IDENTIFIKASI DAN ESTIMASI KERUSAKAN TANAH DENGAN METODE BERBASIS OBIA CITRA SATELIT SENTINEL-2B DAN PEMBOBOTAN LERENG GUNUNG RAUNG

Abstract

Gunung Raung merupakan hulu DAS Bedadung. DAS Bedadung merupakan sungai yang membelah Kabupaten Jember dan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jember salah satunya sebagai sumber air pertanian. Penggunaan lahan di lereng Gunung Raung digunakan untuk hutan, perkebunan, sawah, dan tegalan.  Luas tutupan lahan di lereng Gunung Raung sebelah barat selama 25 tahun menurun sebesar 34,74% (hutan), 35,07% (perkebunan), 54,17% (sawah tadah hujan). Tindakan secara cepat dan akurat dalam memperbaiki kondisi tanah dan lahan yang sesuai kaidah konservasi, sehingga kerusakan tanah dapat diperbaiki dengan langkah pertama memetakan wilayah potensi status kerusakan tanah. Tujuan penelitian Mengidentifikasi dan mengestimasi Kerusakan Tanah Menggunakan Metode Berbasis OBIA Citra Satelit Sentinel-2B dengan pembobotan Lereng Gunung Raung. Metode penelitian menggunakan metode diskriptif eksplorasi dengan mengabungkan metode Berbasis      Object-Based Image Analysis (OBIA) Citra Satelit Sentinel-2B dan pembobotan. Tahapan analisis dalam metode OBIA melalui 3 tahapan meliputi koreksi atmosferik, segmentasi dan klasifikasi. Analisis statistic menggunakan analisis sidik ragam, regresi dan korelasi. Hasil analisis potensi kerusakan tanah di sub DAS Kesambi yang didasarkan pada analisis OBIA dan pembobotan bahwa potensi kerusakan tanah di wilayah penelitian dibagi menjadi tiga yaitu sangat rendah 16,61% (1.122,99 hektar), rendah 63,94% (4323,14 hektar), dan sedang 19,45% (1315,17 hektar). Parameter yang berpengaruh terhadap kecepatan kerusakan tanah yaitu relief/lereng dan penggunaan lahan dengan nilai korelasi yang sedang (0,421-0,601).Gunung Raung merupakan hulu DAS Bedadung. DAS Bedadung merupakan sungai yang membelah Kabupaten Jember dan memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Jember salah satunya sebagai sumber air pertanian. Penggunaan lahan di lereng Gunung Raung digunakan untuk hutan, perkebunan, sawah, dan tegalan.  Luas tutupan lahan di lereng Gunung Raung sebelah barat selama 25 tahun menurun sebesar 34,74% (hutan), 35,07% (perkebunan), 54,17% (sawah tadah hujan). Tindakan secara cepat dan akurat dalam memperbaiki kondisi tanah dan lahan yang sesuai kaidah konservasi, sehingga kerusakan tanah dapat diperbaiki dengan langkah pertama memetakan wilayah potensi status kerusakan tanah. Tujuan penelitian Mengidentifikasi dan mengestimasi Kerusakan Tanah Menggunakan Metode Berbasis OBIA Citra Satelit Sentinel-2B dengan pembobotan Lereng Gunung Raung. Metode penelitian menggunakan metode diskriptif eksplorasi dengan mengabungkan metode Berbasis      Object-Based Image Analysis (OBIA) Citra Satelit Sentinel-2B dan pembobotan. Tahapan analisis dalam metode OBIA melalui 3 tahapan meliputi koreksi atmosferik, segmentasi dan klasifikasi. Analisis statistic menggunakan analisis sidik ragam, regresi dan korelasi. Hasil analisis potensi kerusakan tanah di sub DAS Kesambi yang didasarkan pada analisis OBIA dan pembobotan bahwa potensi kerusakan tanah di wilayah penelitian dibagi menjadi tiga yaitu sangat rendah 16,61% (1.122,99 hektar), rendah 63,94% (4323,14 hektar), dan sedang 19,45% (1315,17 hektar). Parameter yang berpengaruh terhadap kecepatan kerusakan tanah yaitu relief/lereng dan penggunaan lahan dengan nilai korelasi yang sedang (0,421-0,601)

    Similar works