Penerapan Pengakuan Iman GMIM di Jemaat GMIM Imanuel Maumbi menurut perspektif Teologi Identitas

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji penerapan Pengakuan Iman GMIM di Jemaat GMIM Imanuel Maumbi menurut perspektif Teologi Identitas. Penelitian ini dimotivasi oleh kerangka berpikir jemaat yang pro dan kontra terhadap penerapan Pengakuan Iman GMIM dalam lokus gereja-gereja dibawah naungan sinode GMIM. Penelitian ini memakai metode kualitatif deskriptif. Wawancara dan observasi yang dilakukan guna pengumpulan data kualitatif. Penulis melakukan wawancara kepada anggota jemaat GMIM Imanuel Maumbi, mantan pelayan khusus, pelayan khusus serta pendeta jemaat GMIM Imanuel Maumbi, sedangkan observasi lapangan dilakukan untuk melihat penerapan pengakuan Iman GMIM diberlakukan dalam peribadatan. Penelitian ini memberikan hasil sebagai bentuk Teologi Identitas untuk menjawab pertanyaan jemaat perihal ‘’mengapa harus ada Pengakuan Iman GMIM, apakah masih kurang Pengakuan Iman yang lain?’’, khususnya dalam lokus Jemaat GMIM Imanuel Maumbi yang mengikarkan dalam setiap peribadatan khususnya minggu keempat bulan berjalan. Pengakuan Iman yang lahir dari setiap keresahan dan kebutuhan warga GMIM yang diwujudkan dalam Pengakuan Iman, sebagai wujud dari Identitas GMIM. Pengakuan Iman GMIM disahkan sejak tahun 2016, tanpa mengabaikan Allah Trinitas, Alkitab perjanjian lama dan perjanjian baru sebagai pedoman hidup untuk lebih mengokohkan statement of faith – bentuk identitas kekristenan. Memberikan pembeda bahwa ini adalah wujud kesadaran kolektif yang berusaha agar di hidupi penuh oleh GMIM secara sadar, sebagai bentuk kepentingan bersama bukan menjatuhkan atau bahkan meninggalkan ke-khasannya. Penelitian ini lebih lanjut juga direkomendasikan bagi para peneliti dibidang ini untuk mengembangkan dan memperlengkapi teori ini. Kata Kunci: Pengakuan Iman GMIM, GMIM Imanuel Maumbi, Teologi Identita

    Similar works