MORFOLOGI DAN MORFOMETRI SPERMATOZOA MUSANG LUWAK (Paradoxurus hermaphroditus)

Abstract

Analisis morfologi dan morfometri spermatozoa musang dengan metode pewarnaan khusus Eosin-Nigrosin dapat digunakan untuk mengukur kualitas kesehatan reproduksi musang jantan melalui hasil pengamatan abnormalitas morfologi spermatozoa dan nilai morfometri, serta dapat membantu dalam upaya peningkatan populasi musang. Musang (Paradoxurus hermaphroditus) adalah mamalia liar yang diklasifikasikan ke dalam keluarga Viverridae dan termasuk dalam genus Paradoxurus. Musang dikategorikan  least concern berdasar International Union for Conservation of Nature (IUCN). Salah satu cara untuk melestarikan musang adalah dengan mempelajari struktur dan fungsi dari organ reproduksi musang jantan, salah satunya melalui pengamatan morfologi dan  morfometri spermatozoa. Penelitian ini menggunakan 8 ekor musang jantan yang berusia 1-3 tahun dan dewasa kelamin. Sebanyak 100 sampel spermatozoa diamati kemudian diukur panjang kepala, lebar kepala, perimeter atau lingkar kepala, luas area, ellipticity, elongation, roughness dan regularity nya. Parameter morfologi dijelaskan secara deskriptif dengan melihat morfologi normal dan abnormal dari spermatozoa musang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spermatozoa musang memiliki panjang kepala 9,67±0,60 μm, lebar kepala 4,73±0,37 μm, luas area 40,51± 4,60 μm2, perimeter atau lingkar spermatozoa 22,64±1,24 μm, ellipticity 2.05±0,017 μm, elongation 0.34±0.04 μm, roughness 0.99±0.07 μm, regularity 0.89±0.07 μm, panjang ekor 62.01±1.76 μm, dan panjang total spermatozoa 71,68±1,89 μm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengamatan morfometri spermatozoa pada musang dapat digunakan sebagai salah satu parameter uji fertilitas musang jantan. 

    Similar works