Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan metode card sort pada siswa Kelas III di SD Negeri 2 Sidorejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2022/2023. Apakah penerapan metode cart sort dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan metode card sort pada siswa Kelas III di SD Negeri 2 Sidorejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2022/2023? Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklusnya terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dan dokumentasi. Teknik peanalisis data dengan rumus persentase keaktifan siswa, dinyatakan berhasil sudah mencapai batas keberhasilan klasikal sebesar 94,7%. Hasil Penelitian menunjukkan metode card sort dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan metode card sort pada siswa Kelas III di SD Negeri 2 Sidorejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2022/2023. Hal ini dibuktikan dengan ketuntasan Siklus 1 50 % mengalami peningkatan 34% pada siklus II yaitu 84%. Kemudian pada siklus III juga mengalami peningkatan 10,7 % dibandingkan dengan siklus II

Mustaqim, Mustaqim

Sholekah, Sholekah

English

UIN (Universitas Islam Negeri) Walisongo Journals

57    RESEARCH JOURNAL ON  TEACHER PROFESSIONAL DEVELOPMENT 2023, VOL.1 NO. 1  OPEN ACCESS Penerapan Metode Card Sort untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar Sholekah,1 Mustaqim2 1SD Negeri 2 Sidorejo, Grobogan, 58181, Indonesia 2Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Walisongo Semarang, Indonesia  ABSTRACT  This study aims to increase students' activeness in learning PAI using the card sort method for Class III students at SD Negeri 2 Sidorejo, Pulokulon District, Grobogan Regency for the 2022/2023 academic year. Can the application of the cart sort method increase student activity in PAI learning by using the card sort method for Class III students at SD Negeri 2 Sidorejo, Pulokulon District, Grobogan Regency for the 2022/2023 academic year? This type of research is Classroom Action Research (PTK) carried out in 3 cycles, each cycle consisting of: planning, implementing, observing, and reflecting. Data collection techniques used are observation and documentation. The data analysis technique using the formula for the percentage of student activity was declared successful, having reached the classical success limit of 94.7%. The research results show that the card sort method can increase student activity in PAI learning by using the card sort method for Class III students at SD Negeri 2 Sidorejo, Pulokulon District, Grobogan Regency for the 2022/2023 academic year. This is evidenced by the completeness of Cycle 1 of 50%, which increased by 34% in Cycle II, which was 84%. Then in cycle III also experienced an increase of 10.7% compared to cycle II. Keywords:  card sort method, student activity, Islamic religious education, elementary school  58  ABSTRAK  Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan metode card sort pada siswa Kelas III di SD Negeri 2 Sidorejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2022/2023. Apakah penerapan metode cart sort dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan metode card sort pada siswa Kelas III di SD Negeri 2 Sidorejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2022/2023? Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklusnya terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, dan dokumentasi. Teknik peanalisis data dengan rumus persentase keaktifan siswa, dinyatakan berhasil sudah mencapai batas keberhasilan klasikal sebesar 94,7%. Hasil Penelitian menunjukkan metode card sort dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI dengan menggunakan metode card sort pada siswa Kelas III di SD Negeri 2 Sidorejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan tahun pelajaran 2022/2023. Hal ini dibuktikan dengan ketuntasan Siklus 1 50 % mengalami peningkatan 34% pada siklus II yaitu 84%. Kemudian pada siklus III juga mengalami peningkatan 10,7 % dibandingkan dengan siklus II.   Kata Kunci:    metode card sort, keaktifan siswa, pendidikan agama islam,  sekolah dasar    Contact: sholekahsifa@gmail.com   © 2023: Semua hak dilindungi undang-undang. Penulis setuju bahwa artikel ini tetap akses terbuka secara permanen di bawah ketentuan Research Journal on Teacher Professional Development. Article History: Received 4 April 2023, Revised 12 Juni, Accepted 15 Juni 2023  A. Pendahuluan Proses pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa yang didalamnya berisi aktivitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar yang dialami oleh keduanya. Keaktifan belajar siswa merupakan salah satu unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aktif berarti giat dalam bekerja atau berusaha. Kegiatan bekerja dan berusaha dilakukan oleh siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan (Sardiman, 2001:98). Macam aktifitas siswa dalam proses pembelajaran terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama adalah aktifitas fisik dan yang kedua adalah aktifitas psikis.    59  Menurut Haryanto di http://belajarpsikologi.com yang dikutip pada hari kamis tanggal 17 November pukul 15.25 menyebutkan bahwa terdapat 6 hal yang mempengaruhi keaktifan siswa di kelas yaitu, siswa, guru, materi, tempat, waktu dan fasilitas. Peran guru di butuhkan dalam proses keaktifan di sebuah kelas karena guru merupakan penanggungjawab semua bentuk kegiatan pembelajaran di kelas, aktifitas di kelas bisa di scenario guru sesuai dengan tujuan pembelajaran yang di inginkan. Partisipasi aktif siswa sangat berpengaruh pada proses perkembangan berpikir, emosi, dan sosial. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan keaktifan belajar siswa dalam mata pelajaran dengan meningkatkan minat siswa, membangkitkan motivasi siswa, serta menggunakan media dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam belajar, membuat anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran.  Dalam pembelajaran PAI di kelas III SDN 2 Sidorejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan yang selama ini dilaksanakan masih kurang efektif. Hal ini terbukti dengan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran. Dari 19 anak yang ada di kelas III SDN 2 Sidorejo pada pelajaran PAI hanya 35 % siswa yang aktif di kelas yakni sekitar ada 6 siswa yang memiliki antusias siswa yang tinggi, kemauan bertanya yang tinggi, dan dapat bekerjasama dengan teman dalam menyelesaikan tugas. Pada siklus 1 mengalami kenaikan menjadi 50 % yaitu sekitar 9 siswa yang mengalami kenaikan keaktifan, pada siklus II naik lagi menjadi 84 % yaitu sekitar 16 siswa. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah penggunaan satu metode pembelajaran saja yaitu ceramah, sehingga terkesan monoton dan menimbulkan kebosanan, kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran, siswa kurang focus, pelajaran menjadi kurang diminati siswa sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran PAI.  Keaktifan yang dimaksud penulis adalah peserta didik kurang meminati pelajaran, kurang adanya kerjasama antar sesama teman, dan kurangnya rasa ingin tau siswa terhadap pelajaran.  Berdasarkan permasalahan tersebut, maka guru mencoba untuk mengatasi hal tersebut dengan menerapkan metode pembelajaran card sort.  Penerapan metode Card Sort dengan berkelompok, diskusi, mencari pasangan kartu dan tim kuis serta media yang menarik sangat mampu membuat siswa untuk lebih aktif, karena siswa dituntut untuk kerjasasama dengan kelompoknya, meningkatkan antusias siswa dengan hal-hal yang menarik, dan menciptakan kemauan bertanya siswa terhadap hal yang baru. Merujuk pada persoalan yang terjadi pada pembelajaran PAI Materi salat kewajibanku di kelas III SDN 2 Sidorejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan serta keunggulan metode card sort maka peneliti melakukan penelitian tindakan kelas ini berisaha untuk melporkan upaya peningkatan keaktifan  siswa dalam pembelajaran PAI di kelas iii SD N 2 Sidorejo Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2022/2023.  B. Kerangka Teori     Metode Card Sort adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri dengan cara 60  meyortir kartu atau memilih kartu. Card Sort merupakan salah satu metode dalam strategi pembelajaran aktif yang didalamnya terdapat kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang objek atau mereview ilmu yang telah dipelajari sebelumnya. Gerakan fisik yang dominan dalam teknik ini dapat membantu mendinamisir kelas yang kelelahan menurut Melvin L Siberma (2011:169). Menurut Fatah Yasin (2008:185), “Card Sort yaitu suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta melalui klasifikasi materi yang dibahas dalam pembelajaran”. Menurut Herawati (2013:22) Tujuan penerapan metode ini adalah untuk mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (Cooperative learning) dalam belajar. Jadi dalam metode active learning tipe Card Sort ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, fakta tentang suatu obyek, atau mengulangi informasi. Gerakan fisik diutamakan dapat membantu untuk memberi energi kepada kelas yang letih dan bosan.  Fifi Ulfiyah (2012:19) Adapun kelebihan pembelajaran aktif metode card sort adalah: (1) Siswa berkelompok sambil belajar mengenai suatu konsep. (2) Optimalisasi partisipasi siswa. (3) Mengembangkan rasa ingin tahu. (4) Meningkatkan hubungan positif. (5) Proses pengajaran lebih menarik dan menyenangkan. (6) Siswa bertanggung jawab dengan belajarnya. (7) Siswa meningkat dalam kolaborasi kognitif. Metode card sort juga memiliki kelebihan yaitu dapat membantu siswa untuk mempelajari informasi yang beragam dengan mudah. Sebagaimana pendapat yang dikemukakan oleh Piskurich, Peter, dan Brandon (2000: 47), bahwa “this method helps participants learn information that has multiple sections or parts and can be easily”. Selain itu, metode card sort dapat menggairahkan siswa yang merasa penat karena terdapat gerakan fisik didalamnya (Silberman, 2014: 169). Pendapat lain dari Warsono dan Hariyanto (2013: 48) bahwa salah satu kelebihan metode card sort yakni dapat meningkatkan minat siswa terhadap pembelajaran. Adapun pendapat dari Nurochim (2013: 79) yang menyatakan kelebihan metode card sort dapat mengungkapkan daya ingat (recoll) terhadap materi pembelajaran yang telah dipelajari siswa. Selain kelebihan metode card sort terdapat pula kekurangan didalamnya. Menurut M. Hosnan (2014: 217). Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa di sekolah. Aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang lazim terdapat di sekolah – sekolah tradisonal. Jenis – jenis aktivitas siswa dalam belajar adalah sebagai berikut (Sardiman, 1988: 99) : 1) Visual activities, yang termasuk didalamnya misalnya membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2) Oral activities, seperti: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi. 3) Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: percakapan, diskusi, musik, pidato. 4) Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin. 5) Drawing activities, misalnya menggambar, membuat grafik, peta, diagram. 6) Motor activities, yang termasuk didalamnya antara lain: melakukan percobaan, membuat konstruksi, bermain. 7) Mental activities, sebagai contoh misalnya: 61  menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisa, mengambil keputusan. 8) Emotional activities, seperti: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, tenang. Salah satu penilaian proses pembelajaran adalah melihat sejauh mana keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Nana Sudjana (2004: 61) menyatakan keaktifan siswa dapat dilihat dalam hal: (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya; (2) terlibat dalam pemecahan masalah; (3) Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya; (4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah;(5) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru;(6) Menilai kemampuan dirinya dan hasil– hasil yang diperolehnya; (7) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis; (8) Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya.  C. Metode Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, mulai bulan November 2022 sampai dengan bulan Desember 2022. Dilaksanakan di SDN 2 Sidorejo Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI di kelas III semester I dengan menggunakan metode card sort. Pada penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi salat kewajibanku dan keteladanan kisah nabi Yusuf as. Sumber data berasal dari siswa kelas III SDN 2 Sidorejo melalui observasi. Pada tahap prasiklus hanya sekitar 35 % siswa yang aktif dalam pembelajaran. Dengan menggunakan Aspek pengamatan berupa kerjasama, antusias siswa, dan kemauan bertanya siswa.  Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik Observasi untuk mengumpulkan data. Observasi dilakukan dengan mengamati aktifitas siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Observasi yang dilakukan dapat berupa kerjasama antar siswa, minat siswa terhadap pembelajaran, dan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa selama mengikuti pelajaran. Misalnya keaktifan  siswa dalam kelompok, kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan, bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok, rela berkorban untuk teman yang lain dalam satu kelompok, memperhatikan ketika kegiatan belajar mengajar, partisipasi aktif dalam kegiatan belajar mengajar, persaan senang dalam kegiatan belajar mengajar, antusias mencari jawaban, perhatian terhadap obyek yang diamati, serta menanyakan langkah-lngkah kegiatan. Observasi dilakukan oleh guru dibantu oleh teman sejawat agar semua siswa dapat diamati secara keseluruhan baik secara individu maupun kelompok. Hasil observasi kegiatan kemudian dicatat pada lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelum pembelajaran dimulai.    62  D. Pembahasan dan Hasil  Berdasarkan hasil pengamatan guru sebelum adanya penggunaan metode card sort, aktivitas siswa terhadap pembelajaran PAI di kelas III SDN 2 Sidorejo masih sangat rendah, yakni hanya mencapai 35 % dari 19 siswa yang ada yaitu sekitar 6 anak. Berikut table prasiklus anak. Berdasarkan hasil nilai prasiklus yang didapat sebelum siklus 1, dapat dilihat kondisi awal sebelum diterapkannya metode card sort, keaktifan siswa menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Dari 19 siswa, hanya 6 siswa yang telah mencapai ketuntasan, sedangkan 13 siswa lainnya belum menunjukkan keaktifan. Dari hasil siklus I setelah menggunakan metode card sort keaktifan siswa meningkat menjadi 50 %, yakni dari prasiklus 35% hanya 6 anak yang mengalami kenaikan keaktifan dalam pembelajaran akan tetapi setelah menggunakan metode card sort naik menjadi 12 anak. Dari siklus II setelah menggunakan metode card sort keaktifan siswa meningkat yang awalnya pada siklus 1 sekitar 50 %, yang dari awalnya pada prasiklus hanya 6 siswa yang mengalami peningkatan keaktifan akan tetapi setelah menggunakan metode card sort menjadi 12 anak. Akan tetapi setalah dilakukan siklus yang ke 2 keaktifan siswa naik menjadi 16 anak yaitu naik 34 % dari siklus 1 yang 50% menjadi 84%. Dari observasi siswa pada siklus III, setelah menggunakan metode card sort hampir semua siswa mengalami kenaikan dalam hal keaktifan yaitu kerjasama, antusias siswa, dan kemauan bertanya siswa yakni pada siklus II hanya sekitar 84 % pada siklus ke III sudah menjapai 94,7 %. Ini menunjukkan bahwa penggunaan metode card sort sangat membantu guru dalam meningkatkan keaktifan siswa kelas III di SDN 2 Sidorejo, terbukti dari 19 siswa yang ada hanya 1 siswa yang belum mencapai peningkatan keaktifan yaitu ananda Wahyu Wisnu Wardana yang mendapat nilai akhir 60. E. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus, dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian tindakan kelas dan hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Penerapan metode Cart Sort dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI kelas III SDN 2 Sidorejo tahun pelajaran 2022/2023 dengan rincian peningkatan sebagai berikut: Keaktifan siswa pada prasiklus hanya 35% yaitu sekitar 6 anak, setelah dilakukan penerapan metode card sort pada siklus 1 meningkat menjadi 50 % yaitu ada 12 anak. Pada siklus ke II mengalami peningkatan sekitar 34 % yaitu dari 50% menjadi 84%, setelah dilakukan pembelajaran pada siklus terakhir perubahan sangat signifikan yaitu 94,7%, hanya kurang 1 siswa yang belum mencapai peningkatan keaktifan yaitu ananda Wahyu Wisnu Wardana yang hanya mendapat nilai akhir 60.      63  Referensi  Melvin L. Silberman. (2011). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nusamedia, 2011. cet. IV, h. 169. A. Fatah Yasin. (2008). Dimensi-dimensi Pendidikan Islam. Malang: UIN Malang Press. Fifi Ulfia. (2012). Efektifitas Metode Card Sort dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih pada Siswa MI,” Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Herawati. (2013). Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Penggunaan Strategi Card Sort pada Pelajaran Bahasa Indonesia,” Skripsi pada Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.  Sudjana, Nana dan Wari Suwariyah. (1991). Model-Model Mengajar CBSA Bandung: CV Sinar Baru Offse Nana Sudjana. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Piskurich, G. M., Peter B., dan Brandon H. (2000). The ASTD Handbook of Training Design and Delivery. United States of America: Mc Graw-Hill Companies. Silberman, M. L. (2014). Active Learning: 101 Cara Belajar Siswa Aktif (Alih bahasa: Raisul Muttaqien). Bandung: Nuansa Cendekia. Warsono dan Hariyanto. (2013). Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.    

Penerapan Metode Card Sort untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar

https://journal.walisongo.ac.id/index.php/rjtpd/article/download/15853/4886

Penerapan Metode Card Sort untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

UIN (Universitas Islam Negeri) Walisongo Journals