Pemanfaatan Pedotransfer Untuk Evaluasi Ketersediaan Hara Pada Lahan Padi Di Kabupaten Pamekasan

Abstract

Padi merupakan tanaman pangan utama bagi masyarakat Indonesia, maka dari itu sebagian besar budidaya pertanian di Indonesia adalah lahan padi, tidak terkecuali di Kabupaten Pamekasan. Pemberian pupuk secara berlebih memiliki dampak negatif bagi tanah, yaitu terjadi pencemaran tanah dan lingkungan, kesuburan tanah menurun sehingga berpengaruh pada pertumbuhan tanaman padi dan mengakibatkan penurunan hasil produksi tanaman padi. Penurunan hasil produksi padi terlihat dari tahun 2011 sampai 2021 yaitu 149 ribu ton menjadi 95,201 ton. Penurunan produksi yang tidak sebanding dengan pemberian pupuk yang tinggi menujukan bahwa pemberian pupuk belum efisien. untuk mengaplikasikan pupuk secara efisien sesuai dengan ketersediaan hara di dalam tanah diperlukan evaluasi kesuburan tanah di lahan. Namun kegiatan tersebut dirasa tidak efektif karena kegiatan analisis di laboratorium membutuhkan banyak waktu, tenaga dan biaya untuk bahan bahan kimia yang digunakan. Oleh sebab itu dilakukan metode alternatif dengan mengunakan metode fungsi pedotransfer. Evaluasi kesuburan tanah dilakukan dengan menganalisis pada 40 titik di Kabupaten Pamekasan dan terbagi di 13 kecamatan yaitu Kecamatan Batumarmar, Galis, Kadur, Larangan, Pademawu, Pakong, Palengaan, Pamekasan, Pasean, Pengantenan, Proppo, Tlanakan, dan Waru. Parameter yang digunakan untuk evaluasi status kesuburan tanah menurut KTK, KB, C-organik, P-tersedia, dan N- total. Secara keseluruhan status kesuburan tanah di Kabupaten Pamekasan tergolong rendah. Hal tersebut dikarenakan faktor pembatas seperti ketersediaan C- organik, P-tersedia dan N-total yang rata-rata berada dikelas rendah. Fungsi pedotransfer didapat melalui regresi linier sederhana dengan beberapa uji asumsi klasik seperti uji normalitas dan uji korelasi. Hasil uji normalitas N, EC, fraksi liat, fraksi debu, dan porositas melebihi nilai 0,05 yaitu 0,6154; 0,0633; 0,5688; 0,3524; 0,7710, dan data P sebesar 0,2592; K sebesar 0,2516; dan fraksi pasir sebesar 0,2592. Hasil uji korelasi antara N, P, dan K dengan pH, EC, tekstur tanah, BI, dan porositas adalah N dan K berkorelasi dengan EC dan tekstur tanah (Fraksi pasir, debu, dan liat) dan untuk P tidak ada yang berkorelasi. Hasil uji korelasi antara N, P, dan K dengan pH, EC, tekstur tanah, BI, dan porositas adalah N dan K berkorelasi dengan EC dan tekstur tanah (Fraksi pasir, debu, dan liat) dan untuk P tidak ada yang berkorelasi. Hasil dari regresi linier yang dapat digunakan untuk fungsi pedotransfer antara lain adalah pendugaan Nitrogen (%) = 0,0604128 + (0,0012381*Fraksi Liat (%)) memunculkan nilai akurasi RMSE 0,019126, sedangkan pendugaan unsur hara K dapat dilakukan dengan menggunakan sifat fisik tanah fraksi liat dengan Kalium dapat ditukar (me/100gram) = 0,108408 + (0,008071*Fraksi Liat (%)), nilai akurasi berdasarkan RMSE adalah 0,283256, sedangkan unsur hara P tidak dapat diduga dengan menggunakan fungsi pedotransfer karena tidak berkorelasi antara variabel sifat fisik tanah, pH, dan EC

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions