PENGARUH PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SIMPANG BERSINYAL DI JL. SELAPARANG - JL. AHMAD YANI

Abstract

Pada tahun 2020, jumlah penduduk Kota Mataram sebanyak 495.681 jiwa dan total kendaraan di Kota Mataram sebanyak 200.307 unit dan panjang jalan yang ada di Kota Mataram hanya 193,242 km maka kepadatan kendaraan di Kota Mataram mencapai 1036.56 kend/km (Badan Pusat Statistika Kota Mataram, 2020), tentu kondisi ini mengakibatkan timbulnya kemacetan dan waktu tempuh perjalanan menjadi lebih lama. Kondisi ini seperti yang terjadi pada ruas Jl. Selaparang dan Jl. Ahmad Yani Kota Mataram, dimana jumlah volume tidak seimbang dengan kapasitas jalan sehingga menimbulkan antrian yang cukup panjang sehingga terjadi kemacetan pada jam-jam puncak dan terjadi juga tundaan. Penelitian ini menggunakan panduan MKJI 1997 (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) sebagai metode perhitungan untuk mencari solusi pemecahan masalah. Faktor utama sebagai parameter penelitian yaitu panjang antrian, tundaan, derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan ruas. Kinerja ruas sangat terlihat pada kondisi eksisting kinerja simpang empat Selaparang Sweta berdasarkan jam puncak sore 17-18.00 WITA hari senin tanggal 26 Desember 2022, dengan panjang antrian (QL) total sebesar = 330,00 meter, mengalami tundaan rata – rata (D) sebesar = 165,7 det/smp dan derajat kejenuhan (DS) sebesar = 0,85, yang berarti tingkat pelayanan simpang termasuk ke dalam kategori tingkat pelayanan E. Setelah melakukan perencanaan alternatif pelebaran jalur pendekat, didapatkan waktu siklus baru untuk semua pendekat sebesar c = 75 detik, dengan panjang antrian (QL) total sebesar = 198,10 meter mengalami tundaan rata-rata (D) sebesar = 31,10 det/smp, dan derajat kejenuhan (DS) sebesar = 0,81 yang termasuk dalam kategori tingkat pelayanan D. Jadi dengan menggunakan perencanaan alternatif ini menjadi lebih optimal. hal ini dapat dilihat dari panjang antrian, tundaan dan derajat kejenuhan yang menurun walaupun kategori derajat kejenuhan masih pada kategori D

    Similar works