Konsep keteladanan dalam tafsir Al-Ibriz karya Bisyri Mustofa : studi tafsīr tematik

Abstract

Sejauh ini, tafsīr Al-Ibrīz karya Bisyrī Muṣṭofā hanya dikenal sebagai salah satu tafsīr yang berbahasa Jawa, padahal Bisyrī Muṣṭofā juga merupakan salah satu mufasir yang penafsirannya bersifat kontekstual. Penafsirannya meliputi berbagai aspek dalam kehidupan saat ini dan belum ada yang mengkaji tentang konsep keteladanan dalam tafsīr Al-Ibrīz. Penelitian ini mengkaji konsep keteladanan menurut tafsīr Al-Ibrīz karya Bisyrī Muṣṭofā serta relevansi konsep keteladanan berdasarkan penafsiran Bisyrī Muṣṭofā dalam tafsīr Al-Ibrīz di era saat ini. Penelitian kepustakaan (library research) yang memakai pendekatan kualitatif merupakan jenis dari penelitian ini. Untuk mengumpulkan data yang berupa ayat-ayat Al-Qur’ān di penlitian ini digunakan metode penelitian tafsīr tematik (maudhu’i). Teknik analisis data yang dipakai pada penelitian ini ialah teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian ini sebagai berikut; Pertama, Bisyrī Muṣṭofā mengkategorikan konsep keteladanan menjadi dua aspek, yakni karakteristik orang yang diteladani dan batasan dalam meneladani seseorang. Kedua, relevansi konsep keteladanan dalam konteks saat ini adalah penafsiran ini memberikan tuntunan bagi masyarakat terkait karakteristik orang yang diteladani dan batasan dalam meneladani seseorang

    Similar works