Minimasi Pemborosan (Waste) pada Proses Produksi Kunyit Bubuk Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing dengan Metode Value Stream Mapping (VSM) dan Value Stream Analysis Tools (VALSAT) di PT Tabura Gentri Nusantara

Abstract

PT Tabura Gentri Nusantara memproduksi bumbu dapur kunyit bubuk dengan jumlah produksi 1400 karton per bulan. PT Tabura Gentri Nusantara terkendala pada defect produk yang mencapai 12.950 kemasan saat proses produksi dan 11.153 kemasan saat dilakukan setting mesin. Kendala lain yang dialami perusahaan, yaitu terdapat bahan yang menunggu proses selanjutnya, penumpukan bahan baku di penyimpanan, dan belum memiliki waktu standar pada proses produksinya. Berdasarkan kendala yang dialami oleh perusahaan, maka diperlukan analisis untuk mengetahui dan meminimasi waste yang terjadi menggunakan pendekatan lean manufacturing. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jenis pemborosan yang terjadi pada proses produksi kunyit bubuk di PT Tabura Gentri Nusantara dan penyebab waste tersebut, serta memberikan rekomendasi perbaikan untuk minimasi terjadinya pemborosan. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah value stream mapping (VSM) untuk memvisualisasikan aliran proses produksi secara menyeluruh yang meliputi material, waktu, dan informasi. Metode value stream analysis tools (VALSAT) berfungsi untuk pemilihan detail mapping guna mengetahui waste spesifik yang dipilih berdasarkan matriks VALSAT dari hasil kuesioner pemborosan. Akar permasalahan dari waste dianalisis menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan akan diberikan rekomendasi perbaikan terhadap waste kritis Hasil penelitian menunjukkan proses memiliki aktivitas value added (VA) sebesar 229,12 menit, aktivitas non value added (NVA) sebesar 2932,44 menit, dan aktivitas necessary but non value added (NNVA) sebesar 7,73 menit. Tools VALSAT yang dipilih berdasarkan matriks VALSAT adalah Process Activity Mapping, Value Analysis Time Profile, dan Supply Chain Response Matrix. Jenis pemborosan kritis dari hasil analisis FMEA pada proses produksi kunyit bubuk, yaitu overproduction, waste transportation, unnecessary inventory, defect, dan waiting. Hasil rekomendasi perbaikan dapat mengurangi waktu non value added sebesar 1453,52 menit atau 50,43 %

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions