CONSTRUCTING A MODEL OF LANGUAGE PROFICIENCY ASSESSMENT FRAMEWORK FOR PRIMARY ENGLISH LANGUAGE TEACHERS IN INDONESIAN CONTEXT

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesamaan antara CEFR dan Kurikulum Merdeka yang dapat membantu membuat kerangka uji kemahiran berbahasa Inggris untuk guru Bahasa Inggris tingkat sekolah dasar yang dilihat dalam dua area: kegiatan dan strategi berbahasa yang komunikatif untuk keterampilan reseptif dan produktif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Educational Design Research. Penelitian ini menemukan bahwa CEFR dan Kurikulum Merdeka dapat membantu membuat kerangka uji kemahiran berbahasa Inggris untuk guru Bahasa Inggris tingkat sekolah dasar. CEFR membantu dalam mengembangkan kegiatan dan strategi komunikatif yang relevan dengan kegiatan kelas di sekolah dasar seperti memahami monolog dan dialog, merespon berbagai macam jenis teks, mengidentifikasi makna tersirat dan tersurat, mempertahankan monolog, dan memproduksi teks tertulis yang mengharuskan guru untuk menggunakan aspek kebahasaan khusus di berbagai jenis teks. Kurikulum Merdeka membantu dalam mengembangkan kompetensi berbahasa yang penting bagi guru yang dapat digunakan di dalam kelas. Kedua kerangka tersebut juga membantu dalam mengembangkan kerangka uji dengan melibatkan literasi multimodal. Penelitian ini merekomendasikan untuk menggunakan kegiatan dan strategi kebahasaan komunikatif yang menyeluruh dari CEFR untuk penelitian yang akan dating dan juga menggunakan keseluruhan fase di Kurikulum Merdeka. Kata kunci: Kemahiran berbahasa, guru Bahasa Inggris sekolah dasar, CEFR, Kurikulum Merdeka, Kegiatan berbahasa komunikatif, Strategi berbahasa komunikatif ABSTRACT This study aims to identify similarities between CEFR and Kurilulum Merdeka that help to construct a language proficiency test framework for primary English language teachers in two areas: communicative language activities and strategies for receptive and productive skills. The study employed a qualitative approach embracing the Educational Design Research method. The study revealed that both frameworks help to construct the development of a language proficiency test framework for primary English teachers. CEFR helped to construct communicative tasks and strategies that are relevant to primary classroom activities and languages such as understanding monologues and dialogues, responding to a wide range of text types, identifying implicit and expressed meanings, sustaining monologues, and producing written texts that require teachers to use specific linguistic features in different text types. Kurikulum Merdeka helped to construct the linguistics competence that is important for teachers to use in the classroom. Both frameworks also helped to construct the test framework with multimodal literacy. It is recommended to incorporate holistic communicative language activities and strategies in CEFR for subsequent research and to incorporate the entire phases in Kurikulum Merdeka. Keywords: Language proficiency, primary English teachers, CEFR, Kurikulum Merdeka, Communicative language activities, Communicative language strategie

    Similar works