Sebagai warisan budaya, proses membatik telah menjadi bagian dari kehidupan sekelompok orang yang menetap di pusat-pusat batik Indonesia. Sebut saja kota Solo, Yogyakarta, Lasem, Cirebon, Pekalongan, Madura, Garut, dan Riau. Sayangnya, meskipun banyak pengrajin batik berkiprah di kota Semarang, tapi nama batik Semarang tidak dikenal. Dalam buku ini, Sanggar Batik Semarang 16 mengenalkan dan mempopulerkan batik Semarang yang memiliki cirri khas berupa motif khas khasanah budaya Semarang. Para perancang busana yang tergabung dalam APPMI, yaitu Agustienna Siswanto, Christine Wibowo, Devy Rose, Elkana Gunawan Tanuwidjaja, Kesdik Tur Wiyono, Lily Yuwono, Pinky Hendarto, Rio by Rio, Soese Asmadhi, dan Tedjo Laksono. Mereka menciptakan koleksi kebaya yang bersanding selaras dengan keunikan batik Semarang.Kata kunci: batik, Semarang, kebay