Pembukuan digital adalah software untuk mencatat transaksi keuangan UMKM dengan lebih cepat, sederhana dan mudah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu UMKM khususnya UMKM di Desa Toapaya Utara dalam membuat pembukuan sederhana dengan menggunakan aplikasi pembukuan digital yaitu BukuKas. Kegiatan ini dilaksanakan karena berdasarkan hasil survei kelompok 17 ke lokasi UMKM, terdapat beberapa permasalahan yaitu kurangnya kemampuan pelaku UMKM dalam memisahkan uang pribadi dengan uang usaha yang mengakibatkan pelaporan keuangan yang tidak konsisten, dan keterbatasan pengetahuan akuntansi sederhana oleh pelaku UMKM. Metode yang dilaksanakan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap wawancara, tahap pemaparan materi, tahap cara penggunaan aplikasi "BukuKas" kepada para pelaku UMKM agar para pelaku UMKM dapat lebih jelas mengetahui laba rugi usahanya. Untuk itu kami memberikan penyuluhan mengenai pembukuan digital sederhana dengan menggunakan aplikasi digital "BukuKas"

Annisa, Dhea

Chang, Sherly

Febriani, Pramuditha

Fiona, Fiona

Hendryany, Dinda Venna

Hersadillah, Rofi Khotullumah

Jamilah, Lailatul

Kurniawan, Aldi

Laksono, Framugia Cahyo

Lorensia, Meilin

Melinda, Siti

Mofida, Rizki Atu

Nawra, Shalsabilla

Prayuda, Muh.Bagas

Rheta, Erika Amanda

Sahara, Masyitah  As

Saputra, Deri Ihza

Setiawan, Erik

Sinambela, Dicky Yusuf

Sucahyo, Shakilla Dwi Maharani

Telaumbanua, Isihati

Yanah, Yanah

English

Jurnal Online Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Community Development Journal                                       Vol.4, No.2 Juni 2023, Hal. 4169-4173  P-ISSN 2721-4990| E-ISSN 2721-5008                                                                                             4169 ANALISIS PENERAPAN PEMBUKUAN DIGITAL AKUNTANSI SEDERHANA KEPADA PELAKU UMKM DI  DESA TOAPAYA UTARA  Masyitah  As Sahara1, Framugia Cahyo Laksono2, Aldi Kurniawan3, Fiona4,  Rofi Khotullumah Hersadillah5, Pramuditha Febriani6, Dicky Yusuf Sinambela7,  Dinda Venna Hendryany8, Shakilla Dwi Maharani Sucahyo9, Lailatul Jamilah10,  Isihati Telaumbanua11, Erik Setiawan12, Muh.Bagas Prayuda13, Deri Ihza Saputra14,  Shalsabilla Nawra15, Dhea Annisa16, Siti Melinda17, Sherly Chang18, Meilin Lorensia19,  Rizki Atu Mofida20, Erika Amanda Rheta21, Yanah22 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22)Prodi Akuntansi, STIE Pembangunan Tanjungpinang email: masyitah@stie-pembangunan.ac.id  Abstrak Pembukuan digital adalah software untuk mencatat transaksi keuangan UMKM dengan lebih cepat, sederhana dan mudah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu UMKM khususnya UMKM di Desa Toapaya Utara dalam membuat pembukuan sederhana dengan menggunakan aplikasi pembukuan digital yaitu BukuKas. Kegiatan ini dilaksanakan karena berdasarkan hasil survei kelompok 17 ke lokasi UMKM, terdapat beberapa permasalahan yaitu kurangnya kemampuan pelaku UMKM dalam memisahkan uang pribadi dengan uang usaha yang mengakibatkan pelaporan keuangan yang tidak konsisten, dan keterbatasan pengetahuan akuntansi sederhana oleh pelaku UMKM. Metode yang dilaksanakan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap wawancara, tahap pemaparan materi, tahap cara penggunaan aplikasi "BukuKas" kepada para pelaku UMKM agar para pelaku UMKM dapat lebih jelas mengetahui laba rugi usahanya. Untuk itu kami memberikan penyuluhan mengenai pembukuan digital sederhana dengan menggunakan aplikasi digital "BukuKas". Kata kunci: Aplikasi, Pembukuan, Digital, Akuntansi, UMKM   Abstract Digital bookkeeping is software for recording MSME financial transactions more quickly, simply and easily. The purpose of this activity is to help MSMEs, especially MSMEs in North Toapaya Village, in making simple bookkeeping using a digital accounting application, namely BukuKas. This activity was carried out because based on the results of a group 17 survey to MSME locations, there were several problems, namely the lack of ability of MSME actors to separate personal money from business money which resulted in inconsistent financial reporting, and limited knowledge of simple accounting by MSME actors. The method implemented is divided into three stages, namely the interview stage, the material presentation stage, the stage of how to use the "BukuKas" application to MSME actors so that MSMEs can more clearly know the profit and loss of their business. For this reason, we provide counseling on simple digital bookkeeping using the "BukuKas" digital application. Keywords: Applicatio6n, Bookkeeping, Digital, Accounting, MSMEs  PENDAHULUAN Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan sarana pemberdayaan bangsa agar masyarakat selalu produktif. UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyebutkan bahwa usaha mikro adalah usaha manufaktur yang dimiliki oleh orang perseorangan dan/atau badan hukum yang berdiri sendiri dan sesuai dengan rencana. pengukuran bisnis. UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian nasional, terutama dalam pengembangan angkatan kerja, pemerataan hasil produksi dan program penanggulangan kemiskinan. UMKM yang dikelola dan dikembangkan dengan baik akan berkelanjutan dan dapat mendukung perekonomian Indonesia. Keberhasilan UMKM dalam menjalankan usahanya tidak terlepas dari kemampuan UMKM dalam mengelola uang. Manajemen aset adalah masalah utama yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah. Masalah yang sering diabaikan oleh pengusaha UMKM adalah manajemen keuangan. Pengelolaan keuangan dapat dilakukan melalui pengelolaan keuangan. Manajemen keuangan adalah proses sistematis untuk memperoleh informasi keuangan yang dapat digunakan untuk membuat keputusan oleh pengguna. Community Development Journal                                       Vol.4, No.2 Juni 2023, Hal. 4169-4173  P-ISSN 2721-4990| E-ISSN 2721-5008                                                                                             4170 Tahap Wawancara Tahap Pemaparan Materi Tahap Cara Penggunaan Aplikasi “BukuKas” Metode manajemen keuangan yang praktis dan efektif dalam usaha kecil adalah dengan menerapkan akuntansi yang tepat. Sebuah usaha kecil dapat mengetahui semua pergerakan keuangan, mulai dari penyetoran dan penarikan uang, sehingga usaha tersebut tidak mengalami kerugian. Akuntansi sederhana bagi pelaku bisnis seharusnya menjadi pengetahuan dasar yang perlu dipahami oleh usaha kecil. Keberhasilan bisnis pemilik usaha kecil, manajer, dan karyawan sangat bergantung pada pengetahuan dasar pembukuan dan pembukuan. Ini penting untuk diketahui. Informasi akuntansi memberikan dasar yang andal untuk membuat keputusan ekonomi dalam manajemen bisnis. Keputusan ini termasuk pengembangan pasar, penetapan harga, mencari modal atau mitra, dll. Temuan yang mengukur tingkat pengetahuan pemangku kepentingan usaha kecil mengenai penyusunan laporan keuangan sederhana menunjukkan kurangnya praktik dalam penyusunan laporan keuangan. Sebagian besar UMKM yang termasuk dalam kelompok usaha mikro tidak mendaftar dan tidak menyusun laporan keuangan. Karena kerumitan proses akuntansi, sebagian besar pemilik usaha kecil merasa bahwa pelaporan keuangan bukanlah masalah. Variabel efisiensi dan efisiensi berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan usaha kecil. Laporan keuangan tidak disiapkan karena tidak ada sumber daya untuk menyiapkannya. Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa ada argumen yang mendukung agar bisnis tetap terpisah. Keterbatasan yang biasa ditemui dalam penyusunan laporan keuangan adalah karena kurangnya sosialisasi dan kurangnya pengalaman pemilik usaha kecil. Kerangka akuntansi keuangan sederhana untuk UMKM harus diadaptasi sesuai dengan analisis kebutuhan. Buku kas sederhana untuk usaha kecil memungkinkan para manajer mempelajari tentang perubahan dalam neraca perusahaan. Elemen dan model akuntansi sederhana cocok karena sangat mudah dipahami. Metode pelatihan bagi UMKM yang cocok biasanya menggunakan metode pembinaan. Pentingnya pengelolaan keuangan di sektor UMKM telah menjadi bagian dari upaya pelayanan publik kami. Banyak kegiatan berfokus pada aplikasi akuntansi sederhana. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menganalisis pengabdian masyarakat dalam praktik akuntansi sederhana untuk UMKM. Hasil penelitian ini dapat membantu Anda merencanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang serupa.  METODE Metode pelaksanaan dilakukan dengan tatap muka langsung dalam bentuk penyuluhan/sosialisasi berupa pemaparan materi mengenai pembukuan digital akuntansi sederhana menggunakan aplikasi “BukuKas”.Lokasi pelaksanaan bertempat di Balai Desa Toapaya Utara, Kecamatan Toapaya, Bintan. Upaya yang dilakukan agar tercapainya tujuan yang telah disebutkan diatas, maka kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melalui 3 (Tiga) tahap sebagai berikut:  Gambar 1. Tahap Kegiatan Pengabdian Masyarakat  Pertama, tahap wawancara ini dilakukan untuk memperoleh semua informasi yang berhubungan tentang background usaha, data-data keuangan, serta hambatan-hambatan yang dialami. Kedua, tahap pemaparan materi ini dilakukan untuk memaparkan/menjelaskan mengenai pembukuan digital akuntansi sederhana menggunakan aplikasi “BukuKas”. Ketiga, setelah pemaparan materi kami mahasiswa berusaha mendapampingi para pelaku UMKM agar dapat mengerti dan memahami cara penggunaan aplikasi “BukuKas”.  HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan oleh tim pelaksana, kami mengambil informasi mengenai background usaha, data-data keuangan serta hambatan-hambatan yang dialami oleh UMKM Rengginang Ubi Bunda 2L, informasi yang kami dapatkan adalah sebagai berikut:     Community Development Journal                                       Vol.4, No.2 Juni 2023, Hal. 4169-4173  P-ISSN 2721-4990| E-ISSN 2721-5008                                                                                             4171  Gambar 2. Hasil Wawancara  1. Hasil Wawancara Usaha Bunda 2L adalah umkm yang bergerak di bidang perdagangan konsumsi yaitu menjual kerupuk rengginang yang menggunakan singkong sebagai bahan utamanya. Usaha ini beralamat di Jalan Tanjung Uban No. 38 Kangboi Toapaya Utara. Usaha ini didirikan oleh ibu Sugianti. Ibu Sugianti mulai merintis usahanya dari nol, sejak tahun 2007 setelah mengetahui peluang usaha rengginang. Ibu Sugianti menginovasi rengginang tersebut yang biasanya menggukan beras pulut sebagai bahan utamanya menjadi singkong. Dengan inovasi ibu Sugianti berhasil menarik perhatian konsumen, sehingga menghasilkan pendapatan dan peminat yang banyak. Namun pada saat pandemi, usaha ini mengalami penurunan. Usaha ini berdiri atas dasar dari keinginan pemilik yang memiliki keinginan untuk dapat membuka usaha sendiri dan menghasilkan keuntungan. Dikarenakan kondisi keuangan keluarga yang tidak mencukupi, membuat ibu Sugianti untuk terjun kedalam usaha rumahan. Dengan modal yang secukupnya ibu Sugianti mulai merintis usaha ini sedikit demi sedikit hingga saat ini. Dalam pelaksanaan usahanya dalam sebulan ibu Sugianti mebutuhkan dan ± Rp.3.504.000 sebagai modal perbulannya untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menjalankan kegiatan usaha. Dalam usaha yang dijalankan ibu Sugianti, ibu Sugianti menjelaskan bahwa usahanya berbeda dengan usaha kerupuk lainnya karena memiliki ciri khas tersendiri yakni terletak didalam bahan utamanya, dimana singkonglah sebagai bahan utamanya. Sistem pembukuan yang digunakan ibu Sugianti masih menggunakan pembukuan dan pencatatan transaksi secara manual. Namun, pembukuan ini tidak dilaksanakan setelah pandemi Covid-19 muncul di Indonesia   Gambar 3. Hasil Pemaparan Materi  Community Development Journal                                       Vol.4, No.2 Juni 2023, Hal. 4169-4173  P-ISSN 2721-4990| E-ISSN 2721-5008                                                                                             4172 2. Hasil Pemaparan Materi Pada tahap ke-2 ini kami melakukan pemaparan materi mengenai akuntansi sederhana dan pembukuan. Kami menjelaskan mengenai apa itu akuntansi dan bagaimana siklusnya serta menjelaskan bagaimana sistem pembukuan dalam akuntansi sederhana dan media apa saja yang digunakan dalam melakukan pembukuan.   Gambar 4. Hasil Penjalasan Cara Penggunaan Aplikasi Buku Kas  3. Hasil Penjelasan cara penggunaan Aplikasi “BukuKas” Pada Tahap ini kami melakukan informasi mengenai bagaimana cara penggunaan aplikasi “BukuKas” secara lebih rinci, dan menjelaskan kepada pelaku UMKM mengenai keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan aplikasi ”BukuKas” dibandingkan melakukan pencatatan secara manual. Berikut Keuntungan yang dapat didapat pelaku UMKM dalam menggunakan aplikasi “BukuKas”:  SIMPULAN Berdasarkan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah kami laksanakan pada UMKM Bunda 2L, dapat di ketahui bahwa usaha tersebut belum mmbuat pembukuan sesuai dengan teori akuntansi, melakukan pembukuan secara manual, dan menghentikan pembukuan. Oleh karena itu, kami melakukan kegiatan penyuluhan sekaligus sosialisasi tentang pembukuan sederhana menggunakan aplikasi “BukuKas” kepada UMKM yang ada di Desa Toapaya Utara untuk mempermudah pemilik UMKM untuk mempermudah pemilik UMKM dalam melakukan pembukuan sederhana. Dan hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilakukan, UMKM Bunda 2L tertarik untuk menggunakan aplikasi akuntansi digital “BukuKas” sebagai media pembukuan usahanya dan juga sebagai salah satu alat pendukung pengambil keputusan dimasa yang akan datang.  SARAN  Penulis memberikan saran untuk para pembaca dalam menerapkan teknologi pembukuan digital akuntansi sederhana, pastikan bahwa data yang akan digunkan aman dan terlindungi. Pastikan bahwa teknologi yang digunakan memiliki fitur keamanan yang memadai. Jika Anda masih ragu atau membutuhkan bantuan dalam menerapkan teknologi pembukuan digital akuntansi sederhana, konsultasikan dengan ahli di bidang ini. Mereka dapat membantu Anda memilih teknologi yang tepat dan memberikan saran tentang cara terbaik untuk menggunakannya. Demikian saran kami sebagai penulis demi meningkatkan kualitas penerapan pembukuan digital akuntansi sederhana kepada pelaku umkm di desa toapaya utara  DAFTAR PUSTAKA Ikatan Akuntan Indonesia. (2013). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan, 1, h. 1-1.17. http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/pernyataan- sak-7-psak-1-penyajian-laporan-Community Development Journal                                       Vol.4, No.2 Juni 2023, Hal. 4169-4173  P-ISSN 2721-4990| E-ISSN 2721-5008                                                                                             4173 keuangan Mulyani, S. (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada Umkm Di Kabupaten Kudus Kata. Jurnal Dinamika Ekonomi & Bisnis, 11(2), 137–150. Presiden Republik Indonesia. (2008). Undang-Undang Nomor 20. UU No. 20 Tahun 2008, 1, 1–30. Rini, P., Oktaviyanti, O., Wijaya, A. M., Fikriyah, A., Oktafiani, I. S., Ayuningtyas, M., & Yulianto, K. I. (2021). Analisis Penerapan Pembukuan Sederhana Terhadap Umkm Di Lingkungan Ibi-K57. Jurnal Pengabdian Teratai, 2(1), 57–65. https://doi.org/10.55122/teratai.v2i1.246 

ANALISIS PENERAPAN PEMBUKUAN DIGITAL AKUNTANSI SEDERHANA KEPADA PELAKU UMKM DI  DESA TOAPAYA UTARA

http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/cdj/article/download/15798/12140

ANALISIS PENERAPAN PEMBUKUAN DIGITAL AKUNTANSI SEDERHANA KEPADA PELAKU UMKM DI DESA TOAPAYA UTARA

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Jurnal Online Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai