Mengamati Bintang, Pengetahuan Merespon Bencana: Belajar dari Tuntunan Para Leluhur di Sinar Resmi Sukabumi

Abstract

Agricultural practices must consider seasonal variations and natural conditions. Astronomy, which involves studying celestial movements, plays a crucial role in this regard. Individuals who possess the knowledge to decipher celestial motions have historically contributed to the advancement of civilizations worldwide. Consequently, the presence of astronomers specializing in astrology is essential. The global agricultural civilization experienced rapid growth before the emergence of the industrial civilization. In the current era of globalization, traditional agricultural systems based on astronomical observations are being abandoned. The adoption of foreign planting techniques has led to a neglect of the indigenous wisdom and knowledge passed down through generations. Over time, our ancestors’ local knowledge has gradually faded away. However, the indigenous people of Sinar Resmi, Sukabumi, continue to rely on star observations in their rice farming practices, particularly as a response to natural disasters. This study aims to demonstrate that rice farmers can effectively respond to natural disasters by observing the stars. It employs an oral tradition approach to describe the role of star observations in rice farming, focusing on case studies from the Sinar Resmi community in Sukabumi and other indigenous populations. The findings suggest that star observations in rice farming remain relevant for mitigating the risk of crop failure during natural disasters. The significance of astronomical observations and their inherent value lies in their ability to maintain order and stability in agrarian societies.Pertanian yang baik haruslah mempertimbangkan musim dan keadaan alam. Relasi yang kuat terkait hal itu adalah astronomi, mengamati pergerakan bintang. Peradaban tiap wilayah di dunia menjadi berkembang dengan bantuan orang-orang yang mampu memahami dan memaknai setiap pergerakan benda-benda langit. Artinya, keberadaan astronom sebagai orang yang menguasai perbintangan menjadi sangat penting. Peradaban agraris di seluruh dunia menjadi tumbuh pesat sebelum tergantikan oleh peradaban industri. Kini, era globalisasi, sistem pertanian dengan mengamati bintang mulai ditinggalkan. Sistem tanam pun mulai mengadopsi asing. Petani mulai mengesampingkan indegeneous knowledge. Kearifan lokal dari leluhur tergerus zaman. Namun, masyarakat adat Sinar Resmi, Sukabumi sampai dengan saat ini masih berpatokan pada peredaran bintang dalam pertanian padi terutama untuk merespon bencana. Tujuan penelitian ini mengungkapkan mengamati bintang dalam pertanian padi mampu merespon bencana. Dengan menggunakan pendekatan tradisi lisan studi ini menguraikan pengamatan bintang dalam pertanian padi, berbasis tradisi lisan, dalam menghadapi bencana. Studi kasus yang diangkat masyarakat adat Sinar Resmi, Sukabumi. Dapat disimpulkan bahwa mengamati bintang dalam pertanian padi dipandang masih relevan untuk merespon bencana sehingga risiko gagal panen dapat diminimalisir. Pengamatan dan perbendaharaan astronomi pun menjadi penting karena dapat mendukung tatanan masyarakat agraris

    Similar works