PENERAPAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI KEJANG PADA ANAK DENGAN EPILEPSI TANPA DEMAM DI RUANG PADMANABA TIMUR RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

Abstract

PENERAPAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI KEJANG PADA ANAK DENGAN EPILEPSI TANPA DEMAM DI RUANG PADMANABA TIMUR RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA Octavia Dwi Arini1, Atik Badi’ah2, Agus Sarwo Prayogi3 123Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jl Tatabumi No. 3 Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293 Email : [email protected] ABSTRAK Latar Belakang : Epilepsi merupakan salah satu penyakit kronis pada otak yang mempengaruhi sekitar 50 juta orang di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri insiden kasus epilepsi 700.000 – 1.400.00 dengan pertambahan kasus baru 70.000 setiap tahunnya dan dari kasus tersebut 40% – 50% terjadi pada masa anak – anak. Rata – rata prevalensi epilepsi 8,2/1000 penduduk. Epilepsi dapat berakibat pada mortalitas dikenal dengan Sudden Unexpected Death In Epilepsy (SUDEP) terdapat 1,16 kasus untuk 1.000 orang yang mengalami epilepsi mengalami SUDEP hal ini karena cidera seperti tenggelam karena selama dan setelah kejang berlangsung. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kejang dengan memberikan terapi farmakologi dan terapi non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat diberikan adalah terapi musik. Salah satu musik yang dapat digunakan untuk terapi musik adalah musik klasik. Tujuan : Mengetahui pengaruh terapi musik terhadap penurunan frekuensi kejang pada anak dengan epilepsi tanpa demam di ruang Padmanaba Timur RSUP Dr. Sardjito Metode : Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah 2 pasien, kriteria pasien dengan diagnosa medis epilepsi tanpa demam. Hasil : Setelah dilakukan pengkajian dan analisa data dirumuskan diagnosa untuk pasien 1 dan pasien 2 yaitu resiko cedera. Intervensi yang dilakukan untuk kedua pasien adalah terapi musik. Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi selama lima hari dan evaluasi dilaksanakan setiap akhir melakukan implementasi. Kesimpulan : Terjadi penurunan frekuensi kejang setelah diberikan intervensi terapi musik selama 5 hari. Terapi musik berperan sebagai faktor pendukung terapi farmokologi untuk menurunkan frekuensi kejang. Kata Kunci : Epilepsi, Terapi Musik, Usia Pra-Sekolah 1Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 2Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta 3Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakart

    Similar works