Efektivitas Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga)
terhadap Kadar Interleukin-1B (IL-1B) pada Tikus (Rattus norvegicus)
Osteoartritis yang Diinduksi Monosodium Iodoacetate.
Osteoartritis (OA) merupakan penyakit pada sendi yang
mengakibatkan nyeri akibat adanya ketidakseimbangan sel kondrosit
dalam sintesis dan degradasi extracellular matrix (ECM) sebagai
penyusun kartilago. Degradasi kartilago yang terus menerus
menyebabkan peningkatan sitokin proinflamasi yaitu interleukin-1B (IL-
1B). IL-1B penting sebagai biomarker yang diteliti karena kondrosit OA
empat kali lebih sensitif terhadap efek destruktif interleukin dibandingkan
kondrosit normal. Beberapa penelitian membuktikan bahwa daun kencur
(Kaempferia galanga) memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan.
Monosodium iodoacetate (MIA) digunakan untuk menginduksi OA pada
tikus karena penelitian sebelumnya menunjukkan injeksi MIA intraartikular
dapat memberikan gejala OA dan peningkatan kadar IL-1B pada tikus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak kencur
terhadap kadar IL-1B pada tikus OA yang diinduksi MIA dengan
rancangan eksperimen murni menggunakan dengan metode post-test
only controlled group design. Sebanyak 30 ekor tikus putih galur Wistar
jantan dibagi kedalam 6 kelompok yaitu 2 kelompok kontrol terdiri dari
kelompok tanpa perlakuan dan kelompok MIA serta 4 kelompok terapi
yaitu ekstrak kencur 90, 180, dan 360 mg/kgBB dan ibuprofen 20
mg/kgBB. Pada hari ke-28 tikus dikorbankan dan diambil sampel darah
untuk diukur kadar IL-1B melalui uji ELISA. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ekstrak kencur 90 dan 180 mg/kgBB serta ibuprofen
20 mg/kgBB dapat menurunkan kadar IL-1B secara signifikan (p<0,05)
dibandingkan dengan kelompok MIA. Kesimpulan penelitian ini bahwa
pemberian ekstrak kencur 90 dan 180 mg/kgBB dapat menurunkan kadar
IL-1B pada tikus OA yang diinduksi MIA