Analisis Hubungan Parameter Ventilator Mekanik dengan Tingkat Mortalitas Pasien COVID-19 di Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar (RSSA) Periode Januari-Desember 2021
Latar belakang: Penggunaan ventilator pada pasien COVID-19 memiliki
pengaruh terhadap mortalitas pada pasien COVID-19 yang dirawat di ICU. Hal ini
dikarenakan penggunaan ventilator merupakan gambaran yang dapat
dimanipulasi terkait terjadinya patologi pada paru. Kondisi parameter ventilator
yang berpengaruh adalah PEEP, P/F rasio, dan komplians. Pengaturan ventilator
yang baik berdasarkan stratifikasi risiko yang tepat dapat meningkatkan
keberhasilan terapi pada pasien kritis yang dirawat di ICU sebagai pengaturan
standar dan prediktor prognosis.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara parameter ventilator mekanik dengan
mortalitas pasien COVID-19 yang dirawat di ruang ICU RSUD Dr. Saiful Anwar.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik, kohort retrospektif. Diambil
sampel pasien COVID-19 yang dirawat di ICU RSSA mulai dari bulan Januari 2021
sampai dengan Desember 2021 dengan sumber data dari rekam medis. Analisis
statistik dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for Social Science
(SPSS). Normalitas data diuji dengan uji T tidak berpasangan. Uji Chi-square akan
digunakan untuk membandingkan hubungan antara masing-masing kelompok.
Hasil: Didapatkan 171 subyek setelah melalui proses inklusi dan eksklusi dengan
angka mortalitas sebesar 69,6%. Didapatkan penggunaan non-invasive ventilation
(NIV) sebanyak 36 orang (21,1%) sedangkan yang menggunakan ventilator invasif
sebanyak 135 orang (78,9%). Dari hasil analisis statistik didapatkan bahwa tidak
terdapat perbedaaan rata-rata yang signifikan pada parameter ventilator mekanik
(Invasif dan Non Invasif) pada PEEP (0,246), P/F rasio (p=0,065) dan komplians
paru (p=0,058) antara pasien terdiagnosis positif Covid-19 derajat kritis yang hidup
dan meninggal. Sedangkan pada hasil parameter ventilator mekanik invasif
terdapat perbedaaan rata-rata yang signifikan pada komplians paru (p=0,028)
antara kelompok hidup dan meninggal dari pasien terdiagnosis positif Covid-19
derajat kritis. Pasien hidup memiliki rata-rata komplians lebih besar dibandingkan
pasien yang meninggal (25,2 vs 22,1. P=0,028). Sedangkan pada pasien yang
menggunakan ventilator non-invasif (NIV) didapatkan bahwa tidak terdapat
perbedaaan rata-rata yang signifikan pada parameter ventilator PEEP (0,599), P/F
rasio (p=0,299), dan komplians paru (p=0,501). Analisis hubungan tipe COVIDARDS
menunjukkan pasien terdiagnosis positif Covid-19 derajat kritis yang
menjalani menjalani perawatan di Intensive Care Unit incovit RSU Dr. Saiful Anwar
yang memiliki tipe Covid-ARDS tipe H berhubungan dengan mortalitas lebih tinggi
(p=0,010).
Kesimpulan : Komplians paru berasosiasi dengang tingkat mortalitas yang lebih
tinggi pada pasien yang menggunakan ventilator mekanik invasif, dan didapatkan
profil Covid ARDS tipe H berasosiasi dengan tingkat mortalitas yang lebih tinggi,
namun tidak didapatkan perbedaan rata-rata pada PEEP, P/F rasio, dan komplians
paru pasien Covid-19 hidup dan meninggal yang menggunakan ventilator mekanik
(Invasif dan Non invasif)