Diabetes mellitus (DM) tipe 1 adalah penyakit autoimun yang menyebabkan penghancuran sel beta pankreas penghasil insulin. Sekitar 65.000 anak di dunia didiagnosis DM tipe 1 setiap tahun dan insidennya terus meningkat sekitar 3% per tahun. Parameter HbA1c digambarkan sebagai nilai glukosa darah selama kurun waktu 1-3 bulan sehingga HbA1c dijadikan parameter untuk mengontrol penyakit DM. Anak dengan diabetes memiliki risiko gangguan pertumbuhan akibat dari proses penyakit atau komplikasinya. Pemantauan pertumbuhan perlu dilakukan pada anak dengan DM tipe 1 agar dapat dilakukan tatalaksana adekuat sehingga dapat mencapai berat dan tinggi badan akhir optimal. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu kadar HbA1c dengan variabel terikat yaitu status antropometri berupa berat badan, tinggi badan, dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Penelitian ini menggunakan data rekam medis yang diambil dari pasien anak (<18 tahun) penderita DM tipe 1 di RSUD Saiful Anwar Malang pada bulan Januari 2023 dan diambil data sebesar 21 sampel. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan antara kadar HbA1c dengan berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, dan status gizi