Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Perilaku Caring Perawat Di RSUD PROF DR. Margono Soekarjo Purwokerto

Abstract

Caring merupakan inti praktik dari keperawatan. Semakin baik perilaku perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dalam bentuk caring kepada pasien maka semakin puas pasien terhadap pelayanan keperawatan tersebut. Sebagai salah satu aspek terpenting dalam mencapai kepuasan pasien, menjadikan perilaku caring sebagai salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit. Perilaku caring yang baik dapat mewujudkan mutu pelayanan yang baik pula. Dalam beberapa studi, perilaku caring sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor ini dapat dikelompokkan berdasarkan asal sumbernya, yaitu internal dan eksternal. Dibandingkan faktor internal, faktor eksternal yang dapat disebut juga faktor lingkungan kerja memiliki prosentase lebih besar dalam mempengaruhi persepsi perawat tentang kualitas perawatan dan perilaku caring. Faktor lingkungan kerja perawat dapat dikelompokkan dalam beberapa dimensi yang lebih spesifik. Dalam penelitian ini digunakan panduan Practice Environment Scale of the Nursing Work Index (PES-NWI) untuk mengkaji dimensi lingkungan praktik perawat karena dianggap relevan dan terbaru dari semua instrumen pengukuran lingkungan kerja. Masing – masing dimensi dalam lingkungan kerja memiliki proporsi tersendiri dalam mempengaruhi perilaku caring. Penciptaan dimensi lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan dapat memenuhi kebutuhan personal perawat. Berdasarkan latar belakang tersebut diperlukan adanya penelitian yang dapat melihat dimensi lingkungan kerja apa saja yang berhubungan dengan perilaku caring perawat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja dengan perilaku caring perawat, untuk selanjutnya dapat menjadikan solusi dan pengembangan strategi bagi manajer keperawatan dan rumah sakit dalam meningkatkan perilaku caring perawat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 180 responden perawat yang bekerja di ruang rawat inap dilibatkan dalam penelitian ini. Pengambilan data menggunakan instrumen kuisioner yang diisi langsung oleh responden perawat. Analisis univariat digunakan untuk melihat gambaran karakteristik responden yang dipresentasikan dalam bentuk tabel dan prosentase. Analisis bivariat menggunakan Chi Square, sedangkan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil analisis Chi Square didapatkan terdapat hubungan antara partisipasi perawat dalam urusan rumah sakit dan perilaku caring dengan p=0,000 (p<0,05), fondasi keperawatan untuk kualitas perawatan dan perilaku caring p=0,03 (p<0,05), kemampuan perawat manajer, kepemimpinan dan dukungan perawat dan perilaku ix caring p=0,02 (p<0,05), ketersediaan ketenagaan dan sumber daya dan perilaku caring p=0,000 (p<0,05), hubungan kolegial perawat dan dokter dan perilaku caring p=0,001 (p<0,05). Dari hasil analisis multivariat didapatkan hasil bahwa pada variabel partisipasi perawat dalam urusan rumah sakit memiliki nilai p=0,000 (p<0,05), OR=81.496, variabel ketersediaan ketenagaan dan sumber daya memiliki nilai p=0,005 (p<0,05), OR=164.989, serta variabel hubungan kolegial perawat dan dokter memiliki nilai p=0,000 (p<0,05), OR=81.027. Nilai Negelkerke R Square yang didapatkan yaitu 0,641 memiliki arti bahwa lingkungan kerja merupakan faktor yang mempunyai hubungan 64,1% terhadap perilaku caring perawat. Hasil penelitian memberikan gambaran secara keseluruhan dimensi lingkungan kerja berhubungan dengan perilaku caring perawat. Sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja perawat dimana hal ini terkait dengan keselamatan pasien yang pada akhirnya juga mengarah pada outcome pasien. Meskipun hasil penelitian didapatkan bahwa penilaian dengan lingkungan kerja dalam presentase yang baik, masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan untuk mempertahankan nilai baik lingkungan kerja yang berdampak pula pada perilaku caring perawat. Kesimpulan pada penelitian ini adalah adanya hubungan yang signifikan antara semua dimensi dalam lingkungan kerja dengan perilaku caring perawat, sedangkan dimensi paling dominan dalam lingkungan kerja dapat diurutkan dari yang paling dominan adalah dimensi 1 yaitu partisipasi perawat dalam urusan rumah sakit, dimensi 5 yaitu hubungan kolegial perawat dan dokter dan dimensi 4 yaitu ketersediaan ketenagaan dan sumber daya. Hasil ini diharapkan dapat menjadi pengembangan strategi bagi manajer keperawatan dan rumah sakit untuk mengkaji ulang kebutuhan dan peluang untuk promosi jabatan tenaga keperawatan, keberlanjutan program pendidikan perawat profesional, serta menghitung ulang jumlah SDM perawat yang cukup untuk melakukan pekerjaa

    Similar works

    Full text

    thumbnail-image

    Available Versions