengetahuan dan keterampilan siswa kelas VII-A MTs Ali Imron Bangkalan yang ditunjukkan pada ulangan periode terakhir menunjukkan nilai 80 dan itu merupakan hasil yang  baik. Rata-rata kemampuan siswa kelas VII-A MTs Ali Imron Bangkalan dalam menulis karangan narasi sangat baik. Berikut adalah rincian penilaian yang dilakukan oleh peneliti terhadap hasil atau karya tulis karangan narasi siswa:    Tabel 4.2 No Siswa Nilai Indikator* Nilai Akhir Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 1 Kode 01 16 8 9 6 15 18 7 79 Baik 2 Kode 02 19 9 8 9 19 18 9 91 Sangat Baik 3 Kode 03 14 8 6 9 17 14 9 77 Baik 4 Kode 04 18 9 8 6 18 19 9 87 Sangat Baik 5 Kode 05 15 7 8 7 16 14 8 75 Baik 6 Kode 06 19 9 9 9 18 19 9 92 Sangat Baik 7 Kode 07 14 7 8 7 15 16 6 73 Baik 8 Kode 08 16 8 8 9 14 19 8 82 Sangat Baik 9 Kode 09 16 7 8 7 19 18 8 83 Sangat Baik 10 Kode 10 19 6 9 9 18 15 8 84 Sangat Baik 11 Kode 11 18 9 6 9 17 14 9 82 Sangat Baik 12 Kode 12 14 9 9 6 14 19 9 80 Sangat Baik 13 Kode 13 19 7 8 7 16 16 8 81 Sangat Baik 14 Kode 14 14 9 8 9 15 16 8 79 Baik 15 Kode 15 14 7 6 7 15 15 6 70 Cukup 16 Kode 16 19 9 9 9 18 17 9 90 Sangat Baik 17 Kode 17 16 8 8 9 14 19 8 82 Sangat Baik Jurnal DISASTRI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Volume 4, Nomor 1, April 2022 P-ISSN : 2716-4114 | E-ISSN: 2722-3329   Analisis Kemampuan Siswa... | 62   Article History Submitted: 12 Desember 2021 Accepted: 25 April 2022 Pubslished: 30 April 2022   Rekap Nilai Keterangan: Indikator yang dinilai:                 1= Amanat                 2 = Penokohan                 3 = Alur 4 = latar 5 = gaya bahasa dan diksi 6 = sudut pandang 7 = kepaduan unsur pembangun Ketercapaian = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙  x 100%  Pada tabel 4.2. dapat dilihat rata-rata pada nilai akhir mencapai skor 81,7 dengan katagori sangat baik. Untuk lebih jelasnya pengolahan data dari hasil penelitian dapat dilihat melalui  grafik-grafik berikut:    Grafik 4.1. Katagori Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa  Berdasarkan data yang terangkum pada Grafik 4.1 tentang Katagori kemampuan siswa dalam menulis Karangan Narasi memperlihatkan yang berada pada kategori cukup berjumlah 1 orang atau 5%, dan siswa dengan katagori baik berjumlah 5 orang dan jika di persenkan sebesar 27,5%. Sedangkan dalam kategori sangat baik berjumlah 12 siswa dengan persentase sebesar 67,5%.  Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata siswa kelas VII-A MTs Ali Imron Bangkalan memiliki kemampuan menulis karangan narasi yang sangat baik. 024681012Cukup Baik Sangat BaikKatagori KemampuanMenulis KaranganNarasi SiswaNo Siswa Nilai Indikator* Nilai Akhir Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 18 Kode 18 16 7 8 7 19 18 8 83 Sangat Baik Rata-rata 16,4 7,9 7,9 7,8 16,5 16,9 8,1 81,7 Sangat Baik Ketercapaian* 82% 79% 79% 78% 83% 84% 81% 82%  Jurnal DISASTRI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Volume 4, Nomor 1, April 2022 P-ISSN : 2716-4114 | E-ISSN: 2722-3329   Analisis Kemampuan Siswa... | 63   Article History Submitted: 12 Desember 2021 Accepted: 25 April 2022 Pubslished: 30 April 2022   Grafik 4.3. Perbandingan Persentase Perolehan Nilai Hasi Belajar Siswa  Selanjutnya dapat dilihat data yang disajikan pada grafik 4.3 tentang ketercapaian masig-masing indikator yang dinilai dari hasil atau karya tulis karangan narasi siswa. Pada grafik 4.3 terlihat bahwa indikator yang paling  menonjol atau yang memperoleh tingkat ketercapaian yang tertinggi adalah indikator sudut pandang. Hal ini menunjukkan bahwa sudut pandang siswa kelas VII-A MTs Ali Imron Bangkalan telah terbentuk secara alami. Menurut peneliti, faktor utama yang mempengaruhinya adalah keterkaitan tema yang telah ditentukan sangat sesuai dengan apa yang sedang mereka alami (kontekstual). Meskipun bisa jadi beberapa faktor lain juga mempengaruhi hal tersebut.  Pada grafik 4.2 juga terlihat bahwa indikator yang tidak menonjol atau yang memperoleh tingkat ketercapaian yang terendah adalah indikator latar. Hal ini menunjukkan keragu-raguan siswa kelas VII-A MTs Ali Imron Bangkalan dalam mendeskripsikan latar dari karangan narasinya, sehingga kurang terbentuk latar penulisan yang alami. Menurut peneliti, faktor utama yang mempengaruhinya adalah keterbatasan waktu yang disediakan untuk menulis. Keterbatasan tersebut menjadikan titik fokus mereka dalam menulis tertuju pada indikator lainnya, dan indikator latar tidak mendapatkan cukup waktu untuk dinarasikan.  Penilaian terhadap hasil atau karya tulis karangan narasi siswa di atas menjadi dasar peneliti untuk menganalisis lebih jauh pada sub pembahasan yang dapat diklasifikasikan. Yaitu mengenai Analisis Unsur. Dalam menganalisis unsur, peneliti melihat setiap konstruksi pembentuk hasil atau karya tulis karangan narasi siswa. Nilai pada setiap indikator yang telah dijabarkan di atas merupakan refleksi dari analisis unsur, tahapan-tahapan yang dilakukan adalah dengan cara melihat asumsi-asumsi yang tidak dinyatakan secara eksplisit pada suatu pernyataan, contoh dalam penggalan hasil atau karya tulis karangan narasi siswa adalah sebagai berikut: Tiba-tiba datanglah seorang guru untuk memeriksa kerapian murid-muridnya, dan sialnya rambutku dinilai panjang oleh guru. Dengan leluasa serta tak kuasa kumenolak gunting yang ada di genggaman guru mencabik-cabik rambutku. (AU.1.1) Paragraf di atas mencerminkan maksud si penulis yang tersirat dan tidak dinyatakan secara eksplisit. Meskipun di satu sisi hal ini masuk pada penilaian indikator amanat, tetapi tidak menutup kemungkinan juga masuk pada penilaian indikator diksi dan gaya bahasa. Tahapan selanjutnya adalah membedakan fakta dengan hipotesa, sebagaimana pernyataan faktual dengan pernyataan normatif, contoh dalam penggalan hasil atau karya tulis karangan narasi siswa sebagai berikut: 75%76%77%78%79%80%81%82%83%84%85%Amanat Penokohan Alur Latar Diksi danGaya BahasaSudutPandangKepaduanUnsurKetercapaian IndikatorJurnal DISASTRI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Volume 4, Nomor 1, April 2022 P-ISSN : 2716-4114 | E-ISSN: 2722-3329   Analisis Kemampuan Siswa... | 64   Article History Submitted: 12 Desember 2021 Accepted: 25 April 2022 Pubslished: 30 April 2022  Pukul delapan pagi aku berangkat bersama ayah. Ayah mengendarai motor dan aku membonceng di belakang. Kami bermotor hanya sampai terminal Bungurasih di Surabaya karena setelah itu akan naik bus menuju Magetan. Setelah menempuh ratusan kilometer, akhirnya kami sampai di rumah nenek (AU.1.2).Mengidentifikasi motif-motif dan membedakan mekanisme perilaku, contoh dalam penggalan hasil atau karya tulis karangan narasi siswa sebagai berikut: Udara di kawasan tersebut cukup panas. Tempatnya sangat luas sehingga kami cukup puas ketika berjalan-jalan di sekeliling. Setelah dirasa mulai lelah berkeliling akhirnya kami mencari tempat berteduh dan beristirahat sejenak sembari menikmati bekal yang telah kami persiapkan (AU.1.3) Paragraf di atas menarasikan latar sekaligus penokohan. Rangkaian tiga kalimat dalam satu paragraf ini mencerminkan motif dari perilaku tokoh. Masih dalam konteks analisis unsur, kesalahan yang seringkali ditemukan dalam hasil atau karya tulis karangan narasi siswa adalah penulisan prefiks di- yang ditempatkan sebelum kata kerja dan kata benda. Penggunaan prefiks ini memiliki dua makna tergantung pada kata setelahnya. Bermakna penghubung apabila kata setelahnya adalah kata benda, dan bermakna objektif apabila kata setelahnya adalah kata kerja. Perbedaan makna ini juga berpengaruh pada penulisannya. Apabila difungsikan sebagai penghubung maka penulisan di- dengan kata setelahnya harus dipisah, dan apabila difungsikan sebagai obyektif maka penulisan di- dengan kata setelahnya harus disambung. Kesalahan semacam ini ditemukan peneliti pada hampir semua hasil atau karya tulis karangan narasi siswa, meskipun tidak banyak. Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil atau karya tulis karangan narasi siswa dengan nilai terendah yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 70, nilai tertinggi yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 92, dan rata-rata nilai yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 81,7 dengan katagori sangat baik.  SIMPULAN  Hasil karya tulis karangan narasi siswa dengan nilai terendah yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 70, nilai tertinggi yang diperoleh dari analisis unsur ini adalah 92, dan pada analisis unsur ini rata-rata siswa mendapat nilai sebesar 81,7 dengan kategori sangat baik. DAFTAR PUSTAKA  Badger, R,. & White, G. (2 April 2000). A process genre approach teaching writing.http://journals.edu.org/preventi on/ Volume54/2/ELT.  Nurgiyantoro, Burhan. (2012). Penilaian pembelajaran bahasa berbasis kompetensi ed. 1, cet. III. Yogyakarta: BPFE.   Nurudin. (2010). Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UMM Press.   Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta  Sundem, G. (2007). Improving student writing skills. Huntington Beach CA: Shell Education. Sayuti, Suminto A., dkk. (2009). Modul Menulis Fiksi. Yogyakarta: PBSI FBS UNY.  Tompskins, G.E., & Hoskisson, K. (1991). Language arts, content and teaching strategies 3 rd edition. New York: McMillan College Publishing Company.    Jurnal DISASTRI (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Volume 4, Nomor 1, April 2022 P-ISSN : 2716-4114 | E-ISSN: 2722-3329   Analisis Kemampuan Siswa... | 65   Article History Submitted: 12 Desember 2021 Accepted: 25 April 2022 Pubslished: 30 April 2022      

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA KELAS VII-A MTS ALI IMRON BANGKALAN DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

https://ejournal.unhasy.ac.id/index.php/disastri/article/download/2668/1569

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA KELAS VII-A MTS ALI IMRON BANGKALAN DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Jurnal Universitas Hasyim Asy'ari