Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pergerakan planula Acropora Kepulauan Seribu, Biawak, dan Karimunjawa berdasarkan kondisi oseanografi (arus, batimetri, dan pasang surut) Laut Jawa. Metode yang digunakan adalah simulasi hidrodinamika (HD) dan particle tracking (PT) yang dilakukan pada bulan Januari, April, Oktober, dan November 2016. Area penelitian meliputi 6 pulau di bagian timur Kepulauan Seribu; Pulau Biawak, Gosong, dan Candikian; dan 6 pulau di bagian barat Kepulauan Karimunjawa. Semua pulau mewakili zona inti, perlindungan, pemanfaatan, dan pemukiman. Data yang digunakan adalah data hidrodinamika yaitu angin, pasang surut, dan batimetri serta data partikel yaitu berat dan flux planula. Hasil simulasi model HD menunjukkan pergerakan arus di area model memiliki pengaruh yang kuat dari pasang surut dengan pola yang bolak-Balik. Kecepatan arus berubah-ubah seiring kondisi air laut saat pasang dan surut. Hasil simulasi model PT menunjukkan pergerakan planula di Kepulauan Seribu memiliki pola bergerak ke utara dan selatan dengan pergerakan terjauh adalah 7,89 km; di Kepulauan Biawak polanya bergerak ke tenggara dan barat laut dengan pergerakan terjauh 5,93 km; di Kepulauan Karimunjawa polanya bergerak ke timur dan barat dengan pergerakan terjauh 9,32 km. Wilayah yang potensial untuk pertumbuhan planula adalah Pulau Tondan Barat, Tondan Timur, dan Menjangan Besar sehingga ketiga pulau yang termasuk zona pemanfaataan ini dapat dimanfaatkan untuk rehabilitasi atau direkomendasikan menjadi zona inti. Kepulauan Biawak yang merupakan Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) memiliki Pulau Biawak sebagai daerah potensial pertumbuhan karang dan dapat dijadikan wilayah rehabilitasi