Kalimantan Barat sebagian besar memiliki lahan gambut yaitu sekitar 1,7 juta hektar. Masyarakat yang tidak mendapatkan akses air bersih menggunakan air sumur sebagai air baku untuk minum. Air gambut secara umum tidak memenuhi persyaratan kualitas air minum berdasakan PERMENKES No.492 Tahun 2010 karena memiliki ciri-ciri intensitas warna yang tinggi, pH asam, kandungan zat organik tinggi, dan kandungan logam besi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja filter keramik dengan campuran media filter cangkang kerang darah (Anadara Granosa) dan zeolit untuk pengolahan air gambut. Filter keramik dibuat dari campuran zeolit dan cangkang kerang darah (Anadara Granosa) dengan perekat Polivinil Alkohol (PVA) yang disintering dengan suhu 250oC selama 2 jam. Variasi komposisi bahan cangkang kerang darah dan zeolit yang dibuat adalah 25%:75%, 50%:50% dan 75%:25% dengan perekat PVA masing-masing sebanyak 1 gram. Penelitian dilakukan dengan melewatkan air gambut pada filter keramik, kemudian dilakukan karakterisasi fisik filter keramik serta uji laboratorium sebelum dan setelah pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan filter keramik dengan campuran cangkang kerang darah dan zeolit untuk masing-masing komposisi 25%:75% (F1), 50%:50% (F2) dan 75%:25% (F3) yaitu memiliki densitas sebesar 1,53 gr/cm3, 1,56 gr/cm3 dan 1,58 gr/cm3, porositas sebesar 49,61%, 55,12% dan 60,63%, dan fluks sebesar 7,4 L/m2.jam, 5,9 L/m2.jam, dan 2,8 L/m2.jam. Filter keramik dengan perbandingan 75%:25% (F3) efektif meningkatkan pH air gambut dari 4,4 menjadi 6,5 dengan efektivitas sebesar 52,27% dan menurunkan parameter besi dari 0,577mg/L menjadi 0,487 mg/L dengan efektifitas sebesar 15,6%, sedangkan filter keramik dengan perbandingan 25%:75% (F1) dapat menurunkan zat organik dari 334,9 mg/L menjadi 322,3 mg/L dengan efektifitas sebesar 3,76%