Pengaruh Serbuk Daun Kelor (Moringa oleifera) terhadap Kolesterol Total Serum Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Diet Tinggi Fruktosa

Abstract

Fruktosa merupakan jenis monosakarida seperti HFCS yang digunakan sebagai pemanis minuman dan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan resistensi insulin yang menjadi faktor risiko terjadinya kondisi prediabetes hingga diabetes melitus tipe 2. Penyandang diabetes melitus tipe 2 dapat mengalami peningkatan kadar kolesterol total serum. Daun kelor dipercaya dapat menurunkan kadar kolesterol total serum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk daun kelor (Moringa oleifera) terhadap kolesterol total serum pada tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) yang diinduksi diet tinggi fruktosa. Penelitian true eksperimental dengan desain post test only ini dilakukan selama 16 minggu. Tiga puluh ekor tikus dibagi menjadi lima kelompok, yaitu: K0 (kontrol normal), E1 (diabetes melitus), E3 (prediabetes + kuersetin 50 mg/kg BB), E4 (prediabetes + serbuk daun kelor 500 mg/kg BB). Metode analisis kadar kolesterol total serum menggunakan CHOD-PAP. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar kolesterol total serum tertinggi hingga terendah secara berturut-turut: K0 (64±7,04 mg/dL), E3 (53,67±11,38 mg/dL), E2 (50,50±8,12 mg/ dL), (49,50±12,26 mg/dL) dan E1 (38±11,79 mg/dL). Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan asupan pakan dan perubahan berat badan antar kelompok perlakuan (p > 0,05), namun terdapat perbedaan kadar kolesterol total serum antar kelompok perlakuan (p = 0,004). Hasil uji post hoc Tukey menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar kolesterol total serum yang signifikan antara kelompok K0 dan E1. Kesimpulan penelitian ini adalah serbuk daun kelor tidak berpengaruh secara nyata terhadap asupan, berat badan, dan penurunan kadar kolesterol total serum tikus yang diinduksi diet tinggi fruktosa

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions