ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan naskah monolog melalui penjelasan struktur naratif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskiptif kualitatif, dan dalam analisis objek dibantu dengan menggunakan teori semiotika untuk membedah struktur naskah, kemudian dikaji menggunakan teori feminisme sebagai teori utama pada penelitian ini. Data yang digunakan adalah kutipan kalimat yang bersumber pada naskah monolog “Perempuan Obrak-abrik” Karya Rian Kurniawan Harahap. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan teknik baca dan catat. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif kualitatif melalui reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menujukkan bahwa melalui pembedahan struktur naratif dengan aspek sintaksis, semantik, dan pragmatik hasil yang didapatkan mampu menjadi jembatan penelitian untuk menemukan hasil penelitian yang kedua yaitu bentuk penindasan yang meliputi diskriminasi, labelisasi, kekerasan, dan subordinasi. Kemudian hasil penelitian selanjutnya ditemukan dua bentuk perlawanan yang dilakukan oleh tokoh utama perempuan yaitu perlawanan terhadap diskriminasi, serta perlawanan terhadap kekerasan.Kata Kunci: feminisme, naskah monolog, perempuan obrak-abrik, penindasan perempuan ABSTRACTThis study aims to describe monologue texts through explanations of narrative structures. The research method used is qualitative descriptive, and in object analysis assisted by using semiotic theory to dissect the structure of the text, then analyzed using the theory of feminism as the main theory in this research. The data used are excerpts from sentences originating in monologue text of “Perempuan Obrak-abrik” by Rian Kurniawan Harahap. Data collection techniques using reading and note techniques. Data analysis was carried out using qualitative descriptive techniques through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The result showed that through dissecting narrative structure with syntactic, semantic and pragmatic aspects, the result obtained were able to become a research bridge to find the second research result, which is a form of oppression which includes discrimination, labeling, violence, and subordination. Then the results of further research found two forms of resistance carried out by the main female character, namely resistance to discrimination, and resistance to violence.Keywords: feminism, monologue text, perempuan obrak-abrik, oppression of women