HUBUNGAN STATUS OBESITAS, ASUPAN LEMAK, DAN NATRIUM DENGAN HIPERTENSI SISTOLIK TERISOLASI PADA LANSIA

Abstract

Hipertensi sistolik terisolasi merupakan salah satu jenis hipertensi yang sering diderita lansia. Penyakit ini didefinisikan sebagai kondisi tekanan darah sistolik ?140 mmHg dan tekanan darah diastolik ?90 mmHg. Faktor risiko seperti faktor usia, jenis kelamin, obesitas, asap rokok, aktivitas fisik, konsumsi natrium serta lemak merupakan beberapa faktor risiko penyakit ini. Hipertensi sistolik terisolasi dapat memunculkan komplikasi terhadap penyakit kardiovaskular seperti infark myocardial, stroke iskemik, dan stroke hemoragik. Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan antara status obesitas, asupan natrium dan lemak dengan hipertensi sistolik terisolasi pada lansia di Griya Werdha Jambangan dan Kalijudan Surabaya. Peneliti menggunakan metode analitik observasional dengan desain penelitian case control. Total sampel terdiri dari 54 lansia penghuni Griya Werdha Jambangan dan Kalijudan Surabaya. Variabel bebas terdiri dari status obesitas, asupan natrium dan lemak. Variabel terikat status tekanan darah. Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil uji analisa menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara status obesitas (p-value= 1,00 dan OR sebesar 0,76 dengan CI 95%= 0,18-3,22), asupan lemak (p-value= 1,00 dan OR sebesar 0,481 dengan CI 95%= 0,41-5,61), dan natrium (p-value= 0,75 dan OR sebesar 1,54 dengan CI 95%= 0,42-5,63) dengan kejadian hipertensi sistolik terisolasi.  Kesimpula penelitian ini adalah status obesitas, asupan natrium dan lemak tidak berhubungan dengan hipertensi sistolik terisolasi. Peningkatan mutu makanan dan peningkatan pengetahuan akan gizi serta kesehatan dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidup lansia

    Similar works