Derajat Parasitemia Menginduksi Terjadinya Hipoksia dan Fetus dengan Berat Badan Lahir Rendah (Studi Pada Mencit BALB/C yang di Infeksi Plasmodium berghei)

Abstract

Malaria plasenta menyebabkan berat badan fetus rendah yang berhubungan dengan infiltrasi monosit dan parasit di plasenta berdampak terjadinya hipoksia plasenta. Hipoksia di tandai dengan ekspresi HIF. Ekspresi HIF-1α merespons awal terhadap terjadinya hipoksia (24 jam). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek derajat parasitemia terhadap terjadinya hipoksia yang ditandai ekspresi HIF-1α dan HIF-2α yang memicu terjadinya berat badan lahir rendah pada mencit bunting. Penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol (10 mencit bunting tanpa diinfeksi Plasmodium berghei) dan kelompok perlakuan (10 mencit bunting yang di infeksi Plasmodium berghei). Mencit bunting dibedah pada hari ke-18 pasca kawin. Derajat parasitemia diukur dengan pewarnaan Giemsa. Ekspresi HIF-1α dan HIF-2α di jaringan plasenta diukur dengan imunohistokimia. Uji t berpasangan pada ekspresi HIF-1α di jaringan plasenta pada kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (p=0,02), uji t berpasangan ekspresi HIF-2α di jaringan plasenta lebih tinggi pada kelompok perlakuan dari pada kelompok kontrol (0,01) pada berat badan janin kelompok perlakuan lebih rendah dari pada kelompok kontrol (p=0,01). Hasil analisis menggunakan struktural ekuivalen modelling (SEM) didapatkan derajat parasitemia menyebabkan tingginya ekspresi HIF-1α (thitung = 4,625 ≥ ttabel=1,96) dan tingginya ekspresi HIF-2α di jaringan plasenta (thitung = 2,672 ≥ ttabel = 1,96). Derajat parasitemia menyebabkan rendahnya berat badan janin (thitung = 27,764 ≥ttabel=1,96), juga HIF-1α menyebabkan fetus dengan berat badan lahir rendah (thitung = 2,376 ≥ ttabel=1,96) juga HIF-2α menyebabkan fetus dengan berat badan janin rendah (thitung = 4,267 ≥1,96). Kesimpulan derajat parasitemia menyebabkan tingginya ekspresi HIF-1α dan HIF-2 α di jaringan plasenta dan fetus lahir rendah

    Similar works