Pengaruh Bauran Pemasaran (7p) Dan Electronic Word Of Mouth Terhadap Minat Membeli Produk Ikan Gurami Asam Manis (Studi Kasus Resto Ocean Garden Di Kota Malang)
Jumlah konsumsi ikan per kg/kapita/tahun di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan beberapa Negara tetangga di ASEAN, di mana Indonesia hanya mencapai angka 43.94 kg/kapita pada tahun 2016 sementara pada tahun yang sama, Malaysia dan Singapura bisa mencapai 70 dan 80 kg/kapita. Padahal, ikan mengandung bayak nutrisi yang sangat baik jika dikonsumsi manusia, salah satunya adalah protein. Salah satu ikan lokal yang kaya akan protein dan banyak peminatnya di Indonesia yaitu ikan gurami. Di Kota Malang, salah satu restoran yang menyediakan masakan ikan gurami sebagai salah satu produk unggulannya yaitu Ocean Garden Resto yang telah eksis sejak 2009 dan sampai saat ini sudah memiliki tiga cabang di Kota Malang. Salah satu olahan ikan gurami yang paling populer di Indonesia ada ikan gurami asam manis, yang juga merupakan salah satu menu andalan di Resto Ocean Garden.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan hubungan bauran pemasaran (7P) dan electronic word of mouth terhadap minat membeli produk ikan gurami asam manis di Resto Ocean Garden Kota Malang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 115 konsumen yang pernah berkunjung ke salah satu cabang Resto Ocean Garden di Kota Malang. Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan nonprobability dengan teknik purposive sampling. Kriteria sampel yaitu konsumen Resto Ocean Garen yang pernah mengunjungi setidaknya satu kali salah satu cabang di Kota Malang serta minimal usia 17 Tahun. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif wan WarpPLS.
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan software WarpPLS, didapatkan hasil yaitu variabel bauran pemasaran (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel minat membeli (Y) dengan nilai signifikansi sebesar <0.001 dan nilai koefisien jalur sebesar 0.430 dan variabel electronic word of mouth (X2) berpengaruh signifikan terhadap variabel minat membeli (Y) dengan nilai signifikansi sebesar <0.001 dan nilai koefisien jalur sebesar 0.372, variabel bauran pemasaran (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel minat membeli (Y) dimediasi oleh variabel electronic word of mouth (X2) dengan nilai signifikansi sebesar <0.001 dan nilai koefisien jalur sebesar 0.301.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat minat membeli konsumen dipengaruhi oleh tinggi rendahnya persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran dan/atau electronic word of mouth. Hubungan antar variabel tersebut menunjukan hasil positif, artinya semakin baik persepsi masyarakat terhadap bauran pemasaran dan electronic word of mouth Resto Ocean Garden Kota Malang, maka semakin tinggi pula minat membeli konsumen.
Saran untuk penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian terkait minat membeli dengan menambah variabel yang berpotensial dalam penelitian masa depan dan melakukan penelitian dengan rentang waktu yang lebih luas sehingga didaptkan hasil lebih luas dan akurat dengan memperhatikan indikator dan menambah ruang lingkup sampel yang digunakan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pihak pengelola Resto Ocean Garden Kota Malang sebagai salah satu kekuatan dalam strategi pemasaran dengan meningkatkan aspek β aspek bauran pemasaran dan electronic word of mouth sehingga meningkatkan minat membeli konsumen