Krokot Portulaca oleracea L adalah salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan tradisional dan kosmetik. krokot dapat dikonsumsi sebagai sayuran bergizi dan digunakan untuk sifat farmakologisnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi sitotoksik dan kandungan senyawa kimia dari fraksi n-Heksan esktrak daun krokot. Ekstraksi sampel menggunakan metode eksperimental, pengujian sitotoksik menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), dengan 300 larva udang Artemia salina L., dan konsentrasi yang digunakan 100, 10, 1, 0.1 dan 0.01 ppm, analisis data yang digunakan, analisa probit. Uji Fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam batang dan daun krokot. Hasil penelitian menunjukkan sifat sangat toksik terhadap larva Artemia salina dengan nilai LC50 10,343 ppm. Hal ini mengindikasikan daun krokot Portulaca oleracea L dapat dikembangkan sebagai bahan dasar obat karena memiliki bioaktivitas yang sangat tinggi dengan nilai LC50= 10.343 ppm, dengan kandungan senyawa kimia alkaloid, flavonoid, saponin, dan Tanin.
Kata kunci : 1. Krokot (Portulaca oleracea L), 2. Sitotoksik, 3. Fitokimia

Eva Johannes

Sjafaraenan

English

Universitas Hasanuddin: e-Journals

 DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNHAS MAKASSAR  81  BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR ISSN : 2528-7168 (PRINTED); 2548-6659 (ONLINE) https://journal.unhas.ac.id/index.php/bioma  VOLUME 8  NOMOR 2  JULI-DESEMBER 2023  UJI SITOTOKSIK DAN FITOKIMIA FRAKSI N-HEKSAN  EKTRAK  BATANG DAN DAUN KROKOT  Portulaca oleracea L CYTOTOXIC AND PHYTOCHEMICAL TESTS OF THE N-HEXANE FRACTION OF KROKOT STEM AND LEAF EXTRACT Portulaca oleracea L Eva Johannes*,  Sjafaraenan  Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin Jl. P. Kemerdekaan KM.10, Tamalanrea, Makassar  *Correspondingauthor:evajohannes@ymail.com ______________________________________________________________________  Abstrak   Krokot Portulaca oleracea L adalah salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan  sebagai  bahan baku obat-obatan tradisional dan kosmetik. krokot dapat dikonsumsi sebagai sayuran bergizi dan digunakan untuk sifat farmakologisnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis potensi sitotoksik dan kandungan senyawa kimia dari fraksi n-Heksan esktrak daun krokot. Ekstraksi sampel menggunakan metode eksperimental, pengujian sitotoksik menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT),dengan 300 larva udang Artemia salina L., dan  konsentrasi yang digunakan 100, 10, 1, 0.1 dan 0.01 ppm,  analisis data yang digunakan,  analisa probit. Uji Fitokimia dilakukan untuk mengetahui senyawa yang terkandung dalam batang dan daun krokot. Hasil penelitian  menunjukkan  sifat  sangat toksik terhadap larva Artemia salina dengan nilai LC50 10,343  ppm. Hal ini mengindikasikan daun krokot Portulaca oleracea L dapat dikembangkan sebagai bahan dasar obat karena memiliki bioaktivitas yang sangat tinggi dengan nilai LC50= 10.343 ppm, dengan kandungan senyawa kimia  alkaloid, flavonoid,   saponin, dan Tanin. Kata kunci :  Krokot ,  Sitotoksik,  Fitokimia.  Abstract  Purslane Portulaca oleracea L is a plant that is widely used as a raw material for traditional medicines and cosmetics. Purslane can be used as a nutritious vegetable and for its pharmacological properties. This study aims to analyze the cytotoxic potential and the content of chemical compounds from the n-hexane fraction of purslane leaf extract. Sample extraction used experimental methods, cytotoxic testing used the Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method, with 300 Artemia salina L. shrimp larvae, and the concentrations used were 100, 10, 1, 0.1 and 0.01 ppm, data analysis used, probit analysis. Phytochemical tests were carried out to determine the compounds contained in purslane stems and leaves. The results showed that it was highly toxic to Artemia salina larvae with an LC50 value of 10.343 ppm. This indicates that the purslane leaves of Portulaca oleracea L can be developed as a medicinal base material because it has a very high bioactivity with an LC50 value of 10,343 ppm, containing chemical compounds of alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. Key Word: Purslane  ,  Cytotoxic ,  Phytochemical   EVA JOHANNES,  SJAFARAENAN.  2023.  UJI SITOTOKSIK ……….… BIOMA 8 (2): 81-87  DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNHAS MAKASSAR  82  Pendahuluan  Indonesia merupakan negara yang  memiliki beraneka ragam tanaman yang berkhasiat dalam pengobatan. Meningkatnya penggunaan  tanaman obat  saat ini, seiiring dengan slogan “back to nature” yang ada dimasyarakat, yang juga  disebabkan tanaman obat  mudah didapatkan dan harganya murah.  Krokot (Portulaca oleracea L.) merupakan tanaman herba tahunan yang dapat hidup sepanjang tahun di tanah tropis, dengan  ciri-ciri batangnya berwarna hijau keunguan berdaging,  daunnya juga berdaging dengan bentuk ujung daun yang tumpul, serta bunga tumbuh pada ujung batang secara berkelompok berwarna kuning. Krokot memiliki banyak varietas, tiga diantaranya adalah  varietas  dengan bunga berwarna putih, kelopak tunggal berlapis, bentuk daun wegde (seperti segitida terbalik, bentukdaunmeruncing melekat pada batang) dan batang berwarna hijau. Varietas kedua adalah Krokot dengan bunga berwarna kuning tunggal, kelopak tunggal berlapis, bentuk daun paddle (seperti dayung, batang berwarna merah. Varietas ke tiga, Krokot dengan bunga berwarna merah-orange, kelopak tunggal berlapis, bentuk daun wedge dan batang berwarna merah(Lim and, Quah2007). Krokot (Portulaca oleracea L) merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman obat keluarga, seperti hepatitis, keputihan, disentri, radang usus buntu, diare akut, wasir berdarah, radang payudara dan lain lain (Omar CMG at all 2022).Krokot (Portulaca oleracea L) mengandung antioksidan dan asam lemak omega 3, sehingga memiliki manfaat untuk pengobatan (El-Hack, et al.,2022) Penelitian mengenai daun krokot (Portulaca oleracea L) telah banyak dilakukan antara lain senyawa bioaktif yang dimiliki, dan dapat digunakan sebagai anti-mikroba, anti-oksidan (Omar F. et al., 2023; Jalali, and MG Rahbardar,2023) untuk mengetahui potensi daun krokot (Portulaca oleracea L), dapat ditentukan melalui analisis awal yaitu uji toksisitas, dengan menggunakan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) (Wahyuningsih, 2022). Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) adalah tes toksisitas standar terhadap Artemia salina Leach yang dapat berfungsi sebagai skrining untuk senyawa yang memiliki bioaktivitas dan juga merupakan tes awal senyawa yang memiliki potensi sebagai antikanker (Fauziah, et al., 2022)  Oleh karena itupada penelitian ini dilakukan uji toksisitas dan fitokimia untuk lebih memberi gambaran kandungan senyawa bioaktif daun krokot yang sering digunakan masyarakat sebagai obat tradisional.   Metode Penelitian  Tempat dan Waktu Penelitian  Penelitian dilakukan di laboratorium Biologi Terpadu Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUnhas dan Laboratroium Biokimia. Departemen kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamUnhas. Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan pada Tahun 2022 dengan kegiatan yaitu Preparasi sampel, ekstraksi sampel, uji BSLT, dan uji Fitokima.     EVA JOHANNES,  SJAFARAENAN.  2023.  UJI SITOTOKSIK ……….… BIOMA 8 (2): 81-87  DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNHAS MAKASSAR  83  Prosedur Kerja  Preparasi Sampel    Gambar 1. Tanaman Krokot Portulaca oleracea L Batang dan Daun krokot  yang telah dikumpulkan  dibersihkan kemudian dikering anginkan selama kurang lebih 10 hari, daun selanjutnya dihaluskan hingga menjadi serbuk kasar.   Ekstraksi Serbuk kasar diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan n-heksan selama 24 jam pada suhu ruang dan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali, setiap ekstrak metanol disaring lalu diuapkan hingga kering menggunakan rotary evaporation. Selanjutnya ekstrak kental metanol disuspensikan kedalam pelarut n-heksana lalu dimasukkan ke dalam corong pisah, lalu dikocok hingga ekstrak kental larut dalam n-heksana, metode ini dilakukan sebanyak 3 kali. Hasil fraksinasi tersebut kemudian diupkan kembali menggunakan rotary evaporation. BSLT Penyiapan larva Artemia salina dilakukan dengan menetaskan 1 g telur pada wadah berisi air laut sebanyak 1 mL selama 48 jam dalam kondisi aerasi yang kuat dan penerangan  menggunakan lampu.  Menambahkan larutan uji dengan konsentrasi 100, 10, 1, 0.1 dan 0.01 ppm pada tabung reaksi yang telah dilarutkan dimetil sulfoksida (DMSO)  sebelumya, kemudian memasukkan masing-masing  10 larva udang ke setiap perlakukan dan control dengan 3 kali ulangan. Setelah inkubasi selama 24 Jam  dilakukan pengamatan  larva yang mati. Uji Fitokimia Identifikasi Alkaloid (Harborne, 1987) Uji Wagner Larutan ekstrak sebanyak 2 ml ditambahkan 2 tetes pereaksi wagner. Adanyasenyawa alkaloid akan menimbulkan endapan coklat.   EVA JOHANNES,  SJAFARAENAN.  2023.  UJI SITOTOKSIK ……….… BIOMA 8 (2): 81-87  DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNHAS MAKASSAR  84  Identifikasi Flavonoid (Harborne, 1987) Larutan ekstrak sebanyak 2 ml ditambah dengan sedikit serbuk magnesium dan2 ml HCl 2N.adanya senyawa flavonoid akan menimbulkan warna jinggasampai merah. Identifikasi Saponin (Harborne, 1987) Larutan ekstrak sebanyak 2 ml ditambah aquadest kemudia dikocok kuat-kuat. Adanya senyawa saponin akan menghasilkan busa setinggi 1-10 cm.  Identifikasi Tanin  Larutan uji sebanyak 1 ml direaksikan dengan larutan besi (III) klorida 10%,jika terjadi warna biru tua atau hitam kehijauan menunjukkan adanya tanin. Analisis Statistik Uji toksisitas sampel  ditentukan dengan melihat besarnya nilai dari LC50  yang dapat mematikan A. salina sampai 50 % dan dianalisis menggunakan analisis probit (Joyce, et al.,2023) .  Hasil dan Pembahasan  Hasil  Tabel 1.  Hasil BSLT pada toksisitas ekstrak daun Krokot Portulaca oleracea L.fraksi n-hexana terhadap Artemia salina Leach.  Kode sampel  Sampel Sumbu x   % kematian Sumbu y  ppm log sampel larva - kontrol Nilai probit Ekstrak Batang dan daun  krokot (Portulaca oleracea L 0,01 -3,00 4 4,12 0,1 -2,00 7 3,57 1 0,00 30 4,48 10 1,00 64 5,73 100 3,00 74 5,80             EVA JOHANNES,  SJAFARAENAN.  2023.  UJI SITOTOKSIK ……….… BIOMA 8 (2): 81-87  DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNHAS MAKASSAR  85   Grafik Log Konsentrasi  Gambar 2. Grafik log konsentrasi dan mortalitas probit uji toksisitas ekstrak batang dan Daun krokot (Portulaca oleracea L.) fraksi n-hexana terhadap Artemia salina Leach.  Tabel 2.  Hasil Uji Skrining Fitokimia Batang dan Daun Ekstrak Krokot  Pembahasan Dari Tabel 1. diketahui bahwa konsentrasi terendah dari ekstrak batang dan  daun krokot  memberikan efek kematian pada Artemia salina sebesar 4 % dan angka kematian tertinggi pada konsentrasi 100 ppm yaitu sebesar 74 %, untuk  konsentrasi 1000 ppm sebagai kontrol, mamatikan semua larva sehingga tidak memberikan pengaruh pada konsentrasi 1000 ppm. Pada grafik Gambar 2, diketahui bahwa analisis regresi antara  log sampel yang menunjukkan  nilai korelasi yang kuat  dengan nilai probit y – 5,850 / 0,679 = R2  0, 875 yang artinya  bahwa sebesar  88 % peningkatan nilai probit dipengaruhi oleh meningkatnya log (sampel) yang dilihat berdasarkan respon kematian larva dan didapatkan nilai LC50 < 1000 ppm yaitu sebesar 10,343  ppm, menunjukkan ekstrak daun  krokot  (Portulaca oleracea L)  fraksi n-hexana bersifat sangat toksik terhadap Artemia salina Leach. Hal ini dikarenakan adanya kandungan  senyawa alkaloid, Falvonoid  pada krokot meningkatkan bioaktivitas dari daun krokot  yang dapat dikembangkan sebagai bahan dasar obat(Samir D, et al., 2022) hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yang menyatakan bahwa ekstrak daun krokot  memiliki kemampuan dikembangkan sebagai bahan dasar obat (Spyridon, et al.,2016).Hasil analisis dan deskriptif menunjukkan bahwa pemberian ekstrak batang dan daun krokot  terhadap kematian larva Artemia salina meningkat dengan bertambahnya  konsentrasi, disebabkan adanya  senyawa aktif pada  ekstrak kasar y = 0.679x + 4.412R² = 0.97301234567-3,00 -2,00 -1,00 0,00 1,00 2,00 3,00nilai probitlog [sampel] No Skrining Fitokimia Ekstrak Krokot Batang Daun 1 Alkaloid + + 2 Flavonoid + + 3 Saponin + + 4 Tanin + + EVA JOHANNES,  SJAFARAENAN.  2023.  UJI SITOTOKSIK ……….… BIOMA 8 (2): 81-87  DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNHAS MAKASSAR  86  daun krokot, dengan nilai LC50= 10.343 ppm yang menunjukan memiliki bioaktivitas yang sangat tinggi. Uji skrining fitokimia dilakukan untuk mengetahui adanya golongan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin dan tannin. Hasil uji skrining fitokimia dapat dilihat pada tabel 2.Senyawa Alkaloid  memiliki sifat farmakologi fisiologi yang baik  dalam bidang pengobatan. Manfaat alkaloid dalam bidang kesehatan antara lain adalah untuk memacu sistem saraf, menaikkan atau menurunkan tekanan darah dan melawan infeksi mikrobia (Bhambhani Sweta, et al.,2021) Beberapa senyarwa alkaloid berkhasiat sebagai anti diare, anti diabetes, anti mikroba dan anti malaria ( Thawabteh A.et al 2019; Omar et al 2021). Flavonoid adalah salah satu jenis antioksidan, yang  bekerja menangkal radikal bebas dalam tubuh. Flavonoid memiliki  efek yang menguntungkan bagi kesehatan, yang sangat diperlukan dalam berbagai aplikasi nutrasetikal, farmasi, obat-obatan dan kosmetik. Hal ini karena flavonoid memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, anti-mutagenik dan anti-karsinogenik  dengan kapasitasnya  memodulasi seluler kunci fungsi enzim (Ullah A, et al.,2020). Saponin diketahui mempunyai efek sebagai antimikroba, menghambat jamur dan melindungi tanaman dari serangan serangga. Saponin dapat menurunkan kolestrol, mempunyai sifat sebagai antioksidan, antivirus, dan anti karsinogenik dan manipulator fermentasi rumen (Khan,et al.,2022). Senyawa tanin berfungsi untuk mengikat dan mengendapkan protein.sehingga dalam kesehatan tanin berfungsi untuk mengobati diare, mengobati ambeien, menghentikan peradangan dan juga dapat sebagai alternatif alami membersihkan gigi tiruan (Xu  et al.,2022).  Kesimpulan  Penelitian ini menyimpulkan bahwaFraksi ekstrak daun krokot  Portulaca oleracea L menunjukkan adanya aktivitas sitotoksik terhadap Artemia salina dengan nilai LC50 10,343  ppm, memiliki bioaktivitas yang sangat tinggi karena  mengandung  senyawa  alkaloid, flavonois  saponin dan tanin yang bermanfaat menyembuhkan beberapa penyakit.  Daftar Pustaka Bhambhani S, K.R. Kondhare, A.P.Giri, 2021. Diversity in Chemical Structures and Biological Properties of Plant Alkaloids. Molecules. ; 26(11): 337. doi: 10.3390/molecules26113374. El-Hack M.E., A.Y.MAlabdali, A.K.Aldhalmi, F.M. Reda, A.A.Bassiony, S .Selim, M.T. El-Saadony, M Alagawany.,2022. Impacts of Purslane (Portulaca oleracea) extract supplementation on growing Japanese quails' growth, carcass traits, blood indices, nutrients digestibility and gut microbiota. Poult Sci.  101(11): 102166. doi: 10.1016/j.psj.2022.102166. Fauziah  F., M aulinasari, E.Harnelly, YS Ismail, L Fitri 2022. Toxicity test of rose periwinkle (Catharanthus roseus) leaves endophytic bacteria using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) method. B IOD I V E R S I T A S ISSN: 1412-033X Volume 23, Number 1,  E-ISSN: 2085-4722. Pages: 171-17. DOI: 10.13057/biodiv/d230122. Harborne J.B, 1987. Metode Fitokimia. Bandung: ITB Press. EVA JOHANNES,  SJAFARAENAN.  2023.  UJI SITOTOKSIK ……….… BIOMA 8 (2): 81-87  DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA UNHAS MAKASSAR  87  Jalali J., MG Rahbardar,2023. Ameliorative effects of Portulaca oleracea L. (purslane) and its active constituents on nervous system disorders: A review. Iran J Basic Med Sci.; 26(1): 2–12. doi: 10.22038/IJBMS.2022.65764.14464. Joyce D.P,, R.S. Marantuan, M Djojosaputro. 2023. Toxicity Test of Strong Drug Using the BSLT (Brine Shrimp Lethality Test) Method. International Journal of Health Sciences and Research  Vol.13; Issue: 2. Website: www.ijhsr.org. Khan IM., G. Kharima. M.Z. Khan, JH Shin, JD Kim.,2022. Therapeutic Effects of Saponins for the Prevention and Treatment of Cancer by Ameliorating Inflammation and Angiogenesis and Inducing Antioxidant and Apoptotic Effects in Human Cells. Int J Mol Sci. ; 23(18): 10665. doi: 10.3390/ijms231810665 LimY.Y. and E P.L. Quah. Antioxidant Properties Of Different Cultivars Of Portulaca Oleracea. Food Chemistry vol. 103 no,1 pp. 734–740. 2007. Omar C.M.G.,R.C.G.Mateos, E.B. Martinez, R.T.Ahuilar, V.H.V. Haller, J Jesus, M Villar , 2023. Bioactive compounds of purslane (Portulaca oleracea L.) according to the production system: A review. Scientia Horticulture. Volume 308, 111584. https://doi.org/10.1016/j.scienta.2022.111584. Omar F., A.M. Tareq, A.M. Alqahtani. K. Dhama, M.A.S. Talha. J.S. Gandara. 2021. Plant-Based Indole Alkaloids: A Comprehensive Overview from a Pharmacological Perspective. Molecules. 2021 Apr; 26(8): 2297. Published online 2021 Apr 15. doi: 10.3390/molecules26082297PMCID: PMC8071433 PMID: 33921093 practices. Trends in Food Science & Technology. Volume 55,  Pages 1-10. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2016.06.010. Samir D., C. Sara , A.Widad. 2022. The effects of aqueous leaf extract of Portulaca oleracea on haemato-biochemical and histopathological changes induced by sub-chronic aluminum toxicity in male Wistar rats. Pharmacological Research - Modern Chinese Medicine Volume 4, 100101. https://doi.org/10.1016/j.prmcm.2022.100101. Spyridon P., A.Karkanis, N. Martin., I.C.F.R. Fereira.2016. Phytochemical composition and bioactive compounds of common purslane (Portulaca oleracea L.) as affected by crop management practices. Trends in Food Science & Technology. Volume 55,  Pages 1-10. https://doi.org/10.1016/j.tifs.2016.06.010. Thawabteh A, S . Juma, M. Bader, D. Karaman, L.Scrano, S.A. Bufo, R. Karaman.2019. The Biological Activity of Natural Alkaloids against Herbivores, Cancerous Cells, and Pathogens. Toxins (Basel). ; 11(11): 656. doi 10.3390/toxins11110656.  Ullah A., S. Munir, S.L. Badshah. N. Khan, L. Ghani, B.G. Poulson, A. Hamid, M.Jarenka,  2020. Important Flavonoids and Their Role as a Therapeutic Agent. Molecules.; 25(22): 5243. doi 10.3390/molecules25225243. Wahyuningsih S. 2022. The Potential Toxicity of Ethanolic Extract of Purslane Leaf (Portulaca oleracea L.) by Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) Method. PANRITA Journal of Science, Technology, and Arts, Vol. 1, No. 2. https://journal.dedikasi.org/pjsta. Xu T., X. Ma, X. Zhou, M. Qian, Z. Yang, 2022. Coated tannin supplementation improves growth performance, nutrient digestibility, and intestinal function in weaned piglets. J Anim Sci;100(5):skac088. doi: 10.1093/jas/skac088.  

UJI SITOTOKSIK DAN FITOKIMIA FRAKSI N-HEKSAN  EKTRAK  BATANG DAN DAUN KROKOT  Portulaca oleracea L

https://journal.unhas.ac.id/index.php/bioma/article/download/26928/9870

UJI SITOTOKSIK DAN FITOKIMIA FRAKSI N-HEKSAN EKTRAK BATANG DAN DAUN KROKOT Portulaca oleracea L

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Universitas Hasanuddin: e-Journals