Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Ekowisata Mangrove Sicanang, Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara

Abstract

Pemanfaatan ekosistem mangrove sebagai kawasan ekowisata diharapkan tetap terjaga kelestariannya dengan dilakukannya evaluasi kondisi Kawasan sebagai salah satu strategi pengelolaan mempelajari, memanfaatkan dan mengamankan ekosistem. Salah satu daerah yang telah menerapkannya adalah Kelurahan Belawan Sicanang yang terletak di Kota Medan, Sumatera Utara. Ekowisata mangrove Sicanang, Belawan telah ada sejak tahun 2015 dengan inisiasi yang dilakukan oleh POKDARWIS dan YAGASU (Yayasan Gajah Sumatera), dalam memanfaatkan ekosistem mangrove yang telah disepakati secara Bersama menjadi kawasan Ekowisata Mangrove Sicanang. Namun sejak YAGASU memberhentikan Kerjasama, beberapa permasalahan yang muncul menyebabkan kualitas dari kawasan tersebut semakin buruk sehingga wisatawan yang berkunjung semakin hari semakin sedikit. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah Kawasan ekowisata mangrove Sicanang, Belawan masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan dilestarikan, serta untuk menganalisis indeks kesesuaian wisata dan daya daya dukung Kawasan wisata. Penelitian ini meliputi analisis jenis mangrove, analisis ketebalan mangrove, analisis kerapatan jenis mangrove, pasang surut dan objek biota. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara dan studi Pustaka. Pengambilan data jenis mangrove dan kerapatan jenis mangrove menggunakan metode Line Transect Plot dan data pasang surut diperoleh dari BMKG stasiun Belawan yang kemudian nantinya data yang diperoleh dianalisa dan disajikan dalam bentuk grafik. Analisis kesesuaian wisata menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) yang digunakan untuk mennetukan tingkat kesesuaian suatu kawasan ekowisata dan analisis daya dukung kawasan dilakukan dengan cara perhitungan menggunakan rumus Daya Dukung Kawasan (DDK) berdasarkan jenis kegiatan dari penggunahan lahan di ekowisata mangrove Sicanang. Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa ekowisata mangrove Sicanang masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan dilestarikan berupa Mangrove Education, Photography, Tracking, Memancing, Piknik dan Berperahu. Hasil analisis kesesuaian wisata menunjukkan bahwa kawasan ekowisata mangrove Sicanang termasuk ke dalam kategori Sesuai (S2) dengan nilai rata-rata 66,66%. Perhitungan daya dukung kawasan ekowisata mangrove Sicanang yang dilakukan memperoleh total nilai sebanyak 137. Nilai ini merupakan jumlah maksimal wisatawan yang dapat ditampung oleh kawasan ekowisata mangrove Sicanang dalam satu hari dengan estimasi waktu yang disediakan oleh pengelola adalah 10 jam terhitung mulai pukul 08:00-18:00 WIB

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions