SMP Negeri 4 Tinambung merupakan salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. Namun praktek pembelajaran yang diterapkan oleh guru-guru di sekolah tersebut masih jauh dari pembelajaran berbasis HOTS, sementara kurikulum 2013 menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) ini bertujuan untuk mendampingi guru dalam merancang pembelajaran berbasis HOTS. Metode pelaksanaan PKMS ini berupa ceramah, workshop, dan simulasi. Hasilnya adalah pemantapan konsep guru-guru SMPN 4 Tinambung terkait pembelajaran berbasis HOTS, dan perangkat pembelajaran berbasis HOTS yang disusun oleh guru-guru tersebut melalui kegiatan workshop dan telah disimulasikan pada kelasnya masing-masing.
&nbsp;
Kata kunci: Pembelajaran HOTS, Perangkat Pembelajara

Damayanti, Mesra

Herna, Herna

Supardi, Supardi

English

Online Journal System Unsulbar (Universitas Sulawesi Barat)

SIPAKARAYA Vol. 1, No. 2, Hal. 71 - 77 Maret 2023  https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya  71  Peningkatan Keahlian Guru dalam Membentuk Siswa untuk Memiliki High Order Thinking Skills (HOTS) melalui Pembelajaran Berbasis HOTS di SMP Negeri 4 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat  Herna1, Mesra Damayanti2, Supardi3 1 Pendidikan Matematika, Universitas Sulawesi Barat 2 Pendidikan Biologi, Universitas Sulawesi Barat 3 Statistika, Universitas Sulawesi Barat  e-mail : 1hernamated@unsulbar.ac.id, 2mesra_damayanti@unsulbar.ac.id, 3supardi@unsulbar.ac.id    INFO ARTIKEL  ABSTRAK  Article history:  Available online  DOI:  _____ ____ _____   How to cite (APA) : Herna. Damayanti, M., Supardi. (2023). Peningkatan Keahlian Guru dalam Membentuk Siswa untuk Memiliki High Order Thinking Skills (HOTS) melalui Pembelajaran Berbasis HOTS di SMP Negeri 4 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. SIPAKARAYA Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol. 1 (No. 2), Hal : 71 - 77  ISSN 2963-3885     This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License    Abstrak  SMP Negeri 4 Tinambung merupakan salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. Namun praktek pembelajaran yang diterapkan oleh guru-guru di sekolah tersebut masih jauh dari pembelajaran berbasis HOTS, sementara kurikulum 2013 menuntut siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi. Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) ini bertujuan untuk mendampingi guru dalam merancang pembelajaran berbasis HOTS. Metode pelaksanaan PKMS ini berupa ceramah, workshop, dan simulasi. Hasilnya adalah pemantapan konsep guru-guru SMPN 4 Tinambung terkait pembelajaran berbasis HOTS, dan perangkat pembelajaran berbasis HOTS yang disusun oleh guru-guru tersebut melalui kegiatan workshop dan telah disimulasikan pada kelasnya masing-masing.   Kata kunci : Pembelajaran HOTS, Perangkat Pembelajaran.    Abstract   SMP Negeri 4 Tinambung is one of the schools implementing the 2013 curriculum. However, the learning practices applied by teachers at the school are still far from HOTS-based learning, while the 2013 curriculum requires students to have higher-order thinking skills. The Stimulus Community Partnership Program (PKMS) aims to assist teachers in designing HOTS-based learning. The PKMS implementation method is in the form of lectures, workshops, and simulations. The result is the consolidation of the concepts of the SMPN 4 Tinambung teachers regarding HOTS-based learning and the HOTS-based learning tools developed by these teachers through workshop activities. It has been simulated in their respective classes.  Keywords : HOTS Learning, Learning Tools   SIPAKARAYA Vol. 1, No. 2, Hal. 71 - 77 Maret 2023  https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya  72    PENDAHULUAN  Pemerintah melakukan perbaikan dan penyempurnaan dalam sistem pendidikan terutama dalam praktek pembelajaran yakni dengan penerapan kurikulum 2013. Hal itu merupakan upaya untuk mewujudkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki kualitas tinggi dimana kemampuan tersebut diharapkan mampu bersaing pada abad 21 dan industrilisasi 4.0 di era globalisasi. Kebijakan tentang kurikulum 2013 yang dicanangkan oleh pemerintah RI melalui Permen No.22 tahun 2016 tentang standar proses, tampak jelas bahwa sebagai rancangan penyempurnaan kurikulum diharapkan siswa dapat mengembangkan diri dalam berpikir. Siswa dituntut tidak hanya memiliki kemampuan berpikir tingkat rendah atau LOTS (Low Order Thinking Skill), tetapi juga sampai pada kemampuan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (High Order Thinking Skill).  Taksonomi Anderson dan Krathwohl's yang menyempurnakan taksonomi Bloom merevisi level kognitif menjadi dua bagian yakni, kemampuan berpikir tingkat rendah (Low Order Thiking Skill) terdapat pada level mengingat (C1), memahami (C2), dan mengaplikasikan (C3), sedangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (High Order Thinking Skill) berada pada tingkatan menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), serta mencipta (C6) (Rochman & Hartoyo, 2018). Ahli lain mendefinisikan HOT sebagai proses transfer dari sebuah masalah, kemudian masalah tersebut dicari solusinya menggunakan cara berpikir kritis (Brookhart, 2010). Lebih lanjut diungkapkan bahwa High Order Thinking Skill (HOTS) adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi yang menuntut pemikiran secara kritis, kreatif, dan analitis terhadap informasi dan data dalam memecahkan masalah (Barrat, 2014).   HOTS merupakan aspek yang penting untuk dikembangkan dalam pembelajaran (Brookhart & Nitko (2011). Pembelajaran yang mengembangkan HOTS bertujuan untuk membekali siswa agar terampil memberi alasan dan membuat keputusan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang menyebutkan bahwa HOTS dibagi dalam empat golongan yakni, memecahkan masalah, membuat keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif (Costa, 1991). Pentingnya HOTS dalam pembelajaran juga ditunjukkan oleh hasil penelitian yang menyebutkan bahwa, ketika siswa menggunakan HOTS maka siswa memutuskan apa yang harus dipercayai dan apa yang harus dilakukan, menciptakan ide-ide baru, membuat prediksi, dan memecahkan masalah nonrutin (Murray,  2011). Hal serupa diungkapkan oleh peneliti lain tentang betapa pentingnya pembelajaran berbasis HOTS pada abad ke-21 dan revolusi industri 4.0 namun guru masih belum memiliki kesiapan yang cukup dalam melaksanakan pembelajaran berbasis HOTS ditinjau dari pengetahuan dan kemampuannya mengemas perangkat pembelajaran (Agusta & Sa’dijah, 2021). SMPN 4 Tinambung merupakan salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. Namun, ditemukan beberapa permasalahan yang mendesak untuk segera ditangani berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh tim pelaksana PKMS terhadap guru-guru dan kepala sekolah di sekolah tersebut, serta informasi dari beberapa mahasiswa yang melakukan kegiatan PPL atau PLP di sekolah tersebut. Hal tersebut diantaranya, mayoritas siswa kesulitan dalam memecahkan masalah yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari mereka, siswa terbiasa bekerja dengan mengandalkan ingatannya SIPAKARAYA Vol. 1, No. 2, Hal. 71 - 77 Maret 2023  https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya  73  terhadap contoh yang diberikan oleh guru mereka, sehingga kemampuan berpikir siswa di sekolah tersebut masih berada pada tingkatan rendah.  Permasalahan yang muncul di SMPN 4 Tinambung disebabkan masih kurangnya pemahaman guru terkait pembelajaran yang dapat meransang siswa untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, dalam hal ini pembelajaran berbasis HOTS. Selain itu, guru-guru di sekolah tersebut masih terfokus pada satu bahan ajar yakni, buku paket yang memuat permasalahan umum, tidak berdasar pada pemasalahan yang dialami langsung oleh siswa di lingkungannya.   Berdasarkan paparan prioritas permasalahan yang dihadapi oleh guru-guru di SMP Negeri 4 Tinambung pada paragraf sebelumnya, maka Solusi yang dapat ditawarkan untuk permasalahan tersebut adalah (1) meningkatkan pengetahuan guru terkait pembelajaran berbasis HOTS, (2) meningkatkan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran berbasis HOTS, dan (3) meningkatkan kemampuan guru dalam membuat bahan ajar berbasis HOTS.  METODE PELAKSANAAN Sasaran kegiatan PKMS ini adalah guru-guru dan siswa SMP Negeri 4 Tinambung. Sasaran terhadap guru dalam hal ini dimaksudkan dapat menambah pengetahuan guru terkait konsep pembelajaran berbasis HOTS, dapat melatih guru dalam merancang pembelajaran dan membuat bahan ajar berbasis HOTS. siswa dalam hal ini dimaksudkan sebagai sasaran untuk ditingkatkan kemampuan berpikirnya, sehingga siswa memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi sesuai yang diharapkan dari penerapan kurikulum 2013 dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Metodologi yang digunakan untuk melaksanakan PKMS ini diawali dengan brainstorming bersama para guru tentang standar kompetensi dan kompetensi inti yang akan diajarkan di setiap kelas. Selanjutnya dipilih beberapa kompetensi yang akan digunakan untuk membuat bahan ajar dan model pembelajaran berbasis HOTS. Pemilihan sumber materi dirancang agar guru dapat mengembangkan perangkat pembelajaran utama yang dapat membekali siswa dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi.   Berikut tahapan pelaksanaan kegiatan PKMS peningkatan keahlian guru dalam membentuk siswa dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui pembelajaran berbasis HOTS di SMP Negeri 4 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat. 1. Tim pelaksana kegiatan PKMS melakukan survey pemantapan kesiapan Mitra mengikuti kegiatan tersebut, 2. Pemantapan/pemaparan konsep pembelajaran berbasis HOTS terhadap Mitra, 3. Workshop penyusunan perangkat pembelajaran yakni, rancangan pembelajaran atau rencana pelaksanaan pembelajaran dan bahan ajar berbasis HOTS, 4. Guru-guru melakukan simulasi pembelajaran berbasis HOTS di kelas yang mereka ajar, 5. Refleksi program yang telah dilaksanakan. Partisipasi mitra pada kegiatan PKMS ini meliputi, (1) mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar materi yang akan dijadikan acuan dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis HOTS, (2) mengikuti pemaparan/pemantapan konsep pembelajaran berbasis HOTS, (3) mengikuti pelaksanaan workshop penyusunan perangkat pembelajaran berbasis HOTS, dan (4) mensimulasikan hasil kegiatan workshop kepada siswa.  Evaluasi pelaksanaan PKMS ini dilakukan dengan cara melihat sejauh mana guru mengimplementasikan penyusunan perangkat pembelajaran berbasis HOTS untuk materi selain yang diperoleh  saat workshop. Selain itu, juga dengan cara melihat sejauh mana SIPAKARAYA Vol. 1, No. 2, Hal. 71 - 77 Maret 2023  https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya  74  kemampuan siswa dalam memecahkan masalah berbasis HOTS sebagai dampak dari implementasi pembelajaran berbasis HOTS yang dilakukan oleh guru. Proses evaluasi dilakukan secara berkala sebulan sekali, dan komunikasi yang baik tetap terjaga jika ada hal yang perlu didiskusikan terkait kegiatan PKMS tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Kegiatan PKMS dimulai dengan melakukan diskusi antara tim pelaksana program tersebut dengan penanggung jawab mitra, dalam hal ini kepala sekolah SMPN 4 Tinambung pada awal bulan September 2022. Tim pelaksana PKMS memastikan kepada penanggung jawab mitra terkait kesiapan mitra untuk bekerjasama dengan tim pelaksana PKMS dalam melaksanakan program tersebut. Setelah tim pelaksana memastikan kesiapan mitra, tim pelaksana program tersebut kemudian mengatur persiapan untuk pelaksanaan pengabdian di SMPN 4 Tinambung.  Gambar 1. Kunjungan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan PKMS Kegiatan PKMS berupa pemantapan/pemaparan konsep pembelajaran berbasis HOTS terhadap mitra dilaksanakan pada tanggal 16 september 2022. Sementara untuk kegiatan lain yakni, workshop penyusunan perangkat pembelajaran berbasis HOTS dilaksanakan pada tgl 17 september 2022 s.d 31 oktober 2022. Kegiatan workshop dilaksanakan secara luring hanya pada tanggal 17 september dan 31 oktober 2022. Pendampingan secara daring dilakukan pada tanggal 18 september s.d 30 oktober 2022. Perangkat pembelajaran yang disusun oleh mitra dalam hal ini guru-guru SMPN 4 Tinambung yakni, rancangan pembelajaran berbasis HOTS untuk mata pelajaran matematika dan IPA. Penyelesaian perangkat pembelajaran dilakukan pada tanggal 31 oktober 2022.  Berikut paparan pelaksanaan kegiatan PKMS ini. a. Pemantapan/pemaparan konsep pembelajaran berbasis HOTS Tim pelaksana PKMS melakukan pemaparan materi terkait konsep pembelajaran berbasis HOTS dan penyusunan perangkat pembelajaran berbasis HOTS (materi terlampir). Hal ini dipaparkan oleh pemateri Dr. Herna, S.Si., M.Pd pada tanggal 16 september 2022. Pemaparan ini mendapat respon yang baik dari  guru-guru di SMPN 4 Tinambung karena menurut mereka selama ini mereka hanya membuat RPP terkait pembelajaran yang mereka lakukan namun mereka tidak tahu apakah sudah berbasis HOTS atau tidak. Menurut mereka, kegiatan ini bisa memberikan pengetahuan atau memantapkan pengetahuan mereka terkait kegiatan pembelajaran yang berbasis HOTS dan bisa memberikan reference pendukung terkait penyusunan perangkat pembelajaran berbasis HOTS. SIPAKARAYA Vol. 1, No. 2, Hal. 71 - 77 Maret 2023  https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya  75   Gambar 2. Pemaparan Konsep Pembelajaran Berbasis HOTS   Gambar 3. Pemaparan Konsep Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis HOTS b. Workshop penyusunan perangkat pembelajaran berbasis HOTS Kegiatan workshop ini merupakan lanjutan dari kegiatan pemaparan konsep pembelajaran berbasis HOTS dan konsep penyusunan perangkat pembelajaran berbasis HOTS. Kegiatan ini dilakukan secara luring pada tanggal 17 september dan 31 oktober 2022. Pada tanggal 17 september dilakukan pendampingan oleh tim PKMS di SMPN 4 Tinambung, dan tanggal 31 oktober dilakukan pelaporan perangkat pembelajaran yang telah dibuat oleh guru-guru SMPN 4 Tinambung selama kegiatan workshop secara daring (pemantapan perangkat pembelajaran sebagai tindak lanjut dari kegiatan tanggal 17 september secara luring) dari tanggal 18 september s.d tanggal 30 oktober 2022.   Gambar 4. Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis HOTS Kegiatan workshop ini menghasilkan perangkat pembelajaran berbasis HOTS pada mata pelajaran matematika dan IPA.  SIPAKARAYA Vol. 1, No. 2, Hal. 71 - 77 Maret 2023  https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya  76  c. Simulasi penerapan perangkat pembelajaran berbasis HOTS  Kegiatan workshop penyusunan perangkat pembelajaran berbasis HOTS adalah dengan meminta guru-guru SMPN 4 Tinambung yakni, guru matematika dan IPA melakukan simulasi penerapan perangkat pembelajaran yang telah dibuat. Simulasi tersebut mendapat respon yang baik dari guru maupun siswa. Siswa awalnya kesulitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru karena mereka pertama kali mengikuti pembelajaran seperti itu. Namun setelah terbiasa siswa lebih serius dalam belajar dan lebih berusaha untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Demikian pun halnya dengan guru-guru yang menjadi model dalam kegiatan simulasi tersebut, mereka mulai semangat untuk membuat persiapan setiap akan melakukan kegiatan pembelajaran di kelas. Guru-guru tersebut mulai aktif mengembangkan kemampuan berpikirnya dalam menyusun perangkat pembelajaran berbasis HOTS untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswanya.  Gambar 5. Simulasi Kegiatan Pembelajaran Berbasis HOTS pada Mapel IPA  Gambar 6. Simulasi Kegiatan Pembelajaran Berbasis HOTS pada Mapel Matematika Perangkat pembelajaran yang disusun oleh mitra sebelum tim PKMS melakukan pengabdian sudah berorientasi HOTS, namun perangkat yang mereka miliki selama ini semisal RPP, pemaparan untuk setiap langkah pembelajaran tidak dibuat detail karena mereka tidak paham. Mitra mengaku menyusun RPP dengan mengkaji beberapa literature dari google, namun tidak sepenuhnya mengerti apa yang mereka tuliskan dalam RPPnya. Melalui kegiatan PKMS ini, mitra akhirnya dapat memahami konsep pembelajaran HOTS dengan baik dan dapat menyempurnakan perangkat pembelajaran yang mereka terapkan dalam proses belajar mengajar di sekolahnya. Penerapan pembelajaran berbasis HOTS di sekolah tersebut tetap dilakukan setelah kegiatan PKMS ini berakhir yakni, selama bulan November. Menurut info dari guru di sekolah tersebut, guru-guru lain selain guru mapel IPA dan Matematika juga berusaha menerapkan pembelajaran tersebut, dan hasil belajar siswa juga mulai meningkat setelah terlatih mengerjakan soal-soal HOTS. SIPAKARAYA Vol. 1, No. 2, Hal. 71 - 77 Maret 2023  https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya  77  KESIMPULAN Kegiatan PKMS ini memberi ruang kepada guru-guru di SMPN 4 Tinambung untuk menambah pengetahuan mereka terkait konsep pembelajaran berbasis HOTS. Terkhusus guru mata pelajaran matematika dan IPA, mereka merasa sangat terbantu dengan pendampingan yang dilakukan oleh dosen pelaksana pengabdian dalam membuat perangkat pembelajaran berorientasi HOTS, dan telah melakukan simulasi untuk menerapkan perangkat tersebut.  UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Sulawesi Barat atas dukungan dana pada kegiatan PKMS ini melalui hibah DIPA Kampus tahun 2022. Ucapan yang sama juga diucapkan oleh tim pelaksana kegiatan PKMS kepada segenap civitas akademik sekolah mitra SMPN 4 Tinambung yang bersedia bekerjasama dengan baik demi kelancaran kegiatan ini.  DAFTAR PUSTAKA Agusta, A. R. & Sa’dijah, C. (2021). Kesiapan Guru Melaksanakan Pembelajaran Berbasis HOTS Ditinjau dari Pengetahuan dan Kemampuan Mengemas Perangkat Pembelajaran. Padaringan: Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi, 3(2), 402-424.Barrat, C. (2014). Higher Order Thinking and Assesment. International Seminar on Current Issues in Primary Education: Prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar. Brookhart, S. M. (2010) Assess higher-order thinking skills in your classroom. Alexandria: ASCD. Brookhart, S. M., & Nitko, A. J. (2011). Educational assessment of students (6rd ed.). Boston: Pearson. Costa, A. L. (1991). Developing Minds: Programs for Teaching Thinking (Rev.Ed). Volume 2. Alexandria: ASCD. Murray, E. C. (2011). Implementing higher-order thinking in middle school mathematics classrooms (Doctoral dissertation). University of Georgia. Rochman, S., & Hartoyo, Z. (2018). Analisis High Order Thinking Skills (HOTS) Taksonomi Menganalisis Permasalahan Fisika. SPEJ (Science and Physics Education Journal), 1(2), 78-88.   

Peningkatan Keahlian Guru dalam Membentuk Siswa untuk Memiliki High Order Thinking Skills (HOTS) melalui Pembelajaran Berbasis HOTS di SMP Negeri 4 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat

https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/sipakaraya/article/download/2183/1167

Peningkatan Keahlian Guru dalam Membentuk Siswa untuk Memiliki High Order Thinking Skills (HOTS) melalui Pembelajaran Berbasis HOTS di SMP Negeri 4 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat

Abstract

Similar works

Full text

Available Versions

Online Journal System Unsulbar (Universitas Sulawesi Barat)