Sistem dan teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi Internet, memainkan peran penting dan terus meningkat dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu perusahaan dari semua jenis meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, keputusan manajerial dan kolaborasi kelompok kerja, sehingga memperkuat posisi kompetitif mereka di pasar yang berubah dengan cepat. Ini berlaku ketika TI digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan pelanggan, acara elektronik, atau operasi bisnis lainnya. Teknologi dan sistem TI online dengan cepat menjadi bahan untuk kesuksesan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini

Arjuna, Rangga Dimas

Dewi, Ratna

Efendi, Erwan

Kurniawan, Agus

English

Jurnal Online Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2023 3836  Sistematika Riview : Pembentukan Perilaku Dalam Konsep Sistem Informasi Manajemen Dakwah   Erwan Efendi1, Rangga Dimas Arjuna2, Ratna Dewi3, Agus Kurniawan4 1,2,3,4Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Email: ranggagau1000@gmail.com    Abstrak Sistem dan teknologi informasi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan perusahaan dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi Internet, memainkan peran penting dan terus meningkat dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu perusahaan dari semua jenis meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis mereka, keputusan manajerial dan kolaborasi kelompok kerja, sehingga memperkuat posisi kompetitif mereka di pasar yang berubah dengan cepat. Ini berlaku ketika TI digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses dukungan pelanggan, acara elektronik, atau operasi bisnis lainnya. Teknologi dan sistem TI online dengan cepat menjadi bahan untuk kesuksesan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini. Kata Kunci: Manajemen, Sistem Informasi, Moral  Abstract Information systems and technology have become very important components for the success of companies and organizations. Information technology, including Internet information systems, is playing an important and increasing role in business. Information technology can help companies of all types improve the efficiency and effectiveness of their business processes, managerial decisions and workgroup collaboration, thereby strengthening their competitive position in rapidly changing markets. This applies when IT is used to support product development teams, customer support processes, e-events or other business operations. Online IT technologies and systems are fast becoming ingredients for business success in today's dynamic global environment. Keywords: Management, Information Systems, Morale  PENDAHULUAN Sistem informasi adalah seperangkat prosedur organisasi yang, ketika diimplementasikan, menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan atau manajemen informasi (Sharif, 2009). DSS (Decision Support System) adalah sistem informasi terkomputerisasi yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk mendukung proses pengambilan keputusan pengguna akhir senior (Dianita A et al, 2008).           Jurnal Pendidikan dan Konseling Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023 E-ISSN: 2685-936X dan P-ISSN: 2685-9351  Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai   JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2023 3837  Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat dan cepat, tidak sedikit orang yang menggunakan sistem informasi untuk mempermudah pekerjaannya. Salah satu bentuk sistem informasi yang dapat dikembangkan dengan mudah adalah berbasis web, sistem informasi berbasis web tidak hanya digunakan untuk menampilkan informasi, tetapi dapat digunakan untuk berinteraksi dengan informasi untuk mengambil keputusan. Penggunaan sistem informasi dalam dunia medis sudah sangat luas, namun masih ada yang belum menggunakan sistem informasi untuk menunjang pekerjaan tenaga medis khususnya untuk mendukung tumbuh kembang anak usia dini. Hal ini dilakukan dengan menawarkan solusi atas permasalahan ibu untuk perkembangan bayi, baik dari segi perkembangan motorik maupun intelektual. Sistem yang digunakan saat ini tidak dapat mencapai tujuan yang diharapkan oleh tenaga medis dan otoritas kesehatan. Sistem yang digunakan untuk meningkatkan tumbuh kembang anak masih tradisional yaitu tatap muka antara tenaga medis dengan ibu balita. Hal ini belum cukup untuk meningkatkan tumbuh kembang anak karena masih dilakukan secara manual.  METODE Pada penelitan artikel ini di gunakan penelitian yang berupa study literature atau menggunakan studi kepustakaan, studi literatur dapat di tempuh dengan mengumpulkan semua data dan sumber yang tercakup dari beberapa penelitian terdahulu yang kemudian di krmbangkan guna untuk mernarik kesimpulan, hasiel aplikasi dapat di simpulkan beberapa penelitian terdahulu di gunakan untuk menyimpulkan: (1) mengetahui konsep fakta, data dan informasi (2) Bagaimana karakteristik kualitas moral (3) Bagaimana suatu sistem informasi. Langkah dalam penelitian ini di lakukan dengan tahap-tahapan berikut:  1. Memilih tema 2. Mencari informasi 3. Simpulkan arah penelitian 4. Membuat sumber data 5. Penyajian data 6. Sususan laporan.  Cara mengoreksi data yang digunakan dalam penelitian ini dengan memakai metode analisis isi yang bisa di gunakan untuk mendapatkan hasil referensi yang benar dan bisa melakukan penelitian ulang menurut konteksnya. Dalam analisisnya akan di lakukan pemilihan, perbandingan, penggabungan, dan pemilihan sehingga ditemukan yang relavan. Pengecekan antar pustaka dan peerhatian terhadap komentar pembimbing di lakukan guna menjaga kegagalan proses, evaluasi, mencengah, dan menghapuskan informasi yang salah merupakan kesalahpahaman manusia yang mungkin timbul karena kurangnya penulis pustaka.  HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Fakta, Data dan Informasi Menurut Yogiyanto, data adalah realitas yang menggambarkan peristiwa dan entitas nyata. Peristiwa adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data dalam bentuk yang lebih bermanfaat dan bermakna bagi penerimanya, menggambarkan peristiwa JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2023 3838  (fakta) dunia nyata yang digunakan untuk mengambil keputusan. Data adalah istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung makna yang berhubungan dengan kenyataan, simbol, gambar, angka, huruf atau simbol yang menunjuk pada suatu ide, objek, keadaan atau situasi, dan lain-lain. Jelas bahwa data dapat berupa apa saja dan dapat ditemukan di mana saja. Kemudian penggunaan informasi merupakan landasan objektif (relatif) untuk merumuskan kebijakan dan keputusan para manajer organisasi. Kenneth C Laudon berpendapat bahwa data adalah kumpulan fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan fisik sebelum diolah menjadi bentuk yang dapat dipahami dan digunakan orang. Informasi adalah informasi yang telah dimasukkan ke dalam bentuk yang masuk akal bagi orang-orang. Jadi istilah data dan informasi itu berbeda, data itu berupa bahan mentah dan harus diolah, dan relatif tidak bermanfaat bagi penggunanya sehingga harus diolah lebih lanjut dengan suatu model untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat. Misalnya, informasi stok untuk setiap item dalam stok berupa beberapa kartu stok. Peta stok belum memberikan laporan yang jelas tentang status stok masing-masing produk dalam stok. Oleh karena itu, setiap peta inventaris harus diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi para manajer.  Dengan menggunakan model media, peta inventaris dapat memberikan informasi yang berbeda untuk setiap produk, seperti berikut ini. a. Informasi jumlah laporan stok bahan baku berguna untuk manajemen pembelian bahan baku yang akan dibeli. b. Informasi pelaporan jumlah stok produk setengah jadi berguna bagi manajemen alam untuk menentukan skala prioritas produksi.  c. Melaporkan informasi kuantitas persediaan barang jadi yang berguna bagi manajemen dalam menetapkan kebijakan promosi. d. Informasi laporan persediaan bahan baku, produk setengah jadi dan produk jadi berguna bagi manajemen untuk menyusun laporan keuangan perusahaan tahun buku terakhir.  Karakteristik Kualitas Moral Bahwasanya sifat ataupun karakter yang baik itu terdapat 3 elemen yang mengikutinya (components of good character) yang mana disampaikan Lickona, berikut ini: a. Pemahaman akan personalitas/moral Ajaran yang sangatlah penting diutamakan ialah moral. Demi mencapai tujuan karakter atau sifat pendidikan ada 6 perspektif yang melandasinya yakni, 1) Adanya pemahaman personal Ekspansi karakter ini ialah pengembangan yang sangatlah dibutuhkan, bisa dilihat dengan cara mengetahui diri sendiri terlebih dahulu, meskipun hal ini kemungkinan besar sukar didapat dalam pemahaman akan moral personal. Kelemahan dan kekuatan dalam ekspansi moral ini biasanya akan kita dapati disaat kita mengembangkan pemahaman kita akan moral personal nantinya. Disaat kita sudah tau akan pemahaman kita terhadap moral personal kita maka kita akan menemukan cara untuk melakukan perbaikan terhadap sikap kita kedepannya. 2) Adanya pengambilan resolusi/keputusan Peran seseorang yang mampu memikirkan persoalan dalam permasalah moral ialah hal yang jadi bagian terpenting dalam menetapkan resolusi ataupun keputusan. Jadi timbullah JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2023 3839  pertanyaan adakah imbas yang akan didapat dalam menetapkan resolusi yang sudah dididik sejak anak umur pra sekolah.  3) Spekulasi moral Adanya definisi dari moral maupun bentuk pertanyaan mengapa moral itu harus ada ini ialah aspek spekulasi moral. Riset menyatakan bahwasanya pertumbuhan anak itu berlangsung secara perlahan dalam mengembangkan spekulasi moralnya, hal ini bisa dilihat anak itu bisa  membedakan spekulasi moral yang baik maupun tidak baik untuknya. 4) Adanya pemastian sudut padang/perspektif Sudut pandang yang dilihat dari kondisi yang sebagaimana mestinya, yang mana mereka bisa menggambarkan bagaimana orang itu berpikir, merespon, dan sudah bisa mencicipi masalah yang ada. Inilah yang dinamakan syarat bagi evaluasi moral. 5) Adanya pemahaman akan nilai moral Bisa dilihat nilai moral itu seperti kita menghargai kehidupan, kredibilitas, empati, bertanngung jawab, toleran, jujur, adil, dan adanya motivasi dalam mengartikan bagaimana berkepribadian yang baik. Kalau disatukan dari keseluruhan nilai moral ini maka ini akan berlangsung dari generasi ke generasi yang akan menghampiri kita. 6) Mengetahui adanya moral Daya pikir seorang atau pemikiran seseorang ini akan jadi aspek utama demi mengetahui moral itu, hal ini bisa dilihat dari kondisi yang memerlukan perkiraan moral dan selanjutnya untuk memikirkan dengan seksama akan apa yang dimaksud terhadap tindakan yang dianggap benar. Kemudian, permasalahan itu harus bisa dipahami bisa berbentuk informasi, ini merupakan aspek kedua dari pemahaman akan moral.  b. Anggapan akan moral Sangatlah penting adanya emosional karakter dalam memahami permasalahan moral akan tetapi hal ini selalu di lalaikan. Tidak ada jaminan suatu hal yang kita buat itu benar Cuma mengandalkan hal yang kita anggap benar. Menjadi manusia yang berkarakter itu tidak bisa didapat secara instan berikut adalah aspek yang mewakili perasaan dalam membentuk karakter personal: 1) Tawaduk Sifat ini biasanya selalu ditinggalkan padahal ini adalah sifat yang mendasar untuk berprilakuan baik. Sifat ini bisa menopang dari hal yang mana akan menimbulkan kecongkakan dan ini menjadi watak dalam pembentukan pengetahuan pribadi. 2) Bisa mengendalikan diri Emosi biasanya terjadi dari perasaan yang berlebihan, tapi emosi bukan identik dengan amarah tapi berhubungan erat dengan emosional individu, bahkan kendali diri ini bisa digunakan disaat kita bisa menghentikan sifat yang terlalu berlebihan dalam diri kita. 3) Mencintai hal yang baik Ialah adanya rasa tertarik dalam hal yang baik. Hal baik akan muncul disaat orang itu mencintai dengan baik,sehingga akan memunculkan moralitas keinginan bukan hanya sekedar moral tugas. 4) Empati Sisi yang dimiliki seseorang dalam hal menolong orang. Hal ini menjadi sisi yang jadi JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2023 3840  penentu emosional dari sudut pandang tertentu. 5) Adanya harga diri Walaupun kita menjunjung tinggi harga diri ternyata tidak ada jaminan bahwa hal itu bisa menjadikan personal yang baik. Sebagaimana semestinya bahwasanya mengembangkan harga diri berdasarkan nilai yang berkembang seperti bertanggung jawab ialah hal yang harus di kuasai tenaga pendidik dalam membantu para generasi muda. 6) Mempunyai hati nurani Hati nurani biasanya diikuti dengan sisi kognitif dan emosial yang dianggap benar. Adanya persepsi akan kewajiban moral, bisa juga rasa bersalah yang dibangun, ini akan menjadi tolak ukur hati orang itu telah dewasa. Moralitas ini sangatlah diperlukan apalagi bagi orang yang berhati nurani.  c. Aksi moral atau tindakan moral Suatu hal yang mana sudah ada pergerakan dan akan menimbulkan outcome inilah yang dinamakan aksi moral/tindakan moral. Biasanya orang yang menganggap apa yang dia lakukan itu benar itu tidak lain itu ialah orang yang mempunyai kualitas moral kecerdasan. Aksi moral ini terbagi jadi dari beberapa aspek yakni:  1) Ambisi Kesulitan memilih hal yang benar saat di sungguhkan berbagai pilihan dalam kondisi personal kita. Biasanya disaat kita menjadi orang baik, maka akan ada dorangan dari dalam diri kita untuk membuat hal yang baik ini terjadi dari apa yang kita pikirkan sehingga jadi penggerak energi moral kita. Ambisi yang berad pada inti dorongan moral. 2) Kebiasaan  Moral yang tertanam dalam diri seseorang biasanya itu ialah faktor kebiasaan yang dia lakukan dan dia jumpai. Orang yang ingin berbuat baik cenderung atas dorongan yang menjadi hal yang sudah biasa ia lakukan. Tapi bukan berarti ia harus berbuat baik bisa jadi ketika ia membangkang akan nilai baik yang ia peroleh itu bisa saja ia lakukan,  hal inilah yang menjadi bagian dari pendidikan moral. Jika hal itu terjadi secara berulang seperti sering membantu orang ini nantinya akan menjadi kebiasaan individu tersebut. Kerjasama secara sinergis atau digabung seperti, aksi moral, afektif moral, dan pemahaman akan moral akan menciptakan karakter yang baik. Untuk membentuk pribadi yang baik dan anak didik bisa berperilaku baik maka sangat perlu pendidikan moral dilahirkan.  Komponen sistem informasi  Komponen sistem informasi akuntansi terintegrasi  bekerja secara harmonis untuk menciptakan informasi yang dapat dipercaya oleh pengguna. Konsep sistem informasi manajemen harus mengintegrasikan semua elemen dan sub elemen yang terlibat dalam pembentukan sistem informasi manajemen mutu. Unsur-unsur tersebut disebut juga komponen sistem informasi akuntansi, yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, brainware, prosedur, basis data, dan jaringan komunikasi.  JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2023 3841  Bagian-bagian dari sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:  1. Perangkat keras (hardware), peralatan fisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, mengolah, menyimpan, dan mencetak informasi berupa data, 2. Perangkat lunak (software), kumpulan program yang digunakan untuk mengoperasikan komputer atau aplikasi tertentu pada komputer. 3. Perangkat Lunak Otak, Sumber Daya Manusia, i. H. bagian terpenting dari komponen sistem informasi manajemen, 4. Prosedur, yaitu H. Serangkaian perbuatan atau perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama, 5. Basis data adalah kumpulan informasi terkait yang memfasilitasi proses layanan informasi dan 6. Jaringan Komputer dan Telekomunikasi.  Brainware   Brainware adalah orang yang memiliki, membangun, dan memelihara sistem informasi manajemen. Istilah manusia di sini bukan berarti sembarang orang dalam arti manusia, melainkan orang yang memiliki kualifikasi (pengetahuan dan keterampilan atau keahlian). Misalnya programer yaitu membuat atau menyempurnakan program komputer yang digunakan saat ini. Programmer harus memiliki kualifikasi (pengetahuan dan keterampilan atau keahlian) dan minimal D3 ilmu komputer dan pendidikan informasi atau pengalaman akuntansi, tergantung pada levelnya.       Program Brainware dikelompokkan sebagai berikut:  a. Bertanggung jawab terhadap sistem informasi (manajemen/akuntansi), b. Analis sistem, c. Spesialis komunikasi, d. Manajer basis data, e. Pemrogram, f. Operator, g. Pustakawan.   Integrasi komponen perangkat lunak brainware berarti bahwa semua kelompok perangkat lunak brainware harus dapat bekerja secara harmonis dalam sistem yang sama untuk mendukung operasi manajemen informasi. Perangkat lunak brainware (pengguna) adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam penggunaan komputer, seperti analis sistem, pemrogram, operator, pengguna, dll. Dalam organisasi yang cukup besar, masalah komputer biasanya ditangani oleh departemen khusus yang disebut dengan EDP (Electronic Data Processing). ) atau sering disebut departemen IT yang dipimpin oleh manager IT.  SIMPULAN JURNAL PENDIDIKAN DAN KONSELING VOLUME 5 NOMOR 2 TAHUN 2023 3842  Sistem Informasi Manajemen Dakwah sangat penting dan diperlukan untuk kegiatan Dakwah. Sistem menyediakan informasi penting tentang proses internal dan eksternal organisasi. Hal ini mempengaruhi keputusan politik dan arah organisasi. Sistem informasi memfasilitasi penggunaan sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen untuk mendukung pengambilan keputusan. Sistem pengambilan keputusan, mis. model sistem dimana keputusan dibuat dapat tertutup atau terbuka. Sistem pengambilan keputusan loop tertutup mengasumsikan bahwa keputusan diisolasi dari input yang tidak diketahui di lingkungan. Dalam sistem ini, pembuat keputusan diasumsikan mengetahui semua alternatif kalimat dan konsekuensi atau hasil mereka.  DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto, HM, Pengenalan Komputer. Andi Affset (Yogyakarta:1995) C. Laudon,   P.   Jane Laudon, Kenneth. Management Information   System. Pearson International (2006) Lickona, Thomas. Mendidik Untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah dapat Memberikan Pendidikan Sikap Hormat dan Bertanggung Jawab. (Penerjemah: Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: Bumi Aksara. 2012) Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter: Konsep dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. (Jakarta: Kencana. 2011) Wibowo Agus. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun KarakterBangsa Berperadaban. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012) Susanto, A, Sistem Informasi Manajemen Konsep dan Pengembangannya, Lingga Jaya (Bandung : 2004).   

Sistematika Riview : Pembentukan Perilaku Dalam Konsep Sistem Informasi Manajemen Dakwah

http://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/download/13922/10629

Sistematika Riview : Pembentukan Perilaku Dalam Konsep Sistem Informasi Manajemen Dakwah

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Jurnal Online Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai