Faktor yang Mempengaruhi Intensi Mahasiswa dalam Melakukan Hands-Only CPR Menggunakan Theory of Planned Behavior (TPB)

Abstract

Morbiditas dan mortalitas akibat kejadian Out of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) di Indonesia masih tinggi, sedangkan optimalisasi sistem layanan kegawatdaruratan masih rendah. Penting adanya keikutsertaan mahasiswa sebagai salah satu first responder untuk melakukan hands-only CPR kepada penderita OHCA, namun intensi mahasiswa dalam melakukan hands-only CPR masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan mempengaruhi intensi mahasiswa Universitas Andalas dalam melakukan hands-only CPR menggunakan Theory of planned behavior. Desain penelitian adalah cross sectional. Jumlah sampel 266 orang dengan teknik proporsional random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui survey online yang dilakukan pada bulan Mei 2023. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dan dianalisis dengan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian didapatkan bahwa intensi untuk melakukan hands-only CPR berhubungan secara signifikan dengan jenis kelamin (p=0.048), pengetahuan (p=0.00), attitude toward the behavior (p=0.00), subjective norm (p=0.00), dan perceived behavioral control (p=0.00). Attitude toward the behavior (sikap) merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi intensi (OR=6.916) Perlu adanya pelatihan hands-only CPR yang tidak hanya memberikan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga termasuk didalamnya kegiatan pembentukan sikap melalui sosialisasi agar intensi mahasiswa dalam melakukan hands-only CPR menjadi lebih baik lagi ke depannya

    Similar works