Air sumur di Dukuh Keling Desa Pengkol Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo memiliki air yang asin sehingga tidak bisa dikonsumsi. Agar bisa dikonsumsi maka diperlukan sebuah teknologi penyulingan air sederhana dari bahan yang murah, yaitu dandang bakso aluminium dengan radiator pendingin berupa pipa tembaga untuk AC. Kegiatan dilakukan dalam dua tahap, yaitu (1) Persiapan dengan melakukan pengambilan sampel dan pengukuran air asin mengukur dengan XRD dan TDS meter, (2) ujicoba pemurnian di workshop Departemen Fisika, dan (3) melatih perangkat desa dan penduduk terpilih untuk membuat alat sederhana pemurnian air asin. Hasil ujicoba di laboratorium alat yang dikembangkan mampu memurnikan air keran dengan TDS 150 menjadi 6, dan memurnikan air garam dari nilai 1110 menjadi 11. Sementara aplikasi di Dukuh Keling menunjukkan penurunan TDS dari yang semula bernilai 555 menjadi 6 dan saat sisa air asin dicampur kembali diperoleh TDS 120
