Ricikan kenong japan adalah salah satu ricikan yang terdapat pada gendhing gaya Yogyakarta khususnya pada penyajian gendhing soran. Ricikan kenong japan ditabuh pada teknik tabuhannya yang keras sehingga menampilkan rasa gagah wibawa dan agung. Berawal dari ketertarikan pada karakter musikal dan teknik tabuhan pada ricikan kenong japan, penulis membuat karya komposisi yang berjudul Jejapanan. Karya komposisi jejapanan ini merupakan sebuah karya komposisi karawitan yang mengembangkan pola musikal pada ricikan kenong japan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana mewujudkan karya komposisi dengan mengetahui pengertian ricikan kenong japan dan bagian-bagian organnya, serta interpretasinya ke dalam bentuk komposisi Jejapanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Practice as Researtch through Performance (Praktik sebagai Penelitian melalui Pertunjukan) yang terdiri dari pra garap, garap, dan pasca garap. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ricikan kenong japan menghasilkan karakteristik bunyi yang berbeda, berbagai pola ditabuh pada ricikan kenong japan yang memberikan kesan musikal dalam bentuk sajian karya komposisi. Dalam konsep pengkaryaannya, komposisi ini menggunakan empat ricikan kenong japan yang ada di jurusan karawitan dengan larasan yang berbeda-beda. Selain itu, komposisi ini juga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal untuk bermain ricikan lebih mengutamakan ritmiknya, bagian kedua menggunakan imitasi kendangan, dan bagian terakhir menggunakan vokal bersama. Jajapanan: Development of Musical Patterns in Ricikan Kenong JapanRicikan kenong japan is one of the instrumen found in gendhing with Yogyakart’s style, especially in the representation of gendhing soran. The ricikan kenong japan is played with a loud technique that presents a sense of dignity and majesty. Started from the interest in the musical character and techniques of the ricikan kenong japan, the writer created a work entitled Jejapanan. Jejapanan is a musical composition work that develops musical patterns on ricikan kenong japan. The purpose of this research is to find out how to create a work by knowing the meaning of ricikan kenong japan and its parts, as well as its interpretation into the form of Jejapanan composition. The method used in this research is Practice as Research through Performance, which consists of pre-work, work, and post-work. Through this research, it can be concluded that ricikan kenong japan produces different sound characteristics, and the various patterns beaten on ricikan kenong japan give a musical impression in the form of compositional. In the work concept, this composition uses four ricikan kenong japan in the karawitan departement with different tunings. In addition, to play this instrumen, it is also divided into three parts, namely the initial part prioritizes the rhythm, the second part uses kendangan imitation, and the last part uses join vocals