Pandemi COVID-19: Pengaruh Positif pada Jaminan Kesehatan di Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Abstract

Penguatan baru di tengah masyarakat terjadi di tengah pandemi COVID-19 khususnya terkait dengan kesehatan. Jaminan kesehatan lengkap dengan informasi dan layanannya mengalami peningkatan drastis dibanding sebelum masa pandemi. Studi ini berupaya untuk mengkajinya secara lebih lanjut dengan 3 pertanyaan utama: : a) bagaimana posisi dimensi CHSE di tengah elemen vital lain dalam evaluasi DPSP selama COVID-19?; b) bagaimana unsur dimensi CHSE di DPSP berubah selama COVID-19?; dan c) bagaimana pengaruh dimensi CHSE terhadap dinamika wisatawan di DSPS?. Data untuk menjawab pertanyaan tersebut didapatkan dengan menggunakan metode kuisioner, wawancara, dan FGD. Responden dipilih secara purposif, yakni mereka yang sebelum dan semasa pandemi masih melakukan aktivitas kepariwisataan. Mereka terdiri dari pengelola desa wisata dan pemilik usaha-usaha pariwisata. Selain bersumber dari responden, informasi juga didapat dari informan dengan total 2 informan. Dalam forum FGD, juga hadir 2 narasumber yang berasal dari instansi pemerintah daerah, 1 narasumber dari Asita (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia), 1 narasumber dari PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, forum komunikasi desa wisata, dan 1 narasumber dari BDOT (Badan Otorita Danau Toba). Hasil penelitian menunjukkan bahwa CHSE menjadi satu-satunya dimensi yang mengalami kenaikan dibanding dengan dimensi lain—yakni dimensi produk, dimensi pasar dan pemasaran, dimensi kelembagaan, dimensi investasi, dimensi adaptasi, serta dimensi kebutuhan—dalam merespon kebutuhan wisatawan di era pandemi

    Similar works