Hubungan antara kadar kontaminan arsen pada air minum bersumber dari air sumur dengan kejadian gagal ginjal kronis: literature review

Abstract

Jutaaan manusia dapat terpapar arsenik seperti yang pernah terjadi di Bangladesh, China dan India. Arsenik termasuk logam berat yang diidentifikasi dalam air. Tingkat maksimum arsenik yang diperbolehkan dalam air minum oleh WHO adalah 10 µg/L. Arsen bersifat karsinogenik karena paparan jangka panjang mengakibatkan penigkatan risiko untuk berbagai karsinoma termasuk ginjal. Gagal ginjal kronis merupakan gangguan fungsi ginjal irreversible dimana terjadi kegagalan kemampuan tubuh untuk mempertahankan metabolism, keseimbangan cairan dan elektrolit. Pemeriksaan untuk analisis arsen dalam air minum dapat dilakukan dengan metode spektrofotometri serapan atom (SSA) dan inductively coupled plasma mass spectrometer (ICP-MS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar kontaminan arsen pada air minum bersumber dari air sumur dengan kejadian gagal ginjal kronis. Metode yang digunakan, yaitu literature review. Pemilihan literatur ini pada beberapa database antara lain Pubmed, Google Scholar dan Science Direct. Terdapat 10 jurnal yang digunakan sebagai sumber literatur dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kadar arsen dalam air sumur dengan kejadian gagal ginjal kronis dengan kadar arsen rata-rata 50 µg/L. Selain itu, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya gagal ginjal kronis yaitu hipertensi, diabetes mellitus, kebiasaan merokok dan minum alkohol. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara kadar kontaminan arsen pada air minum bersumber dari air sumur dengan kejadian gagal ginjal kronis

    Similar works