Berdasarkan Status Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, pengelolaan sampah
termasuk tiga masalah utama yang dihadapi masyarakat. Kebutuhan akan pengelolaan
sampah terlihat signifikan di Kabupaten Pasuruan. Adapun sampah di Kabupaten
Pasuruan mengandung proporsi sampah domestik dari industri maupun rumah tangga
yang cukup signifikan. Pengelolahan sampah organik melalui black soldier fly (BSF) dinilai
optimal dalam mengolah sampah organik domestik. Adapun usaha pengolahan sampah
organik domestik eksisting dinilai rentan dalam hal daya saing industri. Oleh sebab itu,
analisis kelayakan usaha dinilai vital dalam mengevaluasi bilamana usaha pengolahan
sampah organik dengan BSF layak dijalankan dan menguntungkan. Penelitian ini
ditujukan untuk mengetahui kelayakan usaha pengolahan sampah organik dengan BSF
dari aspek teknis, lingkungan, dan finansial beserta tingkat eko-efisiensinya.
Penelitian ini dilakukan dengan metode komparasi pada dua lokasi usaha
pengolahan sampah dengan BSF di Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan.
Analisis dilakukan secara komprehensif dari aspek teknis, aspek lingkungan, aspek
finansial, dan aspek pasar. Analisis teknis meliputi penentuan desain dan kapasitas
produksi. Analisis lingkungan meliputi evaluasi dampak dan kewajiban lingkungan yang
timbul dari usaha. Analisis finansial meliputi estimasi biaya dan analisis kinerja finansial
usaha. Analisis pasar meliputi penentuan harga wajar dan gambaran kondisi persaingan
usaha.
Berdasarkan analisis dari data empiris serta studi literatur pada Best Practice BSF
karya Eawag, dirancang desain usaha pengolahan sampah organik dengan BSF.
Pengolahan sampah organik dengan BSF pada usaha rancangan diproyeksikan mampu
mengolah 9,6 ton sampah heterogen terpilih atau 4,8 ton sampah organik domestik per
bulan di Kabupaten Pasuruan pada lahan produksi seluas 160 m2. Proyeksi 20 tahun
mendatang dilakukan dengan konteks dilakukan pembelian lahan dan pengembangan
skala produksi seluas 300 m2 pada tahun ke-1, ke-6, ke-11, dan ke-16. Berdasrakan
analisis finansial diproyeksikan operasional dari tahun ke-0 hingga tahun ke-20, dengan
suku bunga 10%, didapati IRR sebesar 112,52%; NPV sebesar Rp 4.131.725.471; BEP
tercapai pada tahun ke-0,802; PBP tercapai pada tahun ke-12,28; Net B/C ratio sebesar
88,233; dan ROI sebesar 1802%. Indeks eko-efisiensi bernilai 61% dengan rasio eko efisiensi sebesar 99,79%. Melalui indikator teknis, finansial, dan lingkungan, desain
rancangan usaha pengolahan sampah organik dengan BSF bersifat layak dijalankan