Pengaruh Variasi Tegangan Proses Anodizing Terhadap Laju Korosi Menggunakan Konsentrasi Asam Sulfat (H2SO4) 10% Sebagai Elektrolit Pada Aluminium Paduan Seri 7075 – T651

Abstract

Aluminium 7075 memiliki keunggulan kekuatan lebih tinggi dari 2024, dan memiliki karakteristik korosi yang baik. Akan tetapi dalam aplikasinya, aluminium 7075 juga memerlukan perbaikan untuk meningkatkan ketahanan korosinya sehingga berbagai macam perlakuan perlu ditambahkan. Jika dilakukan dengan metode pengerjaan dingin, terjadi penebalan lapisan oksida aluminium dan penurunan laju korosi. Pada penelitian ini dilakukan proses Anodizing yang bertujuan untuk mempertebal lapisan oksida aluminium melalui perbesaran diameter pori. Proses anodizing cocok diterapkan pada aluminium paduan Zn-Mg-Cu dengan bantuan elektroda maka proses ini akan mendapatkan diameter pori yang lebih besar, dan lapisan oksida yang lebih tebal. Jenis aluminium paduan yang digunakan adalah aluminium paduan 7075-T651 karena jenis ini lebih kuat daripada aluminium paduan lainnya dan dapat ditingkatkan ketahanan korosinya. Pada proses anodizing ini dilakukan tiga variasi tegangan (4 Volt, 5 Volt, dan 6 Volt) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ketahanan korosi permukaan aluminium paduan 7075-T651 dengan arus listrik 1 Ampere, konsentrasi asam sulfat 10%, dan waktu anodizing 10 menit. Hasil proses anodizing pada aluminium paduan 7075-T651 terhadap laju korosi menggunakan tegangan 4 volt menghasilkan diameter pori 0,273 μm, dan corrotion rate 0,001434 mm/year, pada tegangan 5 Volt menghasilkan diameter pori 0,436 μm dan corrotion rate 0,000558 mm/year. Pada tegangan 6 volt menghasilkan diameter pori 0,522 μm dan corrotion rate 0,000119 mm/year. Semakin besar tegangan yang diberikan pada saat anodizing akan memperbesar diameter pori lapisan oksida, meningkatkan ketebalan lapisan oksida, dan menurunkan laju korosi

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions