Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kausal, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap kemandirian belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah 215 siswa kelas V Sekolah Dasar Kelompok 2 Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi Tahun 2020/2021 dengan jumlah sampel sebanyak 68 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh self-efficacy terhadap kemandirian belajar siswa dengan nilai koefisien path sebesar 0,63 dan persamaan regresi Å¶ = 10,12+ (0,93X). Hal tersebut berarti bahwa setiap peningkatan satu satuan efikasi diri (X) akan meningkatkan kemandirian belajar siswa (Y) sebesar 0,93 satuan. Kontribusi variabel efikasi diri dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa (r²) sebesar 0,40 dengan koefisien determinasi sebesar 40% dan sisanya 60% dapat dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif efikasi diri terhadap kemandirian belajar siswa. Hal ini berarti salah satu faktor dalam peningkatan kemandirian kemampuan belajar siswa adalah dengan meningkatkan efikasi diri.

Karmila, Nita

Raudhoh, Siti

English

Scientific Journals of Universitas Pakuan

Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan     Volume 05, Nomor 01, April 2021, Hal. 36 -39 http://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal  e-ISSN: 2550-0406     - 36 - PEDAGONAL is licensed under     PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA Nita Karmila a*), Siti Raudhoh a) a) Universitas Pakuan, Bogor, Indonesia. *)e-mail korespondensi: nitakarmila@unpak.ac.id Riwayat Artikel : diterima: 28 Februari 2021; direvisi: 14 Maret 2021; disetujui: 25 April 2021 Abstrak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan kausal, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efikasi diri terhadap kemandirian belajar siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah 215 siswa kelas V Sekolah Dasar Kelompok 2 Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi Tahun 2020/2021 dengan jumlah sampel sebanyak 68 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh self-efficacy terhadap kemandirian belajar siswa dengan nilai koefisien path sebesar 0,63 dan persamaan regresi Ŷ = 10,12+ (0,93X). Hal tersebut berarti bahwa setiap peningkatan satu satuan efikasi diri (X) akan meningkatkan kemandirian belajar siswa (Y) sebesar 0,93 satuan. Kontribusi variabel efikasi diri dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa (r²) sebesar 0,40 dengan koefisien determinasi sebesar 40% dan sisanya 60% dapat dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif efikasi diri terhadap kemandirian belajar siswa. Hal ini berarti salah satu faktor dalam peningkatan kemandirian kemampuan belajar siswa adalah dengan meningkatkan efikasi diri. Kata Kunci:  Kemandirian belajar siswa; Self-Eficacy   THE EFFECT OF SELF-EFFICACY ON STUDENTS’ LEARNING INDEPENDENCY Abstract.  This research is a quantitative research with a causal approach, the purpose of this research is to know the effect of self-efficacy  towards the independence of student learning. The population of this research 215 students of fifth grade in Elementary Schools as a group two, Bojonggenteng sub District, Sukabumi Regency in 2020/2021 with the quantity of sampple a’s much  68 students. The results of this reasearch indiactes there in the effec of self-efficacy towards the indeendence of student learning with coefficientvalue of path as big as 0,63 and a regression equation Ŷ = 10.12+ (0.93X). that thing means that every enhancement one unit  self-efficacy (X) will increase the independence of student learning (Y) as big as 0.93 units. The contribution of the self-efficacy variable in increase independence of student learning (r²) as big as 0.40 with determination coefficient cooficient as bis as 40% and the remain 60% can be affected by other factors. Based in research above, we can conclude that there is a positive influence of self-efficacy towards the independence of student learning.  This thing means that one of the factors in increasing independence of student learning ability is by increasing self-efficacy. Keywords:  Independence of Student Learning; Self-Eficacy   I. PENDAHULUAN Pendidikan memiliki  peranan penting dalam pengembangan sumber daya manusia. Kualitas suatu negara salah satunya ditentukan dari kualitas pendidikan itu sendiri. Salah satu dari Tri Pusat pendidikan yaitu sekolah. Sekolah merupakan salah satu tempat yang berguna untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor pada siswa. Dari ketiga aspek tersebut yang paling utama dikembangkan dalam dunia pendidikan disekolah yaitu aspek afektif  atau sikap diantaranya pembentukan karakter siswa. Karakter dapat diartikan sebagai wadah dari berbagai karakteristik psikologis yang membimbing seseorang untuk menyesuaikan diri dengan berbagai situasi lingkungan yang dihadapi. Selain itu, karakter merupakan salah satu langkah utama dalam membentuk dan menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas salah satunya karakter mandiri. Kemandirian merupakan kemampuan dapat melakukan segala sesuatu dengan sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Hal ini di tandai dengan kemampuan individu dalam  memenuhi kebutuhan sendiri. Selain itu kemandirian membantu seseorang dalam belajar  memahami pilihan prilaku beserta resiko yang akan di pertanggung jawabkan terhadap  aktivitas sesuai dengan tahap perkembangan. Perkembangan seseorang yang memiliki kemandirian dalam belajar idealnya akan terlihat dari sikap, seperti memiliki pengetahuan yang lebih karena memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, akan rajin dalam mencari informasi yang dianggap penting dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh guru, memiliki inisiatif untuk belajar menentukan sendiri aktivitas belajar tanpa bergantung pada orang lain. akan tetapi pada kenyataannya kemandirian yang dimiliki oleh siswa sangat beragam. Siswa yang memiliki kemandirian yang rendah ditandai dengan disiplin belajar yang rendah, kurang  percaya diri dan mengandalkan teman dalam menghadapi masalah belajar.  Sikap mandiri tidak akan dimiliki siswa dengan cepat, tetapi harus melalui beberapa proses seperti kesadaran diri, kebiasaan dan latihan kedisilinan yang bertahap. Siswa yang Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan http://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal  Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan     Volume 05, Nomor 01, April 2021, Hal. 36 -39 http://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal  e-ISSN: 2550-0406     - 37 - PEDAGONAL is licensed under  mandiri dalam belajar tidak akan tercipta apabila masih ada kebiasaan bergantung pada orang lain, akan tetapi kemandirian dalam belajar akan tercipta manakala siswa menyadari akan pentingnya belajar bagi kehidupan dirinya. Hasil survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 13 juli 2020 pada siswa kelas V SDN Se-Gugus 2 Kecamatan Bojonggenteng menunjukkan bahwa masih rendahnya kemandirian belajar siswa. Haltersebut ditunjukkan dengan masih rendahnya inisiatif yang dimiliki siswa yakni sebesar 44,5%, 41,3% dari siswa yang memiliki  kepercayaan diri yang rendah, belum memiliki rasa tanggung jawab 41,3% dan 31,2% siswa belum mampu mengambil keputusan. Hasil tersebut diperkuat oleh pernyataan  wali kelas V pada saat diskusi yang menyatakan masih banyak siswa yang mengobrol saat pembelajaran berlangsung,  saling mengandalkan saat mengerjakan tugas kelompok, kurang rasa keyakinan dalam diri siswa ketika diberikan soal yang sulit,  dan masih banyak siswa yang tidak percaya pada kemampuannya sendiri dalam menyelesaikan tugas atau masalah dalam aktivitas belajar. Tingkat kemandirian belajar siswa yang rendah ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya  yaitu inisiatif siswa masih rendah, belum memiliki tanggung jawab dalam belajar, kurang percaya diri, orangtua yang kurang memotivasi,  tidak adanya contoh yang menjadi model dari lingkungan agar mandiri, efikasi diri atau keyakinan pada  kemampuan sendiri yang rendah. Oleh karena itu dengan akar penyebab permasalahan-permasalahan tersebut diperlukan keyakinan yang tinggi dalam diri siswa  agar mengetahui bagaimana cara belajar yang baik serta menumbuhkan kemandirian belajar sehingga mereka mau untuk belajar secara mandiri tanpa bergantung pada orang lain.  A. Kemandirian Belajar  Kemandirian belajar   adalah   kemampuan   peserta   didik   dalam   mewujudkan kehendak dan keinginannya secara nyata dengan tidak bergantung pada  orang  lain.  Tasaik dan tausikal (2018:49) Dalam  hal  ini  peserta  didik  mampu  melakukan belajar sendiri atas kemauannya sendiri, dan mampu melakukan aktivitas belajar secara mandiri. Menurut alfatihah (2016:199)  menyimpulkan bahwa kemandirian belajar adalah aktivitas kesadaran diri siswa untuk mau belajar tanpa paksaan dari lingkungan sekitar dalam rangka mewujudkan pertanggung jawaban sebagai seorang pelajar dalam menghadapi kesulitan belajar. Lestari (2015:8) mendefinisikan  kemandirain belajar adalah suatu aktivitas atau kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa atas kemauannya sendiri dengan tidak tergantung pada orang lain, serta mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dalam menyelesaikan tugasnya.  Pendapat lain di kemukakan oleh Mulyaningsih (2017:445) kemandirian belajar adalah belajar yang dilakukan siswa dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan dari pihak luar. Siswa bertanggung jawab atas pembuatan keputusan yang berkaitan dengan proses belajarnya dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan keputusan yang diambilnya. Nurhayati (2011:15)Kemandirian belajar adalah sikap dan kemampuan siswa dengan penuh percaya diri merancang program dan melaksanakan kegiatan belajar berdasarkan inisiatif, kesadaran, motivasi, usaha dan tanggung jawab sendiri, baik dalam hal merencanakan belajar, mengikuti proses belajar, maupun mengevaluasi hasil belajarnya. Asrori (2013:132).Gambaran lima ciri kemandirian diantaranya: 1) Kedirian, kedirian ini menunjukkan pengukuhan atau keyakinan bahwa dirinya berbeda dari orang lain. 2) Komunikasi, kedirian manusia itu tidak pernah berlangsung dalam kemenyendirian melainkan dalam komunikasinya dengan lingkungan fisik, lingkungan sosial,  diri sendiri, maupun tuhan. 3) Keterarahan, komunikasi manusia dengan berbagai pihak itu menunjukan adanya keterarahan dalam diri manusia yang menyatakan bahwa hidupnya bertujuan.  4) Dinamika, proses perwujudan dan pencapaian tujuan manusia memerlukan adanya dinamika yang menyatakan bahwa manusia memliki pikiran, kemampuan, dan kemauan sendiri untuk berbuat dan berkreasi dan tidak menjadi objek yang dipolakan atau digerakkan oleh orang lain. 5) Sistem nilai, keempat karakteristk diatas muncul secara terintegrasi dalam keterpautan dengan sistem nilai sebagai elemen inti dari cara dan tujuan hidup. Dari beberapa teori tersebut dapat disintesiskan bahwa Kemandirian belajar adalah Perilaku inisiatif dan kemampuan seseorang yang muncul atas kesadaran diri dalam menunjukkan kepercayaan diri untuk melakukan pekerjaan serta menyelesaikan masalah dengan penuh tanggung jawab dengan indikator memiliki inisiatif, rasa percaya diri, bertanggung jawab, dan mampu mengambil keputusan.   B. Efikasi Diri  Efikasi diri merupakan salah satu aspek pengetahuan tentang diri yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia sehari-hari karena efikasi diri yang dimiliki itu mempengaruhi indvidu dalam menentukan tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, termasuk didalamnya perkiraan terhadap tantangan yang akan dihadapi. Manurung (2018:75). efikasi diri adalah sikap keyakinan seseorang terhadap kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas untuk mencapai suatu keberhasilan . Sementara Sumardi (2018:648)  mendefinisikan efikasi diri adalah sikap seseorang dalam meyakini bahwa dirinya mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik. Gufron dan Risnawati (2012:74)  mengemukakan bahwa efikasi diri secara umum adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuan-kemampuannya daalam mengatasi beraneka ragam situasi yang muncul dalam hidupnya.  Dewi (2012:152) berpendapat bahwa efikasi diri adalah kenyakinan yang dimiliki seseorang tentang kemampuan dirinya terhadap tindakan yang diperlukan untuk mencapai tuntutan dari kinerja. Semantara Kreitner (2010:128) menegaskan bahwa  Efikasi diri adalah keyakinan seseorang tentang peluangnya untuk percaya pada seseorang yang dengan cekatan menyelesaikan tugas tertentu. Baron (2017:186) menyatakan bahwa ada tiga aspek aspek efikasi diri antaralain:1) Self-efficacy akademis berhubungan dengan keyakinan siswa akan kemampuan melakukan tugas-tugas, mengatur kegiatan belajarnya mereka sendiri dan hidup dengan harapan akademis mereka sendiri dan orang  lain. 2) Self-efficacy sosial berhubungan dengan Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan     Volume 05, Nomor 01, April 2021, Hal. 36 -39 http://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal  e-ISSN: 2550-0406     - 38 - PEDAGONAL is licensed under  keyakinan mereka akan kemampuannya membentuk dan mempertahankan hubungan, asertif dan melakukan kegiatan diwaktu senggang. 3) Self-regulatiry self-efficacy berhubungan dengan kemampuan menolak tekanan teman sebaya dan mencegah kegiatan beresiko tinggi. Pendapat lain dijelaskan oleh Kursein (2014: 108) bahwa faktor-faktor efikasi diri adalah: 1) Pemilihan perilaku merupakan faktor yang sangat penting sebagai sumber pembentukan efikasi diri siswa karena hal ini berdasarkan kepada kenyataan keberhasilan siswa dapat menjalankan suatu tugas atau keterampilan tertentu akan meningkatkan efikasi diri dan kegagalan yang berulang akan mengurangi efikasi diri. 2) Besar usaha dan ketekunan yaitu keyakinan yang kuat tentang efektifitas kemampuan siswa akan sangat menentukan usaha untuk mencoba mengatasi situasi yang sulit. Pertimbangan efikasi juga menentukan seberapa besar usaha yang akan dilakukan dan seberapa lama bertahan dalam menghadapi tantangan. Semakin kuat efikasi diri maka semakin lama bertahan dalam usaha.  3) Cara berfikir dan reaksi emosional yaitu dalam pemecahan masalah yang sulit, siswa yang mempunyai efikasi tinggi cenderung mengatribusikan kegagalan pada usaha-usaha yang kurang, sedangkan siswa yang mempunyai efikasi rendah menganggap kegagalan berasal dari kurangnya kemampuan siswa. Dari beberapa teori tersebut dapat disintesiskan bahwa Efikasi diri adalah sikap optimis individu dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi dengan penuh kegigihan serta rasa tanggung jawab agar mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan dengan indikator keyakinan untuk mengatasi kesulitan, kemampuan menyelesaikan tugas, kegigihan dalam menyelesaikan tugas, kemampuan evaluasi diri.  II. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan kausal. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu efikasi diri (X) dengan variabel terikat yaitu kemandirian belajar siswa(Y). Untuk mendapatkan data di lapangan digunakan kuesioner yang disusun berdasarkan indikator-indikator yang ada dalam variabel penelitian dengan responden yaitu siswa kelas V di SD Negeri Se-Gugus 2 Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi Tahun Ajaran 2020/2021.  III. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data pengujian hipotesis diperoleh data bahwa terdapat pengaruh yang positif antara efikasi diri terhadap kemandirian belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian diterima, berarti efikasi   diri memberikan kontribusi terhadap kemandirian belajar siswa. Pengaruh dari efikasi   diri terhadap kemandirian belajar siswa secara analisis statistik ditunjukkan dengan hasil uji signifikansi dan regresi dengan persamaan regresi Ŷ=10,12+(0,93X). Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan satu unit variabel efikasi   diri akan menyebabkan peningkatan kemandirian belajar sebesar 0,93 unit dapat dilihat dalam diagram pancar berikut:              Gambar 1. Diagram Pancar Pengaruh Efikasi diri (X) Terhadap Kemandirian belajar Siswa (Y)  Kekuatan pengaruh efikasi   diriterhadap kemandirian belajar siswa dibuktikan dengan koefisien jalur sebesar 0,63. Harga koefesien tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara variabel efikasi   diri terhadap kemandirian belajar siswa. Besarnya kontribusi efikasi   diri terhadap kemandirian belajar siswa ditunjukkan oleh koefesien jalur (rxy) sebesar 0,63 dengan koefesien determinasi 0,40.   TABEL 1. Hasil pengujian keberartian koefisien jalur variabel efikasi diri(X) terhadap kemandirian belajar siswa(Y)  Hal ini berarti bahwa penaikan atau penurunan Kemandirian belajar dipengaruhi oleh tingkat efikasi   dirisebesar 40%, sedangkan sisanya 60% dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya seperti faktor lingkungan sekolah, keluarga, dan lain-lain.  Tabel 3.2 Tingkat Hubngan Koefisien Jalur Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 – 0,199 Sangat Rendah 0,200 – 0,399 Rendah 0,400 – 0,599 Sedang 0,600 – 0,799 Kuat 0,800 – 1,000 Sangat Kuat  Berdasarkan tabel tersebut diperoleh koefisien jalur r = yang berada pada interval koefisien korelasi 0,600 – 0,799 yang menandakan bahwa pengaruh efikasi diri terhadap kemandirian belajar siswa termasuk kategori kuat. Sementara itu, pengaruh positif efikasi   diri terhadap kemandirian belajar siswa berdasarkan penelitian yang saya teliti ditunjukkan dari analisis statistik yang menghasilkan keberartian regresi Fhitung<Ftabel (a=0,05) = -0,086. Hal tersebut menunjukkan N Koefesien jalur Koefesien Determinasi Signifikansi Kesimpulan thitung ttabel 0,05 68 0,63 0,40 5,1 2,000 Signifikan Syarat taraf uji signifikansi thitung>ttabel Pedagonal : Jurnal Ilmiah Pendidikan     Volume 05, Nomor 01, April 2021, Hal. 36 -39 http://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal  e-ISSN: 2550-0406     - 39 - PEDAGONAL is licensed under  adanya pengaruh efikasi   diri terhadap kemandirian belajar siswa sedangkan Koefisien Determinasi (KD) 40% diperoleh keterangan objektif bahwa terdapat pengaruh efikasi   diri terhadap kemandirian belajar siswa.  VI. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian kausal yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif pada bab IV ditarik simpulan bahwa terdapat pengaruh positif yang kuat dari efikasi   diri terhadap kemandirian belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Se-Gugus 2  Kecamatan Bojonggenteng Kabupaten Sukabumi Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021. Hal ini dapat ditunjukkan dari persamaan regresi Ŷ= 10,12+(0,93X). Artinya setiap peningkatan satu unit variabel efikasi diri akan menyebabkan peningkatan pada variabel kemandirian belajar sebesar 0,93 unit. Besarnya kontribusi efikasi   diri terhadap kemandirian belajar siswa ditunjukkan dengan koefesien jalur (rxy) yang diperoleh yaitu sebesar 0,63 dengan koefesien determinasi sebesar 0,40. Hal ini berarti bahwa penaikan atau penurunan kemandirian belajar siswa dipengaruhi oleh efikasi   diri sebesar 40%, sedangkan 60% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti lingkungan sekolah maupun keluarga. Jadi, terdapat pengaruh yang positif dan  signifikan  efikasi   diri terhadap kemandirian belajar siswa.  REFERENSI Al fatihah, Miftaqul. (2016). Hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar pai siswa kelas III SDN Panularan Surakarta, Attanbaul 1(2) Asrori, Muhammad. (2013). Psikologi pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima Baron, Robert A dan Donn Bryne (2017). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Dewi, Rosmala (2012) kinerja kepala sekolah:  Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Konflik Dan Efikasi   Diri. Jurnal Ilmu Pendidikan, 18 (2) Gufron, M. Nur dan Rini Risnawati, (2017) Teori-Teori Psikologi AR-RUZZ MEDIA Kreitner, Robert dan Anggelo Kinicki. (2010). Organizational Behavior, Ninth Edition. New York:  McGraw-Hill. Kursein, Devi, (2014), Hubungan Efikasi   diridengan Prilaku Mencontek. Jurnal Psikopedaggogia Vol 3 No 12 Lestari, Indah. (2015).  Pengembangan Layanan Informasi Teknik Symbolic Model Dalam Membantu Mengembangkan Kemandirian Belajaranak Usia Sekolah Dasar. Jurnal Konseling Gusjigang.1(1) Manurung, santa dkk. (2018) Peningkatan Efektivitas Kerja melalui Perbaikan Pelatihan, Penjaminan Mutu, Kompetensi Akademik dan Efikasi   diridalam Organisasi Pendidikan Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 3(1) Mulyaningsih dan Yuliana, (2017). Pengaruh Kedisiplinan Dan Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Jurnal Kajian Matematika. 3(1) Nurhayati, Eti. (2011) Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Tasaik, Hendrik Lempe dan Patma Tuasikal. (2018),  Peran Guru Dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Peserta Didik Kelas V SD Inpres. Samberpasi Metodik Didaktik 14|(1) Yun Soung Suk, Sumardi, Karantiano Sadasa Putra (2018) Hubungan Antara Kepemimpinan Visioner Dan Efikasi   diriDengan Produktivitas Kerja Guru. Jurnal Manajemen Pendidikan..6(2)  

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

https://journal.unpak.ac.id/index.php/pedagonal/article/download/2692/2266

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Scientific Journals of Universitas Pakuan