Perbaikan Kualitas Organoleptik Roti Tawar Gandum di
Food Production and Training Center (FPTC) Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya Malang
Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selalu mengalami
peningkatan setiap tahunnya, terbukti dari data Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia (2018) dimana hingga tahun 2018 jumlah
UMKM di Indonesia mencapai angka 64.194.057 unit. UMKM yang berkembang
cukup pesat adalah UMKM produk roti yang ditandai dengan banyaknya produsen
roti, khususnya di Kota Malang. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
(2017), terdapat sekitar 25 produsen roti dan puluhan toko roti di Kota Malang,
salah satunya FPTC (Food Production and Training Centre) yang memproduksi
berbagai jenis roti, salah satunya roti tawar gandum.
Banyaknya toko roti pesaing membuat Maligan et al. (2018) dalam
penelitian mengenai analisis preferensi konsumen terhadap karakteristik
organoleptik produk roti tawar gandum di Kota Malang, melakukan pemetaan
untuk mengetahui posisi FPTC, dan hasilnya FPTC berada di urutan 4 dari 6
produk yang diuji. Artinya, FPTC masih berada di bawah rata-rata. Oleh karena
itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai perbaikan kualitas organoleptik
roti tawar gandum FPTC. Perbaikan dapat dilakukan dengan menyusun formulasi
perbaikan dengan bahan tambahan pangan dan pemberian perlakuan agar
terbentuk karakteristik roti tawar gandum yang disukai konsumen.
Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 3 formulasi perbaikan. Formulasi 1 yakni dilakukan penggilingan
bekatul gandum. Formulasi 2 yakni penggilingan bekatul gandum dan penggunaan
mentega. Sedangkan formulasi 3 yakni penggilingan bekatul gandum,
penggunaan mentega, dan kental manis. Penelitian ini meliputi proses produksi
dan penilaian organoleptik oleh 100 panelis berdasar kesukaannya melalui
kuisioner organoleptik, lalu ditentukan formulasi terbaik dengan metode Indeks
Efektivitas (IE).
Berdasarkan hasil analisis Indeks Efektivitas, diperoleh formulasi terbaik
yakni formulasi 3 dengan penggilingan bekatul gandum, penggunaan mentega,
dan kental manis. Selanjutnya dilakukan analisis karakteristik kimia formulasi
terbaik dengan hasil kadar karbohidrat 60,43%, kadar air 23,17%, kadar protein
14,81%, kadar abu 0,77%, kadar lemak 0,81%, dan kadar serat kasar 3,01