Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Majapahit, Jawa Timur, Indonesia
Doi
Abstract
Technostress is a stress that results from using the technology. Organizations must understand and control technostress because this stress has the potential to hinder employee innovative work behavior. Especially now that many organizations are filled with generation Y employees who are more fluent in using technology than generation X. This research was conducted on 101 employee respondents in business organizations consist of both generations. To investigate the affect of Technostress on Innovative Work Behavior, the data tested using regression, and then processed using a frequency distribution table to find differences in responses between generations. It appears that there was no impact of technostress on Innovative Work Behavior. However, there are differences in responses between generations for the techno-complexity dimension in the technostress variable.Technostress adalah salah satu jenis stress yang bersumber dari penggunaan teknologi. Organisasi harus memahami dan mengendalikan technostress yang dialami pegawai karena berpotensi menghambat perilaku kerja inovatif pegawai. Terlebih saat ini organisasi telah banyak diisi oleh pegawai generasi Y yang lebih fasih dalam menggunakan teknologi dibandingkan generasi X. Penelitian ini dilakukan terhadap 101 responden pegawai di organisasi bisnis yang terdiri dari generasi X dan generasi Y. Data penelitian diuji menggunakan regresi untuk membuktikan pengaruh variabel Technostress terhadap perilaku kerja inovatif, dan kemudian diolah menggunakan tabel distribusi frekuensi untuk menemukan perbedaan tanggapan antar generasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh variabel Technostress terhadap variabel Perilaku Kerja Inovatif. Akan tetapi terdapat perbedaan tanggapan antar generasi untuk dimensi techno-complexity pada variabel Technostress