HUBUNGAN pH SALIVA DAN PERILAKU ANAK DALAM MENJAGA KESEHATAN GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

Abstract

Dental caries is a multifactorial process that occurs through interactions between teeth and saliva as the host, bacteria in the oral cavity, and easily fermentable foods. Indirectly, saliva affects the process of caries because saliva always wets the teeth so that it affects the environment in the oral cavity. In Indonesia, there has been a change in diet as a result of the increasing use of refined carbohydrates or in everyday life known as confectionery, chocolate and other snacks that contain a lot of sucrose, these foods generally easily stick to the surface of the teeth, then cause tooth decay. The purpose of the study: Assessing the relationship between salivary pH and children's behavior in maintaining dental health with the occurrence of dental caries in preschool-aged children. Methodology: The method used was an analytic survey with a cross-sectional design type, a population of 50 children from Kindergarten Ananda Bagasasi, taking samples using total sampling. Data analysis used statistical tests with the Spearman test The results of the study: A total of 25 children (50%) had a high risk of dental caries, 24 children (48%) had an acidic salivary pH, and 29 children (58%) had good behavior in maintaining dental health. The Spearman test results obtained significant values of 0.000 and 0.006. Conclusion: There is a relationship between salivary pH and children's behavior in maintaining dental health with the occurrence of dental caries in preschool-aged children. It is recommended for health centers, especially dental therapists, to further increase counseling to preschool children about the importance of maintaining oral and dental health.Karies gigi adalah proses multifaktor yang terjadi melalui interaksi antara gigi dan saliva sebagai host, bakteri di dalam rongga mulut, serta makanan yang mudah difermentasikan. Secara tidak langsung, saliva mempengaruhi proses terjadinya karies karena saliva selalu membasahi gigi geligi sehingga mempengaruhi lingkungan dalam rongga mulut. Di Indonesia telah terjadi perubahan pola makan akibat dari meningkatnya penggunaan refined carbohydrat atau dalam kehidupan sehari-hari dikenal sebagai kembang gula, cokelat, dan penganan lain yang banyak mengandung sukrosa, makanan tersebut umumnya mudah melekat pada permukaan gigi, kemudian menyebabkan kerusakan gigi. Tujuan penelitian: Mengkaji Hubungan pH Saliva dan perilaku anak dalam menjaga kesehatan gigi dengan terjadinya Karies gigi pada anak usia prasekolah. Metodologi: metode yang digunakan adalah survey analitik dengan jenis rancangan cross sectional, populasi 50 anak TK Ananda Bagasasi, pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan uji statistika dengan uji Spearman. Hasil penelitian: Sebanyak 25 anak (50%) dengan angka resiko karies gigi tinggi, Sebanyak 24 anak (48%) memiliki pH saliva asam, dan sebanyak 29 anak (58%) memiliki perilaku yang baik dalam menjaga kesehatan gigi. Hasil uji Spearman didapatkan nilai signifikan 0,000 dan 0,006. Kesimpulan: Terdapat Hubungan pH Saliva dan perilaku anak dalam menjaga kesehatan gigi dengan terjadinya Karies gigi pada anak usia prasekolah. Direkomendasikan bagi puskesmas khususnya terapis gigi agar lebih meningkatkan penyuluhan kepada anak prasekolah tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut

    Similar works