Studi ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran Kiai dalam membangun kultur keberagamaan santri. Bagaimana pola sosialisasi
yang ada di dalam lembaga pendidikan berbasis pesantren, sehingga mampu membentuk kultur keberagamaan para santri, inilah yang
menjadi fokus persoalan dari studi ini. Madrasah Qudsiyah, salah satu lembaga pendidikan Islam berbasis pesantren di Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah menjadi obyek kajian studi ini. Dengan pendekatan kualitatif, di mana data dikumpulkan melalui participant
observation dan in-depth interview, kemudian dianalisis menggunakan bingkai teoritis sosiologi pengetahuan Peter L. Berger dan Thomas Luckman, hasil studi menunjukkan bahwa Kiai (termasuk di dalamnya para ustad) memiliki peran sentral dalam membentuk karakter dan kultur keberagamaan santri. Kiai, selain menjadi seorang pendidik, juga sekaligus berperan sebagai pembimbing, uswah hasanah, dan pengayom para santri. Dari peran inilah kemudian Kiai menjadi semacam role model bagi santri dalam hal spiritual, moral, intelektual, dan kehidupan sosial santri. Dari proses sosialisasi sehari-hari antara Kiai dan santri yang berlangsung dalam jangka waktu cukup lama di dalam pesantren, pada akhirnya menjadi habitus yang turut membentuk pola pikir, karakter, dan kultur keberagamaan para santri