Tanaman cabai besar (Capsicum annum L) merupakan salah satu komoditas
pertanian yang penting dikarenakan permintaan masyarakat akan cabai ini sangat
tinggi. Permintaan akan komoditas cabai setiap tahunnya terus meningkat tetapi
tidak diimbangi dengan produksinya yang masih rendah dimana faktor
penyebabnya rendahnya produksi tanaman cabai adalah serangan organisme
pengganggu tanaman (OPT) seperti hama. Intensitas serangan hama dan penyakit
pada tanaman dapat membuat kehilangan hasil tanaman cabai dapat mencapai
berkisar antara 12-65%. Salah satu cara mengendalikan hama pada tanaman cabai
yang sering dilakukan petani pada tanaman cabai adalah penggunaan pestisida
kimia. Namun, penggunaan pestisida kimia yang berlebihan dalam jangka panjang
dapat menyebabkan resistensi hama dan matinya musuh alami serangga serta
kerusakan lingkungan akibat bahan kimia yang terlarut di lingkungan. Untuk
mengurangi dampak dari penggunaan pestisida kimia maka digunakan
pengendalian preventif menggunakan konsorsium bakteri untuk mendapatkan
ketahanan tanaman cabai terhadap serangan hama .
Dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial
(RAKF) yang terdiri dari 2 faktor yakni waktu aplikasi dan konsentrasi konsorsium
bakteri. Faktor pertama waktu aplikasi terdiri dari 2 taraf sedangkan faktor kedua
konsentrasi konsorsium bakteri terdiri dari 4 taraf. Rancangan penelitian ini terdiri
dari 8 perlakuan dengan 3 ulangan serta 9 sub ulangan. Data yang diperoleh
dianalisis dengan menggunakan ANOVA (Analisis Varian) pada taraf 5% terhadap
data pengamatan dari variabel populasi hama. Apabila perlakuan menunjukkan
pengaruh beda nyata maka akan dilakukan uji lanjut menggunakan uji BNJ pada
taraf 5%. Berdasarkan hasil analisis statistika terdapat pengaruh dari interaksi
perlakuan konsentrasi konsorisum dan waktu aplikasi terhadap perkembangan
hama A. gossypii dan T. parvispinus Karny. Terdapat pengaruh dari interaksi
perlakuan konsentrasi konsorsium bakteri dan waktu aplikasi terhadap
perkembangan hama Aphis gossypii dan Thrips parvispinus Karny. Pengaruh dari
interaksi konsentrasi konsorsium bakteri 15 ml l-1 dan waktu aplikasi 7 hari sekali
diduga memberikan ketahanan tanaman yang lebih baik dibandingkan dengan
perlakuan lainnya yang terlihat pada minggu terakhir pengamatan. Namun tidak
terdapat pengaruh dari kombinasi perlakuan konsentrasi konsorsium bakteri dan
waktu aplikasi terhadap perkembangan hama Bemicia tabaci dan Bactrocera
dorsalis pada cabai. Hama B. tabaci dan B. dorsalis diduga memiliki adaptasi yang
lebih baik dan mampu mentolerir senyawa kimia hasil dari mekanisme ketahanan
tanaman akibat pemberian konsorsium bakteri